Mertua Bunuh Menantu Lagi Hamil

Khoiri Mertua yang Bunuh Menantu karena Nafsu Ternyata Sering Sewa PSK, 10 Tahun Duda dan Hobi Mabuk

Lama kesepian hingga 10 tahun menduda, membuat mertua bernama Khoiri (52) tergiur lihat menantu yang hamil 7 bulan yang baru selesai mandi.

|
Editor: Fadhila Rahma
(Kolase Sripoku.com / Surya.co.id)
pembunuhan mertua bunuh menantu diungkap Polres Pasuruan, Kamis (2/11/2023) 

SRIPOKU.COM - Lama kesepian hingga 10 tahun menduda, membuat mertua bernama Khoiri (52) tergiur lihat menantu yang hamil 7 bulan yang baru selesai mandi.

Pelaku lantas hendak memperkosa namun korban berteriak hingga berujung pembunuhan, calon cucu yang masih ada di dalam kandungan pun ikut dibunuhnya.

Wakapolres Pasuruan Kompol Hari Aziz mengatakan saat itu, kondisi rumah hanya ada mertua dan menantu, sedangkan sang suami tengah bekerja.

Baca juga: Motif Mertua Bunuh Menantu Terkuak, Sakir Tak Kuat Lihat Fitria Baru Keluar dari Kamar Mandi

Motif pembunuhan mertua bunuh menantu diungkap Polres Pasuruan, Kamis (2/11/2023)
Motif pembunuhan mertua bunuh menantu diungkap Polres Pasuruan, Kamis (2/11/2023) (Kolase Sripoku.com / Surya.co.id)

"Saat kejadian, suami korban ini sedang interview pekerjaan. Di dalam rumah, hanya ada korban dan tersangka," katanya, dilansir dari Surya.co.id, Kamis (2/11/2023).

Dugaa kuat, tersangka tidak bisa menahan nafsunya saat melihat menantunya yang sedang hamil 7 bulan keluar dari kamar mandi.

"Dari situlah, tersangka tidak bisa menahan nafsunya melihat tubuh menantunya. Tersangka langsung mendatangi korban di kamarnya," sambung Wakapolres.

Tersangka berusaha melakukan pelecehan seksual dengan memperkosa menantunya itu sendiri.

"Upaya tersangka itu ditolak dan dilawan sama korban. Bahkan, korban pun sempat berteriak setelah aksi percobaan pemerkosaan itu," ujar dia.

Dugaan kuat, tersangka ini panik dan ketakutan melihat menantunya melawan.

Tersangka langsung keluar kamar dengan cepat dan mengambil pisau di dapur.

"Tersangka pun naik pitam dan langsung mengeksekusi korban. Pelaku menggorok leher korban. Sehingga korban bersimbah darah dan meninggal dunia," tuturnya.

Disampaikan Wakapolres, tersangka menggorok leher korban yang saat itu sedang istirahat atau tiduran.

"Korban tidak sempat melawan," ungkap dia.

Fakta Satir Tega Bunuh Menantunya yang Hamil Karena Menolak Dirudapaksa, Sering ke Tempat Prostitusi (Kolase Tribunsumsel.com/ TribunJatim.com)
Fakta Satir Tega Bunuh Menantunya yang Hamil Karena Menolak Dirudapaksa, Sering ke Tempat Prostitusi (Kolase Tribunsumsel.com/ TribunJatim.com) ()

Suami Pulang Intip Jendela

Tidak lama kemudian, suami korban M Sueb Wibisono (31) yang baru pulang dari wawancara kerja melihat pintu rumah dikunci dari dalam.

Dia mengintip dari jendela dan melihat ayahnya duduk di dalam rumah.

"Suami korban curiga, lalu langsung mendobrak pintu rumah.

Kemudian pelaku langsung lari kabur dari rumah menuju ke rumah tetangganya untuk mengamankan diri dan bersembunyi di dalam kamar dengan dikunci dari dalam," terangnya.

Sueb terkejut menemukan istrinya telah bersimbah darah. Lalu berteriak minta tolong hingga mengundang perhatian tetangga sekitarnya.

Dari hasil pemeriksaan lebih lanjut, korban mengalami luka sepanjang 13 cm.

"Dari hasil pemeriksaan medis dan olah tkp, terdapat luka benda tajam di leher sebelah kiri korban dgn panjang sekitar 13 cm," kata Kompol Hari Aziz, Kamis (2/11/2023) siang.

Dia mengatakan, tersangka melakukan pembunuhan dengan menggunakan satu buah pisau dapur dengan panjang sekitar 30 cm.

"Pisau tersebut, diambil dari dapur dan ditemukan penyidik di atas meja yang berada di dapur setelah digunakan untuk membunuh korban," paparnya.

Setelah melakukan aksinya, pelaku langsung melarikan diri ke rumah tetangganya , yakni Bari.

Di sana, tersangka bersembunyi di kamar dan dikunci.

Akibat perbuatannya, tersangka Satir dijerat hukuman pasal Penganiayaan berat.

"Kami mengenakan tersangka dengan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan atau Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan berat," tutupnya.

Khoir Mertua yang Bunuh Menantu karena Nafsu Ternyata Sering Sewa PSK, 10 Tahun Duda & Kerap Mabuk
Khoir Mertua yang Bunuh Menantu karena Nafsu Ternyata Sering Sewa PSK, 10 Tahun Duda & Kerap Mabuk (Dok. Humas Polres Pasuruan dan Kolase)

Sering Sewa PSK dan Mabuk

Belakangan diketahui Satir merupakan seorang duda dan sering ke tempat prostitusi.

Dalam pemeriksaan, pelaku mengaku sering menyewa pekerja seks komersial (PSK).

“Pelaku ini sering ke tempat prostitusi untuk menyewa PSK. Ini juga masih dalam pengembangan lebih lanjut. Penyidik akan dalami lebih lanjut,” tutupnya.

Khoiri sendiri dikenal memiliki sifat pemarah.

Sueb suami korban mengatakan jika dua hari sebelum kejadian sang ayah sering marah-marah.

Namun tak diketahui apa penyebab sang ayah marah-marah.

Dalam sebuah video yang diunggah akun Tiktok @newsoraya06, diketahui jika Khoiri juga sering mabuk.

Dalam video itu tampak percakapan antara petugas polisi dengan pelaku di kantor polisi.

Anggota polisi yang mengintrogasi Khori mengatakan jika pelaku sering mabuk.

“Aku eroh penggaweanmu mabok aku eroh. (Aku tahu kerjaanmu mabuk itu aku tahu),” ucap anggota polisi.

"Penggean sak jane ono, cuma sampean penggean abot sitik gak gelem. Mergo sampean minum. (Pekerjaan sebenarnya ada, cuma kamu kalau ada pekerjaan berat sedikit gak mau.

Kenapa gak mau? Karena kerjaanmu ya minum, mabuk)”tutur polisi tersebut.

Khoiri pun membenarkan ucapan polisi di depannya.

Polisi itupun mengatakan jika ia tahu lokasi Khoiri sering mabuk.

Khoiri sendiri seorang duda karena sang istri sudah meninggal dunia beberapa waktu lalu.

Sehingga ia tinggal dengan anaknya Sueb dan menantunya, Fitria.

Dari keterangan tetangga, Khoiri merupakan orang tertutup.

Dirinya tak pernah terbuka dengan orang lain.

Khoiri juga jarang bergaul dengan lingkungan sekitar.

Sebelum melakukan pembunuhan, Khoiri sempat datang ke kantor kepala desa untuk meminta bantuan sembako.

Namun ia tak mendapatkan bantuan karena tidak terdaftar.

Jasad Tersenyum

Nurul Afini (49) tak kuasa menyembunyikan raut kesedihan di wajahnya. Sang anak, FAH (23) yang sedang hamil tujuh bulan tewas diduga dibunuh oleh mertua korban di Pasuruan, Jawa Timur.
Nurul Afini (49) tak kuasa menyembunyikan raut kesedihan di wajahnya. Sang anak, FAH (23) yang sedang hamil tujuh bulan tewas diduga dibunuh oleh mertua korban di Pasuruan, Jawa Timur. (Kompas.com/Dok. Keluarga)

Nurul Afini (49) ibunda Fitria menantu yang tewas dibunuh ayah mertua mengungkapkan momen terakhir melihat putrinya.

Sang ibu Nurul Afini pun tak kuasa saat tiba di puskesmas tersebut sekitar pukul 21.00 WIB, pada Selasa (31/20/2023).

Ledakan emosi Nurul Afini makin membuncah melihat kondisi putrinya yang penuh luka robek pada leher sisi kanan, dan memar pada bagian bawah perut anaknya yang membuncit karena hamil tujuh bulan.

"Aku tatak (berusaha kuat) di Puskesmas. Di sana aku lihat anakku kok pegang perutnya. Posisi pegang perut, sininya (leher sisi kanan) menganga," ungkap Nurul Afini, dilansir dari Tribunjatim.com, Kamis, (2/11/2023).

Pilunya, Nurul masih melihat wajah jasad Fitria masih tersenyum setelah menghembuskan nafas terakhir.

Nurul hanya bisa meminta keadilan atas kejadian nahas yang menimpa putrinya tersebut.

"Cuma wajahnya (saat meninggal) senyum. Ya Allah nak, intinya saya mau keadilan," ujarnya.

Ibunda Fitria mengaku belum mengetahui pasti motif besannya itu tega menghabisi nyawa anaknya secara sadis.

Tetapi, ibunda Fitria tersebut mengetahui bagaimana sang anak menderita sebelum meninggal dunia.

Menantu yang dihabisi nyawanya oleh mertua itu ternyata telah mengalami berbagai penyiksaan, dibuktikan dengan luka yang ada di tubuhnya.

Ia tak menampik, sempat beredar informasi yang menyebut bahwa sang besan tega menggorok leher anaknya, karena hendak melakukan perbuatan mengarah pada kekerasan seksual.

Karena di mata keluarganya, sejak mulai terikat hubungan sebagai besan sejak anak mereka resmi menikah pada Mei 2023 kemarin, sosok Khoiri terbilang baik.

"Baik aja. Bagus. Saya enggak curiga. Saya kemarin (saat berkunjung pada hari Minggu) saya kan kecapekan habis dari jalan sehat Hari Santri, saya dicarikan dukun pijat biar pijat badan saya. Yang mencarikan ya, besan saya. Gak ada masalah (perilaku sosial pelaku). Setiap kami ke sana selalu dibawakan sesuatu (oleh-oleh)," ujar Nurul.

Oleh karena itu, ia dan sang suami memasrahkan semua proses penanganan hukum terhadap pelaku yang terus bergulir hingga kini, kepada pihak Satreskrim Polres Pasuruan.

(TribunMedan/Sripoku.com/Kompas.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved