Pasutri di Banyuasin Tewas Ditabrak Truk
Keluarga Pasutri yang Tewas Kecelakaan di Banyuasin Kecewa, Tegaskan Bukan soal Uang
Sedangkan persoalan sopir yang menabrak positif narkoba dan membawa minyak ilegal terkesan tak diusut.
SRIPOKU.COM, BANYUASIN - Keluarga pasangan suami istri yang tewas kecelakan di Jalintim KM 42 Kelurahan Pangkalan Balai Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin, Selasa (22/8/2023) mengaku kecewa.
Sebab berkas kasus penabrakan terhadap korban Romi Yudistira dan istrinya Ajeng Kusula Wardani yang sudah diterima jaksa Kejari Banyuasin hanya persoalan lakalantas saja.
Sedangkan persoalan sopir yang menabrak positif narkoba dan membawa minyak ilegal terkesan tak diusut.
Jaksa Kejari Banyuasin Febri Yusuf mengatakan, pihaknya sudah menerima berkas tahap kedua dari pihak penyidik Satlantas Polres Banyuasin terkait lakalantas yang menewaskan Romi Yudistira dan istrinya Ajeng Kusula Wardani.
"Sementara ini, berkas lakalantas saja. Berkas yang kami terima, juga sudah kami limpahan ke pengadilan. Tinggal menunggu jadwal persidangan dari pengadilan," katanya.
Ketika ditanya terkait kasus lain adanya dugaan penggunaan narkotika dan juga membawa minyak ilegal, menurut Febri ia tidak mengetahui dan bisa langsung tanyakan kepada penyidik.
Disisi lain, orangtua korban Romi yakni Lukman ketika dikonfirmasi menuturkan pihaknya sudah menerima pemberitahuan dari penyidik terkait pelimpahan berkas.
"Kalau dari pemberitahuan, hanya lakalantasnya saja. Sebelumnya pernah diungkapkan kalau hasil tes urine sopir ini pakai narkoba. Kalau memang sudah ada bukti terkait narkoba, kenapa tidak di usut juga. Termasuk juga minyak ilegalnya, harusnya bisa sepaket saja," katanya.
Lanjut Lukman, sebagai pihak korban, dirinya dan keluarga besar dari Romi dan Ajeng meminta agar kasus ini bisa berjalan seadil-adilnya. Pihak keluarga, akan melihat bagaimana nanti dipersidangan yang dilaksanakan nanti.
"Penyebab lakalantas karena diduga sopir pakai narkoba, itu yang jadi penyebabnya. Itu yang diungkapkan awalnya, tetapi sekarang hanya lakalantasnya saja. Memang ini musibah, tetapi sepertinya kami yang korban malah seperti dizolimi ," ungkap Lukman.
Lukman juga mengungkapkan, pihaknya meminta jangan hanya sopir yang dijadikan tersangka dalam kasus ini. Tetapi, harusnya penyidik juga bisa memeriksa pemilik mobil. Sejauh ini, pemilik mobil sama sekali lepas tangan dan juga tidak disentuh penyidik.
Seharusnya, adanya kejadian ini pemilik mobil juga bisa ikut diperiksa. Karena telah memberikan mobil kepada sopir yang belum memiliki kelegalan untuk mengetik truk.
"Memang saat 40 hari yang lalu, ada yang datang. Tetapi datang bukan untuk belasungkawa, tetapi malah menekankan untuk damai. Tidak ada rasa keprihatinan sama sekali, malah mengajak damai dengan mematok uang Rp 50 juta," ungkapnya sedikit kesal.
Lukman mengatakan, bukan masalah uang yang dilihat, tetapi masalah etika dan rasa simpati kepada pihak keluarga. Pihak keluarga paham, ini merupakan musibah akan tetapi dari pihak sopir dan juga pemilik mobil jangan menganggap selesai karena uang.
"Kalau memang mau damai, kepalang tanggung gantikan motor yang dipakai anak saya karena itu motor meminjam. Hutang KUR anak saya di bank dan tanggung penghidupan anak yang ditinggalkan sekarang. Kalau memang mau ngomong masalah uang. Tetapi bukan itu, ada rasa simpati dan belasungkawa yang selama ini tidak ada dari pihak itu," pungkasnya. (Ardi/TS)
Pengakuan Sopir Penabrak Pasutri di Banyuasin, Baru Tahu Ada yang Meninggal Usai Ditangkap |
![]() |
---|
Tegar, Adik Romy Yudistira Gantikan Kakak Pakai Toga saat Wisuda, Keluarga Sudah Ikhlas |
![]() |
---|
Adik Pakai Toga Sang Kakak, Mahasiswa S2 Unsri Meninggal Kecelakaan Diwisuda, Sopir Positif Narkoba |
![]() |
---|
Bukannya Tanggung Jawab, Sopir Penabrak Pasutri di Banyuasin Sampai Tewas Malah Kabur Usai Ditolong |
![]() |
---|
Miris, Pelaku Penabrak Pasutri Banyuasin Hingga Tewas Ternyata Positif Pakai Sabu sebelum Kecelakaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.