Berita PALI

Petani PALI Sumsel Mulai Bajak Sawah, Hasil Produksi Meningkat Berkat Padi Organik Binaan Pertamina

Kekeringan musim kemarau kemarin terlampau ekstrim sehingga lahan persawahan menjadi gersang dan tak bisa ditanami.

Sripoku.com/Apriansyah Iskandar
Petani mulai membajak sawah ketika memasuki musim penghujan, dan akan segera melakukan penanaman pada bulan Desember. 

Untuk biaya tanam, menurut Hendro, juga lebih murah, di mana dalam dua hektare lahan sawah hanya membutuhkan sekitar lima kilogram bibit padi organik.

Hal tersebut sangat jauh perbandingannya ketika menanam bibit padi biasa, yang membutuhkan sekitar 100 kilogram bibit untuk dua hektare lahan sawah.

"Biasanya untuk modal tanam dari pengolahan sampai ke panen dalam satu hektare sawah menghabiskan modal sekitar Rp 10 juta."

"Sekarang lebih kurang Rp 5 juta saja, jadi iritnya sangat jauh sekali, "imbuhnya.

Petani mulai membajak sawah ketika memasuki musim penghujan, dan akan segera melakukan penanaman pada bulan Desember.
Petani mulai membajak sawah ketika memasuki musim penghujan, dan akan segera melakukan penanaman pada bulan Desember. (Sripoku.com/Apriansyah Iskandar)

Sementara untuk beras hasil panen, rata-rata petani di kawasan Rejosari Sari memanfaatkannya untuk kebutuhan sendiri, meskipun kadang juga dibeli oleh pihak Pertamina.

"Kalau dijual d ipasaran jarang, karena harganya jatuh sekali."

"Rata-rata untuk konsumsi masing-masing petani, paling kalau jual beras sama para tetangga disekitar sini saja," ujar dia.

Hendro juga berharap adanya pendampingan lagi dari Pertamina untuk membina para petani dalam menanam padi organik dan pengolahan pupuk kompos.

Menurutnya, pendampingan sangat penting karena proses penghasilan padi organik tidak selesai hanya sampai pada penanaman.

Kelompok Tani Rejo Mulyo masih membutuhkan pendampingan dalam mengembangkan padi organik yang telah mereka lakukan hampir dua tahun ini.

"Kemarin kami didampingi oleh Pak Rahmat yang memberikan pembinaan kepada kami selama ini."

"Berhubung kontraknya sudah habis dari Pertamina, dia kembali ke daerah asalnya,"

"Kami berharap Pertamina memberikan pendampingan lagi atau memperpanjang kontrak pendamping sebelumnya dalam melakukan pembinaan kepada Kelompok Tani Rejo Mulyo,"

"Ada sekitar 30 hektare sawah binaan Pertamina di kawasan Rejosari Sumberjo, yang mulai menanam padi organik."

"Untuk itu, diperlukan pendamping untuk melakukan pembinaan," tandasnya.

===

Simak berita Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved