Berita Sriwijaya FC
Putusan PK Erick Thohir Kembalikan 4 Poin Sebelum Laga Sriwijaya FC vs PSMS Medan
Manajemen Sriwijaya FC berhahap putusan PK (Peninjauan Kembali) Ketum PSSI Erick Thohir sebelum laga pamungkas putaran kedua Liga 2
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Manajemen Sriwijaya FC berhahap putusan PK (Peninjauan Kembali) Ketum PSSI Erick Thohir untuk menganulir sanksi pengurangan 4 poin sudah disampaikan sebelum laga pamungkas putaran kedua Liga 2 2023/204 saat menjamu PSMS Medan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Minggu (17/12/2023) mendatang.
"Saya harap sebelum pertandingan PSMS sudah ada keputusan apakah bisa PK kita tersebut lanjut atau stop sampai di sini," ungkap Direktur Teknik Sriwijaya FC, Indrayadi, Selasa (5/12/2023).
Mantan Pelatih kiper Sriwijaya FC ini membenarkan jika pihak manajemen Elang Andalas telah berupaya untuk mengurus proses diputuskannya PK Ketum PSSI ini dikabarkan seusai Piala Dunia U17.
Menurutnya, untuk PK ini pihaknya sudah menghubungi beberapa orang untuk diajak komunikasi tentang PK ini. Tapi jawabannya menunggu selesainya Piala Dunia U17. Dengan telah usainya Piala Dunia U17 ini, maka SFC akan coba komunikasikan kembali.
"Kita masih memperjuangkan PK kita. Harapan kita PK itu bisa mengembalikan poin kita tanpa kita melihat hasil PSMS lawan PSPS kita akan bisa head to head dengan PSMS Medan di laga pamungkas putaran kedua nanti. Itu sih harapan kita," kata eks kiper PS Pusri Palembang era Galatama.

Baca juga: Pesan Terakhir Sebelum Tinggalkan Sriwijaya FC, Coach Hendri Susilo: Saya Hanya Pelatih Kampung
Ia mengaku tengah mengupayakan agar PK nanti bisa berpihak kepada Laskar Wong Kito. Sehingga skenarionya, sandainya nanti PSMS Medan nanti menang lawan PSPS Riau, selanjutnya Sriwijaya FC akan head to head dengan PSMS.
"Jadi lebih fair," ujar Indrayadi.
Dijelaskannya, dari data-data yang dimiliki Sriwijaya FC, dari memori banding yang diajukan kemarin itu kata Indrayadi sangat memungkinkan karena memang Sriwijaya FC ini setengahnya terdzolimilah. Karena memang regulasi yang mengatur itu tidak ada.Yang mengatur pengurangan nilai kalau kita tidak memainkan pemain U21 beberapa menit itu tidak ada.
"Itu kan regulasi dibuat oleh Komisi Disiplin bahwa kalau tidak aturan maka mereka bisa membuat aturan baru. Yang memang aturan itu bisa mereka buat. Tapi membuat aturan juga melihat kesalahan kita itu bukan pemain ilegal untuk mengurangi nilai. Kita juga memainkan pemain U21 itu 45 menit di babak kedua. Artinya kita memainkan," bebernya.
Kemudian ia menilai pengurangan 4 poin itu sanksinya terlalu berat buat Sriwijaya FC. Pengurangan poin sangatlah menyakitkan dan tidak fair mengingat kompetisinya tidak panjang. Sangat singkat kompetisinya. Komisi Disiplin ataupun Komite Banding hendaknya melihat bahwa ini berdarah-darah berjuang mendapatkan poin dalam setiap pertandingan.
"Buat klub tidak mudah mendapatkannya. Menjalankan klub ini tidak mudah. Sedangkan kita punya target lolos. Kalau kita diambil poin begitu, apa gak didzolimi namanya itu. Apa tidak ada sanksi lain selain mengurangi nilai itu," paparnya.
Ia berharap dengan PK ini poin Sriwijaya FC dikembalikan agar skenario Sriwijaya FC dengan PSMS jika dia menang lawan PSPS, akan menjadi fairlah untuk bersaing head to head.
"Tidak ada PSMS ini menerima limpahan kemenangan atas dikuranginya nilai Sriwijaya FC. Itu gak fair. Kita mestinya bertandingan betul-betul fair lawan PSMS. Kembalikan poin kita, apapun yang terjadi dengan PSMS kita main fair di pertandingan akhir itu," pungkasnya.

Baca juga: Curiga Didzolimi Wasit, Sriwijaya FC Resmi Protes Kartu Merah Baha-Abel
Sebelumnya Sekretaris Perusahaan Sriwijaya FC Faisal Mursyid SH telah menyampaikan jika Putusan Peninjauan Kembali (PK) Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk menganulir pengurangan 4 poin Sriwijaya FC dikabarkan bakal keluar usai gelaran Piala Dunia U-17 2023.
"Kita harapkan paling tidak setelah Piala Dunia ini," ungkap Sekretaris Perusahaan Sriwijaya FC Faisal Mursyid SH.
Faisal yang juga Komite Umum dan Organisasi Asprov PSSI Sumsel berharap permohonan memori PK yang telah disampaikan manajemen Sriwijaya FC nantinya mendapat balasan putusan yang bisa menggembirakan masyarakat Sumatera Selatan.
"PK yang kita sampaikan semoga dibalas sesuai harapan masyarakat Sumatera Selatan. Ini yang sedang kita tunggu," kata alumni Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang.
Seperti diketahui partai final Piala Dunia U-17 2023 akan mempertemukan antara Jerman menghadapi Prancis. Menurut jadwal, duel penentuan gelar juara ini akan berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (2/12/2023) pukul 19.00 WIB.
Sebelumnya lagi kelompok suporter Sriwijaya Mania mendesak agar manajemen Sriwijaya FC memperjuangkan memori Peninjauan Kembali (PK) Ketum PSS Erick Thohir sebelum babak penyisihan putaran kedua selesai.
"Jangan sampai terlambat manajemen uruslah PK ke Ketum PSSI itu mumpung masih sisa dua pertandingan. Kalau sudah habis pertandingan tidak enak lagi ngurusnya. Sudah basi. Kita mempertanyakan ke manajemen Sriwijaya FC, gimana kelanjutan PK kemarin," tegas Ketua Umum Sriwijaya Mania, Eddy Ismail.
Pengusaha otomotif ini mengatakan peluang Sriwijaya FC untuk aman dari zona degradasi yakni salah satunya dengan bisa mengembalikan 4 poin yang dikurangi sanksi Komdis PSSI.
"Lumayan 4 poin bisa membantu. Tinggal Sriwijaya FC cari menang sekali aman finish 17 poin. Itu yang bisa membantu kita. Yang lain tidak ada harapan lagilah. Tim lain baru 9 kali bertanding, kita sudah 10 kali. Lawan kita juga sekarang ini berat-berat, mereka sudah ada perubahan progres, tim yang ngotot semua PSPS dan PSMS," beber Eddy Ismail.
Sekretaris Perusahaan PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) Faisal Mursyid selaku manajemen pengelola klub Sriwijaya FC ketika dikonfirmasi, pihaknya masih menunggu keputusan.
"Sampai hari ini belum ada info lebih lanjut terkait PK keputusannya gimana dari PSSI. Kalau kita tidak bisa memperkirakan gimana kita tunggu keputusan dari Ketum PSSI," ungkap Faisal Mursyid.
Faisal yang juga menjabat Komite Umum dan Organisasi Asprov PSSI Sumsel mengatakan Sriwijaya FC mengharapkan sebelum putaran kedua ini berakhir sudah ada keputusan yang adil buat Sriwijaya FC.
"Kita kan mencari keadilan dalam situasi sekarang ini. Kalau soal peluang walaupun menipis, kan masih tetap ada. Cuma kan masih menunggu yang pertama hasil PK. Kemudian hasil dua pertandingan Sriwijaya FC," kata Faisal.
Hal senada juga diungkapkan Direktur Teknik Sriwijaya FC, Indrayadi yang yang berharap semoga memori PK Laskar Wong Kito ke PSSI bisa dikabulkan dan mengembalikan 4 poin yang hilang.
"Mudah-mudahan mereka bisa melihat sangat tidak adil buat Sriwijaya FC. Sementara regulasi tidak mengatur secara detail tentang U21 ini. Kalau kita mengacu kepada regulasi starting eleven itu 45 menit di babak pertama yang harus dimainkan," kata Indrayadi.
Mantan pelatih kiper Sriwijaya FC ini menjelaskan permasalahan sanksi akibat tidak menyertakan pemain U21 dalam starting eleven saat Sriwijaya FC bermain imbang dengan Semen pAdang FC di putaran pertama lalu.
"Saya pikir kewajiban 45 menit itu sudah kita lakukan. Kita tidak melanggar, kita tidak memainkan pemain ilegal, kita memainkan pemain itu sudah 45 menit di babak kedua," kata Indrayadi.
Artinya kata Indrayadi, apa bedanya 45 menit babak pertama dengan 45 menit babak kedua. Padahal jam bermainnya sama. Ia mempertanyakan kenapa Elang Andalas diperlakukan tidak adil.
"Kalau sanksi denda kita terima. Tapi pengurangan nilai ini luar biasa. Ini saya menjadi bertanya-tanya maksudnya apa? Kita tidak melanggar ketentuan PSSI. Kita mendukung U21. Malah di game ke 2 dan 3 kita mainkan 90 menit," kata eks kiper PS Pusri Palembang.
Sementara Sriwijaya FC saat itu memainkan 45 menit dalam game. Ia pikir sudah terpenuhi. Hanya masalah starting eleven babak pertama dengan babak kedua itu apa bedanya.
"Hanya bahasa starting eleven aja babak pertama aja harus dimainkan. Sedangkan kita mainkan 45 menit babak kedua. Itu bagian dari strategi kita. Apa salah klub melakukan itu sampai harus pengurangan nilai," bebernya.

Baca juga: Sriwijaya FC Siapkan Pengganti Baha-Abel Laga Pamungkas, Atasi Dua Pemain Dikartumerahkan
Indrayadi yang kesehariannya menjabat Bendahara YKKP (Yayasan Kesejahteraan Karyawan Pusri) mengungkapkan begitu ironinya sanksi tersebut. Sementara bagaimana sulitnya klub Sriwijaya FC ini berdarah-darah mendapatkan nilai poin itu.
"PSSI mengambil keputusan mengurangkan nilai kita begitu cepatnya. Ini sulit buat Sriwijaya FC,sementara kita sudah kalau bicara materi, pengeluaran kita tidak sedikit," kataya.
Ia menyebut PSSI ingin membunuh Sriwijaya FC sehingga ini tidak adil, tidak fair. Kalau denda, menurutnya silahkan saja disanksi denda, SFC siap menerima itu.Tapi kalau pengurangan nilai itu sangat luar biasa.
Semua orang tentu berpikir tidak mudah mengumpulkan nilai poin itu. Mereka tidak merasakan betapa beratnya tim ini terbentuk, tim ini bermain dengan away, mengeluarkan biaya tidak sedikit, pemain bekerja keras sampai pemain kecewanya mempengaruhi psikologis tim, sampai pemain itu tidak pede lagi bermain. Besar sekali pengaruhnya PSSI tidak memikirkan hal-hal seperti itu.
Indrayadi yang sempat mengenyam pandidikan PPLP Sepakbola Sumsel menyebut Sriwijaya FC sudah berusaha taat mengikuti kompetisi program PSSI U21 dimainkan. Yang dilanggar itu starting eleven babak pertama.
"Tapi masak diperlakukan seperti itu. Saya pikir gak adil. PK ini masih terus kita mencari jalan sampai ke Ketua Umum PSSI mungkin ada kebijakan yang beliau bisa berikan kepada Sriwijaya FC. Sejauh ini kita masih cari celah untuk itu," pungkasnya.
Klasemen Grup 1 Liga 2 2023/2024
1. Semen Padang FC 10 7 2 1 20-8 23
2. Persiraja Banda Aceh 10 4 6 0 10-5 18
3. PSMS Medan 10 3 6 1 14-11 15
4. Sriwijaya FC 11 4 4 3 15-15 13
5. PSPS Riau 10 2 4 4 9-14 10
6. Sada Sumut FC 10 1 4 5 9-14 7
7. PSDS Deli Serdang 11 1 2 8 10-20 5
Sriwijaya FC
2024SFCLiga1
SFC
Liga 2
Bola Lokal
Indrayadi
Faisal Mursyid
Persiraja Banda Aceh
Semen Padang
PSPS Riau
PSDS Deli Serdang
PSMS Medan
Sada Sumut FC
Coach Azul Tak Gentar dengan Teknik Permainan Garudayaksa, Pemain Muda Sriwijaya FC Siap Melawan |
![]() |
---|
Transformasi Ade Suryana, Dari Wing Back ke Striker Andalan Sriwijaya FC |
![]() |
---|
Laga Uji Coba Sriwijaya FC Melawan Tri Brata Diwarnai Keributan, Nasir: Sesalkan Kepemimpinan Wasit |
![]() |
---|
Sriwijaya FC Tekuk Tri Brata Klub Asal Bengkulu dengan Skor 4-1 di Lapangan Base Ball JSC Palembang |
![]() |
---|
Sriwijaya FC Asah Lini Serang, Ini Rahasia Pelatih Jelang Laga Uji Coba |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.