Profil Ustaz Hanan Attaki, Dijuluki Pendakwah Gaul yang Dicurhati Perempuan hingga Nangis di Kajian

Ceramah Ustaz Hanan Attaki yang santai dan mudah dipahami, membuat banyak jemaah yang kerap mengikuti kajiannya. Simak profil dan sosok lengkapnya.

|
Penulis: Tria Agustina | Editor: Fadhila Rahma
Instagram/@hanan_attaki
Inilah profil Ustaz Hanan Attaki, dijuluki pendakwah gaul di Tanah Air. 

Saat ini ia telah berusia 41 tahun dan Ustaz Hanan Attaki rupanya telah dididik orangtuanya sedari kecil untuk dekat dengan Alquran.

Sejak usia anak-anak, Ustaz Hanan Attaki sudah mengikuti perlombaan dalam ajang tilawah Musabaqah Tilawatil Quran di daerahnya.

Selain itu, Ustaz Hanan Attaki juga merupakan jebolan pesantren di Banda Aceh juga berasal dari kampus ternama di Mesir.

Ustadz Hanan Attaki merupakan lulusan Pondok Pesantren Ruhul Islam Banda Aceh pada tahun 2000.

Ustaz Hanan Attaki dan keluarga
Ustaz Hanan Attaki dan keluarga (YouTube.com)

Ia dikenal sebagai murid berprestasi sehingga mendapat beasiswa untuk kuliah di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir.

Di sana, ia menekuni Fakultas Ushuluddin, Jurusan Tafsir al-Qur’an hingga memperoleh gelar licence (Lc.) pada tahun 2004.

Semasa kuliah, Hanan Attaki bergabung dalam kelompok Studi Al-Qur'an dan ilmu Islam dan menjadi pemimpin redaksi untuk bulletin Islam "Salsabila".

Selama kuliah di Mesir tentu memerlukan penghasilan. Untuk memenuhi kebutuhannya, Hanan Attaki mencoba berbagai macam bisnis, mulai dari catering, hingga berjualan bakso.

Tidak hanya itu Hanan Attaki juga pernah menjadi pengatur untuk pergi ke Hajar Aswad pada saat musim haji tiba.

Pada saat menempuh pendidikan di Kairo, Ustaz Hanan Attaki pun menemukan jodohnya.

Hanan Attaki menikah dengan Haneen Akira yang juga seorang pendakwah.

Mereka bertemu dan menikah di saat sama-sama menempuh pendidikan di Universitas Al-Azhar.

Dari pernikahan Ustaz Hanan Attaki bersama Haneen Akira, mereka dikaruniai tiga orang anak bernama Maryam, Aisyah dan Yahya.

Setelah menyelesaikan kuliahnya di Mesir, Hanan kemudian tinggal di Indonesia tepatnya di Kota Bandung bersama istri dan anaknya.

Di Bandung, ia bekerja sebagai pengajar Sekolah Qur`an Tafsir (STQ) Habiburrahman dan Jendela Hati serta menjadi direktur Rumah Qur`an Salman di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved