Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA Halaman 81-82 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Kegiatan 3

d. Igauan: Perkataan yang bukan-bukan; omong kosong; ocehan.

e. Membelenggu: Ikatan (sehingga tidak bebas lagi).

f. Kesengsem: Menyukai.

g. Titimangsa: Masa, waktu, tanggal.

h. Buntalan: Bungkusan.

i. Acuh tak acuh: Tidak menaruh perhatian; tidak mau tahu.

j. Terkungkung: Terbelenggu, terkurung.

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA Hal 66 Kurikulum Merdeka, Kegiatan 1. Peristiwa Sejarah

2. a. Dalam cerpen "Tanah Air" terdapat pesan moral yang mengajarkan kita etika tentang meminta maaf. Sebagai manusia, kesalahan tidak akan bisa lepas dari kita. Namun, permintaan maaf denga tulus sangat penting ketika kita berbuat salah.

Bukti: "Tidakkah kau bisa menafsirkan sebutannya padamu itu sebagai tanda permintaan maaf. Bahwa kau adalah ayahnya yang baik. Bahwa kau tak pulang-pulang bukan lantaran kehendakmu."

Selain itu, juga terdapat nilai moral, yaitu untuk tidak meninggalkan atau membiarkan orang yang kita sayangi berada dalam kesulitan.

Bukti: "Aku sama sekali tak tahu bagaimana awal kesengsaraan yang kini membelenggunya, membuat dia tidak berada dalam tubuhnya sendiri, sebagaimana dia yang kukenal sejak lebih setengah abad lalu."

b. Dalam cerpen "Tanah Air" terkandung nilai sosial yang mengajarkan bahwa kita tetap harus menaruh kepedulian kepada tetangga atau keluarga mengenai kondisi dan permasalahan yang mereka alami.

Bukti: "Tetangga, sanak-famili boleh acuh tak acuh, karena takut, namun gereja membukakan pintu untukku. Walau hanya bubungan gereja kecil."

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA Hal 40-41 Kurikulum Merdeka, Mendiskusikan Teks Berita

c. Kita bisa melihat nilai budaya pada cerpen "Tanah Air" dari pemilihan nama tokoh. Tokoh An Sui memiliki nama yang menunjukkan bahwa ia merupakan keturunan Tionghoa.

Bukti: "Tanah Air Indonesia. Kalau terjadi apa-apa tolong hubungi istriku, An Sui. Ini nomor teleponnya."