Kunci Jawaban
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA Halaman 124 Semester 2 Kurikulum Merdeka, Teks Biografi
Berikut pembahasan kunci jawaban soal Bahasa Indonesia kelas 10 SMA halaman 124 dengan mentukan ide pokok dan ide penjelas.
Penulis: Novry Anggraini | Editor: Novry Anggraini Rizki Utami
SRIPOKU.COM - Berikut ulasan lengkap kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 10 SMA halaman 124 semester 2 Kurikulum Merdeka, soal Teks Biografi.
Sebelum melihat kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 10 SMA halaman 124 semester 2 Kurikulum Merdeka, siswa diminta mengerjakan soal terlebih dahulu.
Kunci jawaban ini membahas soal Bahasa Indonesia kelas 10 SMA halaman 124 semester 2 Kurikulum Merdeka dengan menentukan ide pokok dan ide penjelas pada Teks Biografi.
Inilah selengkapnya kunci jawaban soal Bahasa Indonesia kelas 10 SMA halaman 124 semester 2 Kurikulum Merdeka, dilansir dari laman buku.kemdikbud.go.id.
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA Halaman 122 Semester 2 Kurikulum Merdeka, Teks Biografi
Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 10 SMA halaman 124
Tabel 5.2 Isian ide pokok dan ide penjelas teks biografi
Jawaban:
Paragraf 1 :
- Ide pokok : Nama Ki Hadjar Dewantara bukanlah nama pemberian orang tuanya sejak lahir.
- Ide penjelas :
a. Nama aslinya ialah Raden Mas Soewardi Soerjaningrat yang lahir di Yogyakarta, tanggal 2 Mei 1889.
b. Ia dibesarkan di lingkungan keluarga keraton Yogyakarta.
c. Saat berusia 40 tahun menurut hitungan Tahun Caka, barulah berganti nama menjadi Ki Hadjar Dewantara.
d. Semenjak itu, Ki Hadjar Dewantara tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya.
e. Hal ini dimaksudkan agar dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun hatinya.
f. Ki Hadjar Dewantara menamatkan Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda) dan melanjutkan sekolahnya ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera).
g. Lantaran sakit, sekolahnya tersebut tidak dapat ia selesaikan.
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA Hal 116-118 Semester 2 Kurikulum Merdeka, Teks Biografi
Paragraf 2 :
- Ide pokok : Pada masanya, Ki Hadjar Dewantara dikenal sebagai penulis andal.
- Ide penjelas :
a. Kemampuan menulisnya terasah ketika ia bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar, antara lain Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara.
b. Tulisan-tulisannya sangat komunikatif, tajam, dan patriotik sehingga mampu membangkitkan semangat antikolonial bagi pembacanya.
c. Selain bekerja sebagai seorang wartawan muda, Ki Hadjar Dewantara juga aktif dalam berbagai organisasi sosial dan politik.
d. Pada tahun 1908, Ki Hadjar Dewantara aktif di seksi propaganda Boedi Oetomo untuk menyosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara.
e. Kemudian, bersama Douwes Dekker (Dr. Danudirdja Setyabudhi) dan dr. Tjipto Mangoenkoesoemo nantinya akan dikenal sebagai Tiga Serangkai.
Paragraf 3 :
- Ide pokok : Pada tanggal 25 Desember 1912, mereka mendirikan Indische Partij (partai politik pertama yang beraliran nasionalisme Indonesia) yang bertujuan mencapai Indonesia merdeka.
- Ide penjelas :
a. Selain itu, pada bulan November 1913, Ki Hadjar Dewantara membentuk Komite Bumipoetra yang bertujuan untuk melancarkan kritik terhadap Pemerintah Belanda.
b. Salah satunya adalah dengan menerbitkan tulisan berjudul “Als Ik Eens Nederlander Was” (Seandainya Aku Seorang Belanda) dan “Een voor Allen maar Ook Allen voor Een” (Satu untuk Semua, te tapi Semua untuk Satu Juga).
c. Kedua tulisan tersebut menjadi tulisan terkenal hingga saat ini.
d. Tulisan "Seandainya Aku Seorang Belanda" dimuat dalam surat kabar de Expres milik dr. Douwes Dekker.
Paragraf 4 :
- Ide pokok : Akibat aktivitas dan tulisannya itu, pemerintah kolonial Belanda melalui Gubernur Jenderal Idenburg menjatuhkan hukuman pengasingan terhadap Ki Hadjar Dewantara.
- Ide penjelas :
a. Douwes Dekker dan Cipto Mangoenkoesoemo, rekan seperjuangannya, menerbitkan tulisan yang bernada membela Ki Hadjar Dewantara.
b. Mengetahui hal ini, Belanda pun memutuskan untuk menjatuhi hukuman pengasingan bagi keduanya.
c. Douwes Dekker dibuang di Kupang sedangkan Cipto Mangoenkoesoemo dibuang ke Pulau Banda.
d. Namun, mereka menghendaki dibuang ke negeri Belanda karena di sana mereka dapat mempelajari banyak hal daripada di daerah terpencil.
e. Akhirnya, mereka diizinkan ke negeri Belanda sejak Agustus 1913 sebagai bagian dari pelaksanaan hukuman.
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA Halaman 98-99 Semester 2 Kurikulum Merdeka, Kata & Makna
Paragraf 5 :
- Ide pokok : Di tanah air, Ki Hadjar Dewantara semakin mencurahkan perhatiannya di bidang pendidikan sebagai bagian dari alat perjuangan meraih kemerdekaan.
- Ide penjelas :
a. Bersama rekan-rekan seper juangannya, dia pun men dirikan sebuah perguruan yang bercorak nasional yang diberi nama Nationaal Onderwijs Instituut Taman Siswa (Perguruan Nasional Taman Siswa) pada 3 Juli 1922.
b. Taman Siswa ialah suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi jelata untuk dapat memperoleh hak pendidikan, seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda.
c. Perguruan ini sangat menekankan pendidikan rasa kebangsaan kepada peserta didik agar mereka mencintai bangsa dan tanah air serta berjuang untuk memperoleh kemerdekaan.
Paragraf 6 :
- Ide pokok : Selama aktif di Taman Siswa, Ki Hadjar Dewantara juga tetap rajin menulis.
- Ide penjelas :
a. Tema tulisannya beralih dari nuansa politik ke pendidikan dan kebudayaan berwawasan kebangsaan.
b. Melalui tulisan-tulisan itulah dia berhasil meletakkan dasar-dasar pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia.
c. Kegiatan menulisnya ini terus berlangsung hingga zaman Pendudukan Jepang.
d. Saat Pemerintah Jepang membentuk Pusat Tenaga Rakyat (Putera) dalam tahun 1943, Ki Hadjar ditunjuk untuk menjadi salah seorang pimpinan bersama Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, dan K.H. Mas Mansur.
Paragraf 7 :
- Ide pokok : Setelah kemerdekaan Indonesia berhasil direbut dari tangan penjajah dan stabilitas pemerintahan sudah terbentuk, Ki Hadjar Dewantara kemudian dipercaya oleh Presiden Soekarno untuk menjadi Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan yang pertama.
- Ide penjelas :
a. Melalui jabatannya ini, Ki Hadjar Dewantara semakin leluasa untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
b. Pada tahun 1957, Ki Hadjar Dewantara mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Gajah Mada.
c. Dua tahun setelah mendapat gelar Doctor Honoris Causa itu, tepatnya pada tanggal 28 April 1959, Ki Hadjar Dewantara meninggal dunia di Yogyakarta dan dimakamkan di sana.
Dapatkan konten pendidikan mata pelajaran lainnya dari Kurikulum Merdeka dengan klik Di Sini.
Dapatkan juga berita penting dan informasi menarik lainnya dengan mengklik Google News.
kunci jawaban
Bahasa Indonesia kelas 10 SMA halaman 124
Bahasa Indonesia kelas 10 SMA semester 2
Bahasa Indonesia kelas 10 SMA
semester 2
Kurikulum Merdeka
teks biografi
Ide Pokok
Ide penjelas
Sripoku.com
Kunci Jawaban Biologi Kelas 11 SMA Halaman 73 Kurikulum Merdeka Semester 1, Latihan Aktivitas 3.6 |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Matematika Kelas 7 SMP Halaman 15-16 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Ayo Mencoba |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Biologi Kelas 11 SMA Halaman 70 Kurikulum Merdeka Semester 1, Jaringan Penyusun Akar |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Biologi Kelas 11 SMA Halaman 64-65 Kurikulum Merdeka, Ayo Bereksplorasi: Aktivitas 3.4 |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Matematika Kelas 7 SMP Halaman 15 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Ayo Berpikir Kritis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.