Siswi SD Buta Ditusuk Tusuk Sate

Siswi SD di Gresik yang Matanya Dicolok Akhirnya Sebut Ciri-ciri Pelaku, Sering Diantar Naik Motor

Ketua Komnas Perlindungan Anak Jatim, Febri Kurniawan Pikulun mengatakan, sebenarnya pihaknya ingin video tersebut bisa membantu kerja penyidik.

Tribunjatim.com/Willy Abraham
SA (8) digendong ayahnya menuju ruang pemeriksaan MRI di Rumah Sakit PHC Surabaya, Rabu (20/9/2023). SA merupakan siswi kelas 2 SDN 236 Gresik yang disebut-sebut mengalami risiko kebutaan, usai matanya dicolok tusuk bakso oleh kakak kelasnya. 

SRIPOKU.COM, GRESIK -- Beberapa fakta baru perlahan mulai terkuak dari kasus sisi sekolah dasar (SD) yang buta usai matanya diduga dicolok kakak kelas.

SA (8) korban dari kejadian ini akhirnya mengungkap siapa sosok yang diduga sudah mencolok matanya hingga buta.

Hal ini diungkapkan oleh Komnas Perlindungan anak Jawa Timur yang mendengar langsung cerita dari SA.

Menurut Komnas, sosok yang diduga pelaku duduk di kelas IV (Empat) di SD yang sama dengan korban, di kawasan Menganti, Gresik.

Hal ini sesuai dengan hasil rekaman pengakuan SA yang diambil diam-diam oleh sang ibu belum lama ini.

Sang ibu saat ditu mengaku mengajak SA berbicara sembari merekam kegiatan mereka menggunakan kamera handphone.

SA saat itu akhirnya mengaku yang mencolok matanya ialah salah seorang siswi kelas IV.

"Lek pas dianter ibu’e arek iku numpak sepeda motor (Biasanya dia diantar ke sekolah sama ibunya naik sepeda motor-red)," kata SA.

Video pengakuan SA yang mengungkapkan sosok pelaku itu sekarang berada di Komnas Perlindungan Anak dan penyidik Polres Gresik.

SA, siswi kelas 2 SD di Gresik, Jawa Timur, yang mengalami kebutaan usai dicolok tusuk pentol oleh teman sekolahnya, bersama Unit PPA Satreskrim Polres Gresik, Sabtu (16/9/2023).
SA, siswi kelas 2 SD di Gresik, Jawa Timur, yang mengalami kebutaan usai dicolok tusuk pentol oleh teman sekolahnya, bersama Unit PPA Satreskrim Polres Gresik, Sabtu (16/9/2023). (Tribun Jatim Network/Willy Abraham)

===

Adanya intervensi

Ketua Komnas Perlindungan Anak Jatim, Febri Kurniawan Pikulun mengatakan, sebenarnya pihaknya ingin video tersebut bisa membantu kerja penyidik kepolisian.

Hanya saja, hal tersebut ternyata tidak bisa berjalan sesuai harapan.

Dia mengau  mendengar banyak pihak yang diduga berusaha mengintervensi keluarga SA agar kasus tersebut ditutup.

"Kan aneh ya belum ada pengumuman siapa pelaku tapi kasus sudah diproyeksikan damai," ucap Febri.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved