Berita Sriwijaya FC

Striker Sriwijaya FC Rifaldi-Chencho Makin Gacor, Pertanda Promosi Siap 'Jual Diri'

Dua striker andalan Sriwijaya FC Rifaldi Bawuo dan Chencho Gyeltshen saat ini performanya makin gacor selama babak play-off degradasi

|
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
MO SRIWIJAYA FC
Dua striker Sriwijaya FC Rifaldi Bawuo dan Chencho Gyeltshen melakukan selebrasi pada laga Sriwijaya FC mengalahkan Sada Sumut FC dengan skor 1-3 di Stadion Baharoeddin Siregar Lubuk Pakam Deli Serdang, Minggu (21/1/2024) 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Dua striker andalan Sriwijaya FC Rifaldi Bawuo dan Chencho Gyeltshen saat ini performanya makin gacor selama babak play-off degradasi grup A 2023/24 hingga jelang berakhirnya kompetisi Liga 2 ini.

 

Baik Rifaldi yang mantan striker Madura United maupun Chencho yang masih tercatat sebagai stiker Timnas negara Bhutan ini kerap menampilkan performa terbaiknya dengan menyumbangkan gol-gol kemenangan untuk Sriwijaya FC.

 

Sripoku.com mencatat para punggawa Sriwijaya FC seperti mendapat pecutan dari Coach Hendri Susilo usai penampilan buruk mereka saat ditahan imbang tanpa gol pada laga perdana menghadapi PSKC Cimahi di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Minggu (7/1/2024) lalu.

 

Sandro-rifaldi
Winger Fransiskus Alesandro bersama striker Riladi Bawuo, Chencho Gyeltshen dan M Ali Koroy melakukan selebrasi saat Sriwijaya FC mengalahkan Sada Sumut FC dengan skor 1-3 di Stadion Baharoeddin Siregar Lubuk Pakam Deli Serdang, Minggu (21/1/2024)

Baca juga: Dukung Sriwijaya FC Rapat Perombakan Pengurus, Komisaris PT SOM Asfan Sebut Kriteria Calon 

Setelah Sripoku.com melakukan investigasi, ternyata tidak ada alasan yang berarti para punggawa Laskar Wong Kito--julukan Sriwijaya FC--bermain ogah-ogahan yang terkesan hanya berlari-lari tanpa mampu bisa mencetak satu gol pun ke kandang Laskar Sangkuriang. 

 

"Menurut saya mereka sebagai pemain profesional dia gak boleh dong seperti itu. Lah wong dia digaji dan gajinya juga gak ada bermasalah. Apa alasan dan mereka juga menurut saya cukup besar mestinya kan harus berkontribusi, gak ada alasan," ungkap Pelatih Kepala Sriwijaya FC, Hendri Susilo

 

Justru kata Hendri Susilo yang pernah menjadi asisten pelatih Sriwijaya FC (2014-2015) mendampingi head coach Almarhum Benny Dollo (Bendol), apalagi sekarang musim-musim terakhir mestinya mereka tampil bagus untuk jual diri untuk ke depan supaya performa terbaik mereka bisa dilihat orang.

 

"Makanya saya juga heran mestinya kamu harus bisa bertempur. Sepakbola itu eksyen, orang akan melihat kamu bermain. Waktunya show, waktunya jual diri," kata pelatih kelahiran Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) pada 11 Desember 1964 .

 

Coach Hendri Susilo menyangsikan punggawa Sriwijaya FC nervous sebagai penyebabkan gagal mencetak kemenangan saat ditahan imbang PSKC Cimahi tanpa gol pada laga perdana play-off degradasi Liga 2 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Minggu (7/1/2024) sore.

 

"Sebagai pemain profesional gak mungkinlah nervous, kita kan main di kandang sendiri," kata Coach HS. 

 

Mantan pelatih Timnas Indonesia U-17 Pra Piala Asia (2005-2007) justru melihat untuk mengembalikan mental mereka ini harus ada pendekatan khusus buat pemain.

 

"Dan ini kan menyangkut juga harusnya manajemen lebih pro aktif lagilah untuk ke dalam tim. Artinya dari manajemen ada apa, ide apa, motivasi-motivasi yang dibutuhkan untuk membangkitkan anak-anak," kata pelatih kelahiran Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) pada 11 Desember 1964. 

 

Saking kecewanya dengan buruknya permainan yang ditampilkan para punggawa Laskar Wong Kito, mantan pelatih PSBS Biak ini menyebut tak mengenali tim yang bermain anak asuhannya.

 

Coach Hendri Susilo memperhatikan bek kiri andalan Sriwijaya FC Irwanto Bajo pada oficial training jelang laga keempat Grup A play-off degradasi Liga 2 2023/24 yang akan menghadapi Sada Sumut FC di Stadion Baharoeddin Siregar Lubuk Pakam Deli Serdang, Sabtu (20/1/2024).
Coach Hendri Susilo memperhatikan bek kiri andalan Sriwijaya FC Irwanto Bajo pada oficial training jelang laga keempat Grup A play-off degradasi Liga 2 2023/24 yang akan menghadapi Sada Sumut FC di Stadion Baharoeddin Siregar Lubuk Pakam Deli Serdang, Sabtu (20/1/2024). (MO SRIWIJAYA FC)

Baca juga: Protes Rencana Panpel Laga PSKC vs Sriwijaya FC Bakal Sweeping Penonton Umum Ber-KTP Sumsel 

 

"Ke depan kita mesti harus memperbaikilah. Melihat permainan sore ini bukan Sriwijaya FC yang main itu, sangat buruk sekali ya," kata Hendri Susilo.

 

Hendri yang berhasil membawa Persiraja Banda Aceh naik level ke Liga 1 musim 2020 membeberkan banyaknya peluang yang terbuang sia-sia tidak satupun dieksekusi dengan penyelesaian yang menghasilkan gol. Hal ini menurutnya sangat berbeda sekali pada saat latihan intensif di Stadion Bumi Sriwijaya sebelumnya.    


"Apalagi di babak pertama harusnya kita bisa mencetak tiga, empat gol. Tetapi pemain tidak bisa melaksanakan itu. Berbeda di latihan. Saat di pertandingan mereka seperti itu. Tapi ya terkadang sepakbola seperti itu," kata Hendri yang selama berkarir menjadi pemain sepakbola dikenal sebagai striker papan atas di sejumlah klub era Galatama.

 

Head Coach SFC, Hendri Susilo mengaku sangat kecewa dengan permainan anak asuhnya pada laga perdana zona Playoff degradasi Pegadaian Liga 2 Indonesia.

 

Menurutnya, banyak peluang khususnya pada babak pertama yang seharusnya berbuah gol, namun tak bisa dimanfaatkan para punggawa Laskar Wong Kito.

 

"Saya sangat kecewa dengan hasil ini, terutama pada babak pertama banyak peluang terbuang sia-sia. Para pemain Ogah-ogahan bermain, sekali lagi saya kecewa dengan pemain." ujar Hendri Susilo

 

Menurutnya, secara instruksi telah dijalankan, namun seperti hilangnya sentuhan dari para pemain SFC manjadi kendala utama terutama dalam penyelesaian akhir.

 

"Saya pikir secara plan tidak ada masalah, sudah sesuai dan sangat baik menurut saya. Pada latihan terakhir juga anak-anak bisa menjalankan apa yang saya mau dengan antusias. Ternyata dalam pertandingan ini banyak yang tidak jalan." katanya.

 

"Fighting spirit, ya itu tadi tadi ogah-ogahan bermain, seperti babak pertama banyak peluang 4 sampai 5 peluang yang seharusnya bisa menjadi gol," tambahnya.

 

Menurutnya, para pemain mungkin tidak tampil pada performa terbaik, selain daripada faktor lain.

 

"Mungkin banyak faktor, kedepannya jangan terjadi lagi. Saya pikir masih ada peluang untuk bertahan di Liga 2." ujarnya.

 

Pada Zona Play Off Degradasi pertandingan kedua SFC akan digelar tanggal 12 Januari 2024, dimana ada enam pertandingan baik home maupun away.

 

Punggawa Sriwijaya FC melakukan selebrasi usai menang 1-3 atas Sada Sumut FC di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubuk Pakam, Deliserdang, dalam lanjutan Grup A babak play-off kompetisi Pegadaian Liga 2 musim 2023-2024, Minggu (21/1/2024).
Punggawa Sriwijaya FC melakukan selebrasi usai menang 1-3 atas Sada Sumut FC di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubuk Pakam, Deliserdang, dalam lanjutan Grup A babak play-off kompetisi Pegadaian Liga 2 musim 2023-2024, Minggu (21/1/2024). (MO SRIWIJAYA FC)

Baca juga: Alasan Klasik Sriwijaya FC Ogah Tambah Amunisi Hadapi PSKC Cimahi

 

"Saya sangat kecewa dan sangat merugikan, apalagi ini home dan away, laga kandang juga pasti akan sulit, jadi saya pikir saya sangat kecewa dengan hasil ini." katanya.

 

Namun kini punggawa Sriwijaya FC tengah onfire siap menumbangkan setiap lawan-lawan yang akan mereka hadapi. Tebrukti dengan posisi saat ini memuncaki klasemen sementara grup A dengan poin 10 dari 4 pertandingan. Di peringkat kedua ditempati PSKC Cimahi dengan poin 7, peringkat ketiga Perserang Serang Banten dengan poin 6, dan juru kunci peringkat 4 yang sudah dipastikan bakal degradasi yakni Sada Sumut FC asuhan Coach Yoyo belum meraih poin dari 4 kali kalah. 

 

Begitu juga penampilan gelandang Hafit Ibrahim yang dipercaya selaku kapten tim mampu mengkoordinir rekan-rekannya dan penampilan dirinya sendiri juga tidak diragukan lagi.


Stoper Fajar Zainul Muttaqin kini mulai dipercaya untuk menjadi benteng pertahanan. Dia Sayyid Alhawari juga bisa fight walau pada saat Sada Sumut FC sempat bocor dan kemudian digantikan Ade Suryana. 


Ade Suryana bisa tampil sebagai bek kanan yang sebelumnya berposisikan gelandang bertahan dan di awal main masih kaku kini bisa mengeksplor potensinya meski bukan posisi aslinya. 

 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved