Polemik Jessica Wongso

Terungkap Sudah Pria yang Teror & Paksa Wirang Birawa Bungkam, tak Setuju Kematian Mirna Diusik Lagi

Wirang Birawa yang kesal kehidupannya diteror balik mengungkap siapa oknum yang memaksananya untuk menghapus postingannya itu.

Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Fadhila Rahma
Tiktok
Wirang Birawa masih akan terus mengungkap siapa sebenarnya pembunuh Mirna walau diteror 

SRIPOKU.COM - Teka-teki siapa sebenarnya pembunuh Mirna hingga kini masih mengundang banyak pertanyaan dari netizen.

Meski Jessica Wongso sudah mendekam di penjara, namun banyak sekali pihak yang merasakan ada kejanggalan dalam kasus ini.

Puncaknya, setelah film dokumenter kisah Jessica Wongso ditayangkan oleh Netflix dengan judul Ice Cold.

Dari sinilah kasus lama Mirna yang meninggal dunia karena kopi sianida kembali viral.

Banyak sekali pihak yang turut menyoroti masalah ini, termasuk Wirang Birawa.

Namun dalam hal ini, ahli firasat yang menyebut Jessica Wongso bukanlah pembunuh asli mirna malah mendapatkan ancaman teror.

Wirang Birawa mendapatkan sms teror dari orang tidak dikenal
Wirang Birawa mendapatkan sms teror dari orang tidak dikenal (Instagram)

Oknum tersebut dijelaskan Wirang Birawa tidak setuju dan melarangnya untuk ikut campur masalah ini.

Bahkan Wirang Birawa sampai syok saat mendapatkan teror kain kafan di teras rumahnya.

Namun bukannya ciut, nyali Wirang Birawa untuk menguak kasus Jessica Wongso ini semakin menggebu.

Terbaru, Wirang Birawa menguak isial nama yang memaksanya untuk berhenti ikut campur.

Wirang Birawa yang kesal kehidupannya diteror balik mengungkap siapa oknum yang memaksananya untuk menghapus postingannya itu.

"Teror kain kafan, mainnya pak aelah.

Sempat ada yang telfon kemarin,  untung akun yang ilang jangan sampe elo.

Bae-bae gue spill juga nih si bapak yang nyuruh postingan gue hapus.

Ini inisialnya, Pak AT-OL,"tulis Wirang Birawa.

Baca juga: Jessica Wongso Sempat Pertimbangkan Diwawancara Sama Netflix, Otto Hasibuan Yakinkan dengan Cara Ini

Wirang Birawa membongkar inisial yang ingin membungkamnya
Wirang Birawa membongkar inisial yang ingin membungkamnya (Tiktok)

Baca juga: Bela Jessica Wongso, Wirang Birawa Syok Dapat Teror Kain Kafan, Sosok Pembunuh Mirna Dibongkar

Pengakuan Wirang Birawa yang kembali diposting oleh akun Tiktok @yulianti550 pada Minggu (8/10/2023) ini sontak jadi sorotan.

Banyak netizen yang memberikan dukungan kepada Wirang Birawa agar terus mengungkap siapa dalang pembunuhan Mirna.

Tidak sedikit pula dari netizen yang mengasihani nasib Jessica Wongso yang kini mendekam di penjara.

TheBolayStore: INISIAL PAK AT-OL siapa?

tiiiiiiiiiiiiiiiii: jadi takut sama negara sendiri

vwxyz: real ada orang berkuasa di kasus ini sih

araararasdiarti: bismillah aja jlur langit tidak ada lawannya,,

Beruntung: real jesika bukan pembunuh

Vannymua_: Skenario tuhan yg tidak akan bisa diganggu gugat mau drencanain ke gimaa disembunyiin ke gimana akan terungkap bila Allah udb berkehendak

Grizellaa: takutt om wirang knpa"

Baca juga: Diramalkan Akan Ditangkap, Wirang Birawa Malah Dapat Diancam Adam Deni dengan Kalimat Ini

dr Djaja Turut Bela Jessica Wongso

Ahli forensik, dr Djaja Surya Atmadja yang sempat bersaksi di persidangan Jessica Wongso buka suara soal sumber sianida yang jadi dalang kematian Mirna.

Hadir sebagai narasumber dalam podcast Richard Lee pada Sabtu (7/10/2023), dr Djaja bereaksi saat ditanya dokter Richard Lee bagaimana mendapatkan sianida.

Memiliki kandungan zat berbahaya, tentu sianida tidak bisa diperjualbelikan secara bebas.

Saat mendengar pertanyan dari Richard Lee, dr Djaja spontan tertawa.

"Dok kita kalau mau dapat sianida gimana sih?

dr Djaja mengungkapkan dengan kesadaran masyarakat bahwa sianida sulit ditemukan, bagaimana Jessica Wongso bisa mendapatkannya.

Dia bahkan curiga bahwa 'orang' yang membunuh Jessica Wongso adalah orang yang bisa menggunakan sianida.

Menurut dr Djaja, ternyata banyak sekali pekerjaan yang mengharuskan penggunakan sianida.

Salah satunya orang yang berhubungan dengan kapal.

Sianida digunakan untuk fumigasi kapal, dan orang-orang kapal pasti sudah tidak asing lagi dengan sianida.

Kemudian dia juga menjelaskan orang yang biasa menggunakan sianida adalah kegiatan fotografi.

Ada juga nelayan, yang menggunakan sianida untuk menangkap ikan.

Bagi para nelayan, kandungan sianida dibutuhkan untuk melemahkan ikan atau membuat gerak ikan sedikit lambat.

dr Djaja dan Jessica Wongso
dr Djaja dan Jessica Wongso (Instagram)

"Nah itu dia, ada beberapa orang yang patut dicurigai, jadi sianida itu banyak dipakai untuk fumigasi, jadi orang yang berhubungan dengan kapal, fumigasi kapal itu pasti punya sianida.

Orang hobi fotografi, kalium peroksida, dia pakai itu untuk kamar gelap tuh, terus kalau kamu nelayan, nelayan tukang nangkep ikan.

Kamu tahu kalau mau nangkep ikan itu di Indonesia tuh kalau ikan hias, itukan di karang-karang, ikannya kan gesit, ga seperti ikan darat, nangkepnya susah kan,''ujarnya.

dr Djaja kemudan menjelaskan bahwa untuk mendapatkan sianida di toko kimia, sangatlah susah.

Tapi bila seseorang tersebut membeli suatu zat yang namanya disensor, maka akan diberikan oleh pihak toko.

Padahal nama zat yang disensor itu, memiliki kandungan sianida.

dr Djaja menyebut ada nama zat lain yang diperbolehkan dibeli di toko kimia padahal mengandung sianida.

"Mereka beli ke toko kimia. Kalau kamu bilang mau beli sianida, ga bakal dikasih.

Ga akan dikasih, karena kamu pasti mau bunuh orang. Tapi ada omongannya, pak mau beli .sensor. dikasih, mau nangkap ikan di mana katanya,..sensor..sensor... Kalium sianida (KCN),"jelasnya.

"Oh sama aja (re: kandungannya),"ujar Richard Lee.

dr Djaja menjelaskan bahwa orang toko tersebut pasti akan memperbolehkan jika zat yang namanya disensor itu dibeli, karena sudah biasa dipakai oleh nelayan.

Padahal penangkapan ikan menggunakan zat yang mengandung sianida itu adalah tindakan ilegal.

"Mau nangkap ikan di mana katanya, itu nangkap ikan ilegal, saya kasih tau. Kalau ketahuan ditangkep. Karena kalu disebar (re: KCN), ikannya mabuk, tinggal diserokin,"jelasnya.

"Tapi ga mati,"timpal Richard Lee.

Kandungan sianida yang dilempar ke laut itu akan membuat ikan mabuk sehingga memudahkan nelayan untuk menangkapnya.

Apalagi untuk ikan hias yang pergerakannya sangat cepat.

Jika zat sianida disebar di daerah kerumbu karang, maka langsung gosong dan membuat ikan mabuk.

Hal itulah yang membuat sianida sangat berbahaya, bahkan untuk ekosistem laut sekalipun.

Namun nahas di Indonesia, zat yang mengandung KCN tersebut sangat mudah didapatkan.

"Enggak. Ini kan lautkan, air, ikannya mabuk, disero ditaruh di air bersih, dia hidup lagi.
Nah itulah yang mereka lakukan. Tapi, imbasnya kerumbu karang mati semua, langsung gosong, makanya dilarang. Tapi di Indonesia gampang dapetnya,"ungkapnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved