Siswa SMA Dibunuh di OKUS

Tangis Nenek OW di Ladang Ratapi Cucu Dibunuh Siswa SMA di OKUS, Sebelum Wafat Sempat Lakukan Ini

Pihak keluarga OW menuntut keadilan karena pelaku hingga kini belum juga ditangkap oleh pihak kepolisian.

Tiktok
Tangis Nenek OW di Ladang Lada Ratapi Cucu Dibunuh Teman Sendiri 

SRIPOKU.COM - Kepergian OW (16) siswa SMA (sebelumnya ditulis siswa SMP) yang meninggal dunia karena dibunuh oleh teman sekolah di Kabupaten OKU Selatan (OKUS), Sumatera Selatan (Sumsel), hingga kini masih menjadi sorotan.

Pihak keluarga OW menuntut keadilan karena pelaku hingga kini belum juga ditangkap oleh pihak kepolisian.

Padahal kejadian ini sudah terjadi sejak tiga bulan lalu.

Dikutip dari akun Tiktok @army___lalalaaaa pada Rabu (22/11/2023), keluarga menuntut keadilan atas kematian OW.

Tiwi Armilla yang mengaku tante dari OW menuntut agar pelaku pembunuhan keponakannya segera tertangkap.

Dalam akun Tiktoknya, Tiwi Armilla banyak bercerita mengenai kejadian nahas yang menimpa keponakannya tersebut.

Bahkan duka atas kematian OW masih begitu terasa pedih dalam keluarganya.

Terlebih sang nenek, yang terus meratapi kepergiaan cucunya.

Tampak pada salah satu unggahan Tiwi Armilla, nenek OW tampak menjerit histeris di tengah ladang lada dan kopi mengingat kematian cucunya.

"Dia ibuku, lebih tepatnya nenek dari korban penusukan yang dilakukan oleh Y*ld* Pr*yog4,"tulis akun tersebut.

Dalam video tersebut terdengar sang nenek menangis sambil duduk di bawah pohon lada.

Dia mengingat kenangan OW sebelum meninggal dunia dengan cara yang begitu tragis.

Tangis nenek OW siswa SMA di OKUS yang dibunuh teman sendiri
Tangis nenek OW siswa SMA di OKUS yang dibunuh teman sendiri

Dalam keterangan videonya, Army bercerita bahwa OW adalah cucu laki-laki satu-satunya yang dimilikinya.

Nenek OW tampak menangis meratapi kepergiaan cucunya yang meninggal di tangan pelaku,

Sebelum meninggal, OW sempat memupuk lahan lada dan kopi yang kini jadi tempat menangis sang nenek.

Tak pernah terbayangkan oleh sang nenek, cucunya harus pergi begitu cepat dengan cara yang sangat mengenaskan.

"Sungguh mengiris hati mendengar tangisan ini, cucu laki-laki, satu-satunya yang ia miliki, dengan mudahnya seserong menghilangkan nyawa cucunya.

Sedangkan ia tidak pernah hanya sekedar meninggikan suaranya untuk memarahi cucunya ini.

Tapi pelaku sungguh lancang menghunuskan pisau itu di perut cucunya, hingga meregang nyawa.

Pupuk yang di tebar ponakan saya beberapa minggu sebelum kejadian penusukan masih terlihat di akar-akar lada dan kopi, itulah mengapa setiap di kebun ibu saya tidak dapat membendung tangisnya.

jejak tangan yang di tinggalkan untuk membantu neneknya di kebun terlalu banyak dan masih bisa dilihat," tulisnya.

Postingan tersebut pun langsung dipenuhi komentar dari netizen.

Banyak netizen yang bersimpati atas kepergiaan OW yang meninggal dibunuh teman sekolahnya sendiri.

Baca juga: 3 Kali Mau Ditangkap Belum Berhasil, Siswa SMP Pembunuh Teman Sekolah di OKUS Masih Buron

Kronologi Kejadian

Dalam keterangan tertulisnya Kanit Reskrim menyampaikakn penganiayaan menggunakan senjata tajam itu berlangsung pada Jumat 11 Agustus 2023, pukul 11.30 WIB berlokasi di depan SMP N 1 Banding Agung, Desa Suka Negeri, Kecamatan Banding Agung, Kabupaten OKU Selatan.

Kedua pelajar SMP N 1 Banding Agung sempat cekcok saat berada di dalam sekolah dan sudah didamaikan oleh pihak sekolah.

Namun pelaku yang belum terima lebih dulu pulang dan mengambil senjata tajam.

Puncaknya, saat korban pulang dari sekolah mengendarai sepeda motor tiba di depan sekolah dihadang tersangka yang sudah membawa senjata tajam jenis pisau.

"Melihat pelaku di depannya sudah membawa senjata, korban yang panik menghindar dan menabrak salah seorang warga yang kemudian terjatuh,"katanya.

Setelah korban terjatuh pelaku menusuk perut kiri korban menggunakan senjata tajam jenis pisau sebanyak satu kali lalu pelaku pergi meninggalkan tempat kejadian.

Akibatnya korban yang mengalami luka tikam dilarikan ke Puskemas terdekat yang mengalami 1 luka ditusuk di bagian perut sedalam kurang lebih 7 cm, hingga harus dirujuk ke RS Baturaja Kabupaten OKU.

Keluarga korban berinisial Y, mengatakan, korban mengalami luka di perut harus dioperasi.

Akan tetapi setelah pulang ke rumah menjalani rawat jalan kembali kesakitan sehingga harus kembali menjalani perawatan di salah satu RS di Kota Palembang sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir.

Atas perkara ini, Kapolres OKU Selatan AKBP Listiyo Dwi Nugroho, SIK,MH. melalui Kasatreskrim Polres OKU Selatan AKP Biladi Ostin SKom, MH menambahkan pihaknya saat ini terus melakukan pengejaran mempersempit ruang gerak pelaku.

"Perihal perkara ini kita sudah memeriksa saksi-saksi, hingga melakukan lidik tentang keberadaan pelaku,"terang Kasatreskrim, Selasa (21/11/2023).

Dikatakannya, pelaku maupun korban yang adalah anak di bawah umur. Sementara pelaku usai melakukan penikaman langsung melarikan diri buron.

"Usai kejadian, si pelaku yang masih berstatus pelajar langsung melarikan diri, yang saat ini kita tetapkan sebagai DPO atau Buron,"tambah Kasatreskrim.

Korban yang masih berstatus buron dijerat Tindak Pidana Penganiayaan terhadap anak, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80 ayat (1) jo Pasal 76C UU No. 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak dengan ancaman 3 tahun 6 bulan penjara.

"Mohon bantuannya, bagi yang mendapat info keberadaan pelaku agar diberitahukan ke Polres ataupun ke polsek banding agung," kata dia.

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved