Pelajar Islahul Ummah Keracunan

Ratusan Pelajar Keracunan, Ketua Yayasan Islahul Ummah Minta Maaf dan Siap Bertanggung Jawab

Ketua Yayasan Islahul Ummah, TL Fasmawati SAg mengungkapkan permohonan maaf dan penyesalan atas kejadian para pelajar yang diduga keracunan makanan

Editor: adi kurniawan
TribunSumsel/Edison
Ketua Yayasan Islahul Ummah Prabumulih, TL Fasmawati SAg dan keluarga ketika diwawancarai wartawan terkait ratusan pelajar keracunan makanan. 

SRIPOKU.COM, PRABUMULIH - Ketua Yayasan Islahul Ummah, TL Fasmawati SAg mengungkapkan permohonan maaf dan penyesalan atas kejadian para pelajar yang diduga keracunan makanan.

"Kita mengalami musibah hari ini, kami sangat terpukul kasihan sekali melihat anak-anaknya. Pukul 12.20 kami mendapat kabar dari manager jika di Sangkuriang (SD/SMPIT) ada beberapa siswa yang muntah, saat itu anak baru selesai Zuhur dan belum makan siang," ujarnya.

Lalu Fasmawati menjelaskan, saat dirinya mendapat kabar itu belum ada anak SMP yang kena dan dirinya sempat menanyakan apa penyebab ternyata dijawab akibat kue sus.

"Kue Sus itu baru kita buat dan kita buat sendiri agar bahan dan semuanya aman dikonsumsi 1000 pelajar serta guru, tapi dari 2006 kita masak sendiri baru hari ini 2023 kejadian seperti ini," jelasnya.

Atas kejadian tersebut kata Fasmawati, seluruh tenaga pengajar dan manajemen Islahul Ummah langsung membawa pelajar ke rumah sakit terdekat.

Pelajar di Jalan Sangkuriang Kelurahan Muaradua dibawa ke RS AR Bunda dan di Karang Raja dibawa ke RSUD Prabumulih.

Baca juga: Kronologi Ratusan Siswa SD dan SMP Islahul Ummah Prabumulih Keracunan Setelah Makan Kue dari Sekolah

"Tadi ada sekitaran 50 pelajar lebih plus guru di RS Bunda, di RSUD Prabumulih sekitar 50 orang dan di Pertamina sekitar 8 orang, total 100 orang pelajar lebih dirawat di rumah sakit," ungkapnya seraya sampel telah diambil dinas kesehatan.

Fasmawati pihaknya meminta maaf dan akan bertanggungjawab atas kejadian yang menimpa tersebut serta memohon doa seluruh masyarakat kota Prabumulih karena tidak ada satu orang pun yang menginginkan musibah tersebut terjadi.

Disinggung terkait kue sus apakah sudah sering disajikan kepada pelajar, Ketua Yayasan Islahul Ummah itu mengaku pihaknya sudah sering mengkonsumsi dan sudah berapa kali tester.

"Kita buat sendiri karena kan banyak 1000 dan kue sus ini mudah dan gampang buatnya sehingga kita buat dan berikan ke anak agar menghilangkan kesuntukan tapi malah terjadi seperti ini," sesalnya.

Baca juga: Alamat SD dan SMP Islahul Ummah Kota Prabumulih, yang Siswanya Alami Keracunan Setelah Makan Kue Sus

Sebanyak 120 orang pelajar SD dan SMP Ishlahul Ummah Prabumulih keracunan kue sus kini dirawat di sejumlah rumah sakit kota Prabumulih
Sebanyak 120 orang pelajar SD dan SMP Ishlahul Ummah Prabumulih keracunan kue sus kini dirawat di sejumlah rumah sakit kota Prabumulih (TribunSumsel/Edison)

Kronologi Keracunan Kue Sus

Sedikitnya ada 120 siswa lebih SD dan SMP Islahul Ummah Prabumulih alami keracunan setelah makan kue sus yang disiapkan oleh pihak sekolah.

Untuk sementara ini, dari total 725 orang siswa SD dan SMPIT Islahul Ummah Kota Prabumulih yang mengkonsumsi Snack Kue Sus, sebanyak 120 orang pelajar lebih dirawat di sejumlah rumah sakit kota Prabumulih, Kamis (8/11/2023).

Pelajar tersebut dilarikan dan dirawat di 3 rumah sakit di kota Prabumulih diduga akibat keracunan makanan dari kue Sus yang disiapkan pihak sekolah.

Total 725 pelajar dari SDIT dan SMPIT Islahul Ummah di dua lokasi yakni di Kelurahan Karang Raja dan Jalan Sangkuriang Kelurahan Muaradua tesebut mendapat makanan Snack jelang salat Zuhur.

Adapun di SDIT dan SMPIT Islahul Ummah sebanyak sebanyak 225 orang dan sebanyak 500 orang dari SDIT dan SMP IT Islahul Ummah Jalan Sangkuriang Kelurahan Muaradua uang mengkonsumsi kue sus.

Pihak RS AR Bunda, dr Bagus ketika diwawancarai mengatakan di rumah sakit tersebut sebanyak 60 sampai 70 pelajar yang ditangani oleh pihaknya.

"Rata-rata keluhan mereka di saluran pencernaan, muntah, mual dan pusing. Kalau diagnosis kita para pasien ini mengalami radang saluran cerna, kemungkinan penyebabnya karena keracunan makanan," ujarnya.

Baca juga: Alamat SD dan SMP Islahul Ummah Kota Prabumulih, yang Siswanya Alami Keracunan Setelah Makan Kue Sus

dr Bagus mengatakan penanganan pihaknya saat ini dengan membagi pasien dengan gejala ringan, sedang dan gejala berat.

"Yang ringan kita lakukan observasi sementara sampai 6 jam setelah kontak dengan makanan, kalau tidak ada muntah lebih dari 3 kali, tidak ada tanda dehidrasi dan lemas maka akan kita pulangkan dan dikasih obat," katanya.

Lalu jika muntah lebih dari tiga kali, dehidrasi dan lemah maka akan diberikan obat dan dirawat. "Kalau berat muntah lebih dari 5 kali, sangat lemas, dihidrasi maka akan kita kasih obat anti muntah dan kita rawat," lanjutnya.

Sementara itu, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes, Djoko Listiano SKM mengungkapkan dari data sementara pihaknya ada sekitar 108 pelajar yang dirawat karena diduga keracunan makanan.

"50 pelajar dirawat di RS Bunda, 50 di RSUD Prabumulih dan sebanyak 8 pelajar dirawat di rumah sakit Pertamina," ujarnya.

Djoko mengatakan pihaknya sendiri telah mendatangi sekolah dan mengambil sampel kue sus yang diduga menjadi penyebab utama para pelajar keracunan.

Baca juga: BREAKING NEWS: 120 Lebih Pelajar SD dan SMP Islahul Ummah Prabumulih Keracunan Kue Sus

"Sampel sudah kami ambil dan akan segera kami kirim, dua atau tiga hari kedepan akan diketahui apakah akibat kue sus atau bukan," katanya.

Ilyas, satu diantara orang tua ketika dibincangi di RS AR Bunda.

"Anak saya ini ikut jadi korban karena makan kue sus, dia mengaku sakit perut, mual dan kemudian muntah," ungkap.

Ilyas mengaku anaknya dua-duanya sekolah di Islahul Ummah namun yang masih SD tidak keracunan lantaran tidak suka dengan kue tersebut.

"Anak saya yang SD itu tidak suka kue sus jadi tidak keracunan, sedangkan yang SMP suka, jadi keracunan, ini masih di infus," katanya. (TS/eds)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved