Popnas XVI Sumsel

Wasit dan Juri Popnas XVI Sumsel Keluhkan Honor Nunggak, Panitia Terpaksa Berebut Makanan

Selain masalah honor, pembayaran tim VAR (video assistant replay) dan digital scoring juga dianggap tidak sesuai harapan. 

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Odi Aria
SRIPOKU.COM/Kominfo Pemprov Sumsel
Gubernur Sumsel H Herman Deru launching logo dan maskot POPNAS XVI Sumsel 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sempat viral pemberitaan yang menyebutkan adanya wasit juri pertandingan pencak silat yang tidak mengetahui informasi mengeluhkan hingga penutupan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XVI, Minggu (3/9/2023) honor dan uang pengganti transport belum diterimanya. 


Selain masalah honor, pembayaran tim VAR (video assistant replay) dan digital scoring juga dianggap tidak sesuai harapan. 


"Kami berharap hak kami dapat segera diberikan," ujar salah satu wasit juri, Senin (4/9/2023).


Bukan hanya itu, ia menceritakan bahwa konsumsi di hotel juga bermasalah karena harus rebutan dengan panitia agar kebagian makanan.


"Menurut saya perhelatan di sumsel tidak sukses karena menyisakan permasalahan, dan kurangnya pelayanan dari panitia," ujarnya.


Asisten Technical Delegate Popnas XVI Cabor Pencak Silat Dra Darlis yang juga Sekum Pengprov IPSI Sumsel membenarkan masih menunggaknya pembayaran honor dan uang pengganti transport seluruh panitia di semua cabor, dan sudah memakluminya. 


"Kawan-kawan wasit juri sudah maklum tentang honor dan penggantian uang transportasi, karena sudah diinformasikan sebelum kegiatan pertandingan," ungkap Drs Darlis, Senin (4/9/2023). 


Dijelaskan Darlis, penyaluran honor dan penggantian uang transportasi wasit juri dan panitia lainnya seluruh cabor ini menjadi kewenangan PB Popnas yang dibayarkan langsung melalui rekening Bank Sumsel Babel setiap panitia Popnas. 


"Dikasihkannya masuk ke rekening itu setelah pertandingan dan ini berlaku di setiap bidang dan semua cabor. Tidak hanya pada wasit juri pencak silat saja," kata Darlis


Darlis yang sudah sering ikut dilibatkan di kepanitiaan event-event seperti ini menjelaskan, sudah paham untuk yang sifatnya multi event maka pembayaran honor dan penggantian uang transport panitia itu dibayarkan melalui rekening setelah kegiatan selesai. 


"Kalau waktunya beberapa kita tidak tahu. Tapi biasanya di bawah satu minggu. Di PON Papua 2021 lalu seperti itu wasit dan juri dibayarkan setelahnya lewat rekening.

Bahkan ada yang dua minggu setelahnya. Karena harus melengkapi data di rekening BSB baik di Sumsel maupun  di luar Sumsel mesti bikin rekening BSB," jelasnya. 


Darlis menjelaskan, untuk kepanitiaan di cabor pencak silat kerjanya memakan waktu 10 hari. Meliputi satu hari persiapan gelanggang tanggal 25 Agustus 2023.


Kemudian dua hari refreshing wasit juri 26-27 Agustus 2023 dan ujicoba gelanggang peserta 27 Agustus 2023.


Pertandingannya sendiri memakan waktu 6 hari berlangsung 28 Agustus-2 September 2023. Satu hari setelah selesai pertandingan yakni 3 September 2023 pembongkaran gelanggang pertandingan. 


"Kami juga menyampaikan jika Cabor Pencak Silat ini turut menyumbangkan  2 medali emas, 3 perak dan 2 perunggu sehingga menjadikan kontingen Sumsel menempati peringkat enam," kata Darlism


Adapun medali emas antara lain diraih di Kelas C Putra atas nama Yaqinan Shodiqon. Emas pencak silat juga diraih di nomor regu putri atas nama Rima Aprianti, Mayla Safina, dan Az Zahra. 


Kemudian medali Perak antara lain diraih di nomor Ganda Putri atas nama Zenisha Salsabila Nur Fauziah dan Serli Arsela


Medali Perak pencak silat juga diraih di Kelas B Putra atas nama Kresna Kartandi. Medali perak lainnya persembahan di kelas H Putra atas nama Dozer Gunawan. 


Cabor pencak silat juga meraih medali Perunggu di nomor tunggal Putra atas nama Rizky Farel Saputra. Medali Perunggu pencak silat lainnya diraih di kelas C Putri atas nama Balqis.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved