Harga Cabai

Cabai Merah di Lubuklinggau Turun Hingga Rp. 30 Ribu, Pj Gubernur Sumsel Sebut Stok Komoditi Aman

Untuk bawang merah yang sebelumnya Rp. 45 ribu per kilogram, dua hari terakhir turun menjadi Rp. 40 ribu per kilogram.

Tribun Sumsel/Eko Hepronis
Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni, melakukan sidak di Pasar Satelit Lubuklinggau, Minggu (24/12/2023). 

SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU -- Harga cabai merah di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel) menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) turun pada hari ini, Minggu (24/12/2023).

Turunnya harga bukan hanya terjadi pada komoditi cabai, melainkan juga di bawang merah.

Harga kedua komoditas itu turun antara Rp 5.000 hingga Rp 30.000 per kilogram.

Untuk bawang merah yang sebelumnya Rp. 45 ribu per kilogram, dua hari terakhir turun menjadi Rp. 40 ribu per kilogram.

Namun, yang paling signifikan adalah harga cabai merah, di mana sepekan lalu masih di kisaran Rp 80 ribu per kilogram, kini sudah tiga hari ini turun Rp 50 ribu per kilogram.

Turunnya sejumlah komoditi ini disinyalir karena semakin banyaknya stok cabai merah dan bawang merah di Kota Lubuklinggau.

"Sekarang mulai banjir, permintaan dari luar sekarang sedikit."

"Otomatis sekarang turun harga," ungkap Leni, seorang pedagang di Pasar Satelit Lubuklinggau.

Sementara untuk kelompok sayur mayur, menurut Leni, sekarang masih tinggi, terlebih tomat yang saat ini mencapai Rp 20 ribu per kilogram.

"Sekarang yang paling mahal sayuran ini tomat dan paling murah timun," ujarnya.

Sementara itu Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni, bersama Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI Yanuar Adil, didampingi Pj Walikota Lubuklinggau, Trisko Defriansya, melakukan sidak di Pasar Satelit untuk melihat situasi harga jelang akhir tahun.

"Sidak pasar ini untuk memastikan stoknya cukup, kemudian harganya juga terkendali."

"Alhamdulillah harga bahan pokok di Nataru ini cukup terkendali," ungkap Agus.

Agus menyebutkan, semua harga kebutuhan pokok terutama cabai merah, bawang merah, bawang putih sudah turun, kemudian daging telur cukup stabil.

"Rata-rata harganya cukup baik, tentu ini sama-sama bersama masyarakat yang menggalakkan gerakan menanam."

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved