Adik Bupati Muratara Tewas Dibacok

Bupati Muratara Terpukul Adiknya Tewas Dibacok, M Abadi Dimakamkan di TPU Kebun Bunga Palembang

Pantauan di lokasi, terlihat keluarga dan kerabat almarhum berdatangan untuk menyampaikan rasa belasungkawa.

Editor: Odi Aria
Kolase
Kolase Bupati Muratara Devi Suhartoni dan rumah duka adiknya. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Jenaza adik Bupati Muratara, M Abadi (44) telah tiba di rumah duka yang beralamat di Jalan Lapangan Kerikil, Kecamatan Sukarami, Palembang, Rabu (6/9/2023).

Pantauan di lokasi, terlihat keluarga dan kerabat almarhum berdatangan untuk menyampaikan rasa belasungkawa.

Selain itu sejumlah papan karangan bunga turut berduka cita juga terpasang.

Terlihat juga Bupati Muratara Devi Suhartoni yang masih merasa terpukul atas kepergian sang adik.

Saat ini rumah duka juga dalam penjagaan jajaran Polsek Sukarami.

Informasi dihimpun, jenazah almarhum akan dimakamkan sekitar pukul 15:30 WIB di TPU Kebun Bunga Palembang.

"Tidak tahu jam berapa sampai, tapi sore ini mau dimakamkan, " ujar salah satu pelayat

Herman Deru Datang Melayat

Gubernur Sumsel Herman Deru melayat ke rumah duka adik Bupati Muratara di Kebun Bunga, Kota Palembang, Rabu (6/9/2023).

Muhammad Abadi adik Bupati Muratara tewas dibunuh di Desa Belani, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Selasa (5/9/2023) malam.

Jenazah Abadi rencananya akan dimakamkan di TPU Kebun Bunga, Kota Palembang.

"Innalillahi wainailaihi rojiun, saya juga baru tahu tadi saat di mobil," kata Gubernur Sumsel Herman Deru, Rabu (6/9/2023).

Bahkan menurutnya, seblumnya ia belum tahu kalau dibawa ke Palembang. Ketika tahu dibawa ke Palembang ia pun bergegas ke rumah almarhum.

"Besok saya juga akan ke Muratara bersama dengan Menteri ATR/BPN untuk membagikan sertifikat, untuk suku anak dalam di sana," ungkapnya

Ia pun mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Abadi adik Bupati Muratara Devi Suhartoni.

Sosok Baik Hati

Abadi, adik Bupati Musi Rawas Utara (Muratara) H Devi Suhartoni tewas setelah menjadi korban penganiayaan dengan  luka bacok di kepala dan wajahnya.

Pelakunya Arwan salah seorang warga Desa Belani Kecamatan Rawas Ilir Kabupaten Muratara atau sekampung dengan korban.

Kepergian Abadi dengan cara tragis membuat pihak keluarga merasa tak percaya.

"Kami keluarga sangat terkejut dan sangat kehilangan," ungkap Shandi Abela, keponakan Abadi, Rabu (6/9/2023).

Shandi mengungkapkan, sebagai keponakan mengenal pamannya selama ini sebagai sosok yang baik dan suka menolong orang lain.

"Orang nya baik dan tegas serta selalu membantu masyarakat dalam mencari pekerjaan," ujarnya.

Bahkan tak jarang pamannya itu rela berseteru bila ada warga Desa Belani diperlakukan tidak adil oleh perusahaan.

"Selama ini orangnya kami kenal selalu bantu masyarakat cari keadilan terhadap perusahaan," ungkapnya.

Bukan Masalah Pilkades

Sebelumnya, Kapolres Muratara, AKBP Koko Arianto Wardani menyampaikan untuk motif pemicunya masih diselidiki dan ada beberapa saksi yang masih dilakukan pemeriksaan.

"Untuk yang mengetahui motif sebenarnya adalah pelaku, bila pelaku sudah ketangkap baru kita tahu motif aslinya apa," ujar Koko.

Koko pun menegaskan, peristiwa penganiayaan itu tidak ada kaitannya dengan gelaran Pilkades yang sebentar lagi akan berlangsung.

"Tidak ada, bukan masalah Pilkades, untuk berita masalah Pilkades itu simpang siur dari mana, bukan saya yang menyatakan itu," ungkapnya.

Ia menyebut, bila saat ini pelaku penganiayaan itu masih dalam pengejaran anggota di lapangan.

"Sampai mana pun saya akan tetap buru pelakunya.Sekarang kami sudah mengerahkan anggota untuk melakukan pengejaran, termasuk dibantu Jatanras Polda," ujarnya.

Koko menyebutkan ada beberapa lokasi titik lokasi pelaku melarikan diri, namun untuk pastinya belum di ketahui.

"Lokasinya belum 86 arah pelaku, tapi ada beberapa titik yang deteksi dan anggota melakukan pengejaran dibantu anggota Jatanras Polda Sumsel," ujarnya.

Kondisi Sudah Kondusif

Pasca peristiwa penganiayaan itu keluarga korban sempat mengamuk membakar rumah pelaku.

"Namun, tidak sampai meluas kemana-mana langsung dipadamkan,  Situasi sekarang aman dan kondusif masyarakat sudah beraktivitas seperti biasa," ujarnya.

Namun, untuk mengantisipasi bentrok susulan sekarang anggota  masih berjaga di lokasi untuk memastikan situasi aman kondusif.

Untuk itu, Koko mengimbau kepada pihak keluarga kedua belah pihak tahan emosi, sabar jangan mudah terpancing emosinya.

" Negara kita negara hukum semua ada solusinya, jangan main hakim sendiri karena main hakim sendiri melanggar pidana, sabar tahan diri," ujarnya.

Termasuk bilamana ada ganjalan didalam hati tahan diri, pihaknya akan segera melakukan mediasi dan pada intinya percayakan pada kepolisian.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved