Berita Sriwijaya FC

Sriwijaya FC Enggan Larut dalam Pujian, Coach Yoyo Siap Jadikan PSMS Medan Korban Selanjutnya

Pelatih kepala Sriwijaya FC, Muhammad Yusup Prasetyo sepertinya tak mau larut dalam pujian setelah mengalahkan PSPS Riau

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Odi Aria
Sripoku.com/Abdul Hafiz
Punggawa Sriwijaya FC merayakan pesta kemenangan atas tamunya PSPS Riau di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Minggu (8/10/2023) dengan skor 4-2 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pelatih kepala Sriwijaya FC, Muhammad Yusup Prasetyo sepertinya tak mau larut dalam pujian setelah mengalahkan PSPS Riau pada laga kelima babak penyisihan grup 1 putaran pertama Liga 2 2023/2024 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Minggu (8/10/2023) dengan skor 4-2.

Dalama tersebut, Sriwijaya FC tampil dengan taktik yang berbeda. Jika selama ini pelatih yang akrab disapa Coach Yoyo kerap menampilkan taktik formasi 4-2-3-1, berbeda halnya dengan pada laga menjamu Askar Bertuah kemarin. 


Meski terkadang terlihat formasih Sriwijaya FC masih 4-2-3-1, namun formasi terlihat mobile  4-1-4-1 dan 4-3-3 yang dipasang pelatih kelahiran Tangerang Selatan Banten, 21 April 1990 ini. 

"Ini biasa di sepakbola melakukan perubahan taktik formasi tujuannya biar menang. Tapi ketika saya merubah taktik formasinya hari ini ternyata tidak menang, tetap orang akan menilai formasinya tetap tidak akan menang.

Jadi apapun formasi yang kita kasih ke pemain, bagaimana lawan, bagaimana kita untuk menang," ungkap Coach Yoyo, Senin (9/10/2023). 

Ia mengatakan, bahwa kemenangan kontra PSPS Pekanbaru merupakan kemenangan bagi semua pemain dan segenap official di Tim SFC selain daripada para penggemar.

"Saya hanya duduk dipinggir lapangan, memberikan solusi malam siang pagi kita analisis satu minggu terakhir kita latihan sampai Magrib kita latih grup, individu maupun service." Katanya.

Evaluasi tiap lini dilakukan, sehingga porsi latihan ditambah hingga waktu gelap. Baik sektor serangan maupun lini bertahan.

"Saya sadar saya bukan pemain nasional maupun pelatih profesional. Namun, faktanya saya salah pelatih yang melatih klub Liga Divisi terbatas Liga China Tahun 2017.

Dan Tahun 2021 saya membawa Kelantan FA promosi Divisi Utama Liga Malaysia. Begitu pula dengan Sriwijaya FC karena kami disini hanya ingin memberikan yang terbaik." Kayanya.

Kemudian, laga terkahir menutup putaran pertama Pegadaian Liga 2 Indonesia kontra PSMS Medan pada 25 Oktober 2023 nanti, pihaknya tidak ada target bahkan untuk hasil imbang sekalipun.

"Target kita tetap tiga poin baik kandang maupun tandang. 

Manajemen Minta Jangan Andalkan Satu Taktik

Sebelumnya Direktur Teknik Sriwijaya FC Indrayadi mengaku telah melakukan diskusi panjang dengan Coach Yoyo guna mencari formula kebangkitan tim Laskar Wong Kito agar bisa naik ke papan atas. 


"Bicara strategi permainan juga memang ada pemain yang tidak begitu jalan dengan strategi yang Coach inginkan itu dikarenakan mungkin jadwal persiapan kita yang tidak begitu maksimal," ungkap Indrayadi. 

 

Yang kedua, kata Indrayadi, serapan pemain terhadap metode permainan yang diterapkan Coach Yoyo tidak begitu jalan dan dipahami oleh para pemain. 


"Sebenarnya apa yang dilakukan Coach Yoyo sejauh ini tidak ada masalah dari sisi metode latihan serapan sepakbola modern. Itu sudah diutarakan beliau dengan mengacu sistem sepakbola Eropa," kata mantan pelatih kiper Sriwijaya FC


Eks kiper PS Pusri Palembang era Galatama Ini tak menampik hal ini lantaran melihat posisi Sriwijaya FC hingga melakoni laga ke empat baru mengantongi 5 poin dan berada di peringkat 4 klasemen sementara grup 1 Liga 2 2023/2024. Belum lagi pressure suporter yang menuntut performa tim yang bermain imbang 1-1 di laga kandang menghadapi SPFC lalu 


Itulah yang ia diskusikan dengan Coach Yoyo sebelum dan setelah pertandingan. Apa sih yang kurang dari tim, kenapa ini terjadi? 


"Saya sebagai Dirtek memberikan saran untuk merubah pola permainan kita jangan pakem (model acuan) kita 3-2-4-1 saja. Kalau bisa ada pola lainlah misal 4-4-2 atau apapun itulah yang mudah dicerna pemain dan diterapkan di lapangan," kata Indrayadi yang juga anggota Exco Asprov PSSI Sumsel. 


Menurutnya, bicara sepakbola tentu bicara hasil akhir. Kalau ada fans yang bilang kalau kalah asal mainnya bagus tidak masalah, kan itu tidak mungkin juga seperti itu. Sebab Sriwijaya FC juga butuh kemenangan walaupun mainnya acak adut. 


"Orang melihat menangnya itu, bukan melihat di lapangan mainnya jelek. Kita main dengan Sada Sumut FC tahu sendiri. Kita memenangkan pertandingan. Kita tidak bermasalah raih 3 poin," kata Indrayadi kelahiran Sungailiat, Bangka, 24 April 1969. 

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved