Berita Palembang

Pelayanan Masyarakat di Atas Segalanya, Kemenhub Minta Feeder LRT Koridor 1 dan 2 Kembali Beroperasi

irektorat Jenderal Perhubungan Darat, Direktur Angkutan Jalan Suharto mengintruksikan mulai besok, Selasa (9/1) 2 koridor tersebut kembali beroperasi.

Editor: Odi Aria
Tribunsumsel.com/Hartati
Feeder LRT Musi Emas mogok kerja berada di pool PT Transportasi Global Mandiri (TGM) karena dua bulan gaji belum dibayar oleh Pemkot Palembang, Selasa (5/12/2023). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sudah sepekan dua koridor Feeder LRT Musi Emas stop oprasional, Senin (8/1/2024).

Menyikapi hal itu, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Direktur Angkutan Jalan Suharto mengintruksikan mulai besok, Selasa (9/1) dua koridor tersebut kembali beroperasional. 


"Pelayanan masyarakat di atas segala-galanya. Mulai besok diharapkan dua koridor yang sudah seminggu tidak oprasional segera dioperasionalkan," kata Suharto usai Rapat Koordinasi Pelayanan Angkutan Feeder di Kota Palembang.


Menurutnya, hari ini dari pihak Pemerintah kota Palembang segera melakukan diskusi untuk menyepakati terhadap nilai yang harus diberikan untuk operasional Feeder. 


"Sambil dilakukan penyempurnaan terhadap Peraturan Walikota (Perwali) yang akan dipilih. Tentukan pakai  skema BTS (Buy The Service) atau skema subsidi," tegasnya. 


Menurutnya, regulasi ini harus ada kepastian hukum tidak bisa ambigu ada dualisme terhadap kebijakan tadi.

Mudah-mudahan Pemkot Palembang segera ada penyesuaian apakah dalam penyelenggaraan Feeder ini akan menggunakan skema BTS, atau subsidi yang jadi kebijakan pemkot.


"Intinya yang namanya layanan tidak boleh terhenti. Soal adanya review BPKP sah-sah saja dilakukan. Tapi sebaiknya review dilakukan satu tahun sekali, tidak perbulan itu akan menganggu cash flow.

Karena kalau perbulan akan timbul tunggakan bayar, karena belum tentu hasilnya tepat waktu," ungkapkan 
 
Menurutnya, dua koridor Feeder Musi Emas tidak terpisahkan dari 13 ribu penumpang perhari di LRT Sumsel. Dari awalnya 1.500 per hari sekarang sudah mencapi 13 ribu per hari.

Artinya  secara demand sudah terbentuk, sehingga kota Palembang jadi Icon nya LRT. 


Suharto juga menyampaikan, bahwa untuk feeder LRT Sumsel ini kedepannya akan mulai berbayar. Untuk yang dikelola Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan (BPKARSS) direncanakan tahun ini berbayar Rp 4000, untuk koridor 3-7.

Sedangkan untuk koridor dua yang dikelola Pemkot Palembang direncanakan 2025 baru mulai berbayar.


"Secara kebutuhan LRT Sumsel ini butuh 17 koridor. Artinya kurang 10 koridor dan tahun ini ditargetkan akan ada penambahan satu koridor yang akan dikelola oleh BPKARSS," katanya.


Menurutnya, karena belum adanya ketersediaan anggaran maka perlu kreatif finance. Kedepan tinggal bagaimana integritas halte-halte dengan LRT, feeder dan juga angkutan sungai. Maka perlu perbaikan di sekitar 16 Ilir.


Sementara itu, Kepala Dishub Kota Palembang Aprizal Hasyim mengatakan, terkait distop operasional feeder LRT untuk koridor satu dan dua, karena ada keterlambatan menunggu review BPKP di 2023.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved