Harga Cabai Rawit Setan di Lubuklinggau Sumsel Naik dari Rp 60.000 Menjadi Rp 80.000 Per Kilogram

SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU - Harga cabai di pasar tradisional Kota Lubuklinggau Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mulai merangkak naik.

Harga cabai ini naik secara signifikan sejak dua hari terakhir.

Yati (53) seorang pedagang mengaku sebelumnya masih menjual cabai merah Rp 40 ribu per kilogram terpaksa menjual Rp 55 ribu per kg.

Baca juga: Harga Cabai di Palembang Melonjak, Jokowi Mengerutkan Dahi, Minta Gubernur Cari Solusi

"Sekarang kami jual Rp 55 ribu per kilogram,” kata perempuan yang berdagang cabai merah di Jalan Kalimantan Pasar Inpres Lubuklinggau ini pada wartawan, Jumat (27/10/2023).

May mengatakan penyebab kenaikan cabai ini memang mereka membelinya sudah dalam harga tinggi.

Bahkan ia mengaku sudah menjadi tangan ketiga atau operan dari pedagang lainnya.

“Kami ini beli sistem ambil operan. Kalau cabai dari Curup (Bengkulu) modalnya naik, jadi kami jual harga naik,” tambahnya.

Baca juga: Jokowi Soroti Harga Cabai di Palembang, Melonjak dari Rp 40 Ribu ke Rp 70 Ribu

Menurutnya, semenjak harga cabai mahal, saat ini pembeli semakin sepi.

Meski ada yang membeli itu mengurangi jumlah pembelian.

“Sudah jarang yang beli kiloan. Paling ada yag beli setengah kilogram. Atau seperempat kilogram,” tambahnya.

Tidak hanya cabai merah, cabai rawit jenis setan harganya juga naik dari sebelumnya Rp 60 ribu per kilogram naik menjadi Rp 80 ribu per kg.

“Saat ini sudah mencapai Rp50 ribu per kilogram,” ungkapnya.

Din pedagang lainnya mengatakan mereka membeli cabai tersebut sudah dalam keadaan harga tinggi.

Modalnya saja antara Rp 40 ribu hingga Rp 50 ribu per kg.

"Akibat tingginya harga cabai saat ini rata-rata kami menjual Rp 55 ribu per kg. Bahkan ada yang menjual Rp 60 ribu per kg, tergantung kualitasnya," ujarnya.