Kunci Jawaban
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA Hal 57 Kurikulum Merdeka Semester 1, Kegiatan 1 Bab 2
Dalam halaman 57 buku Bahasa Indonesia kelas 11 SMA, siswa diminta menemukan informasi tentang peristiwa sejarah dalam cerpen.
Penulis: Novry Anggraini | Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM - Inilah pembahasan kunci jawaban soal Bahasa Indonesia kelas 11 SMA halaman 57 Kurikulum Merdeka semester 1, kegiatan 1.
Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 11 SMA halaman 57 Kurikulum Merdeka semester 1 ini membahas latihan tentang paragraf deduksi dan induksi.
Dalam halaman 57 buku Bahasa Indonesia kelas 11 SMA, siswa diminta menemukan informasi tentang peristiwa sejarah dalam cerpen.
Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 11 SMA halaman 57 ini bisa dijadikan sebagai referensi atau panduan untuk siswa belajar di rumah.
Berikut selengkapnya kunci jawaban soal Bahasa Indonesia kelas 11 SMA halaman 57 Kurikulum Merdeka semester 1, dilansir dari Basbahanajar Youtube Channel.
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA Hal 46 Kurikulum Merdeka, Kegiatan 2: Menganalisis Vlog
Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 11 SMA halaman 57
Kegiatan 1: Temukan informasi peristiwa sejarah yang menjadi latar belakang sebuah cerpen.
Untuk memahami isi sebuah cerpen dengan latar belakang sejarah, pembaca harus mengetahui latar belakang dari peristiwa-peristiwa yang ada di balik cerita tersebut. Berikut adalah salah satu contoh cerpen yang memiliki latar belakang sejarah pada masa kemerdekaan yang terjadi di daerah Sulawesi Selatan yang berjudul "Mengapa Mereka Berdoa kepada Pohon" karya Faisal Oddang.
Agar dapat memahami isi cerpen tersebut secara komprehensif, kalian dapat berdiskusi secara berkelompok (satu kelompok yang terdiri atas 4-5 siswa) untuk menemukan informasi berikut.
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA Hal 66 Kurikulum Merdeka, Kegiatan 1. Peristiwa Sejarah
Soal:
1. Siapakah Andi Makassau?
Jawaban: Andi Makassau Parenrengi adalah tokoh yang berasal dari Parepare, pejuang kemerdekaan Indonesia di daerah bekas Ajatappareng (sekarang: Kota Parepare, Kabupaten Pinrang, Kabupaten Sidenreng Rappang, Kabupaten Barru, dan Kabupaten Enrekang). Dia adalah bangsawan Kerajaan Suppa.
2. Berdasarkan pertanyaan nomor 1, apa yang telah dilakukannya terhadap upaya memperjuangan kemerdekaan Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan?
Jawaban: Sebelum kemerdekaan Indonesia, Andi Makassau membentuk dan memelopori organisasi kemasyarakatan dan politik yang bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia. Organisasi kemasyarakatan tersebut antara lain, seperti Partai Sarikat Islam di Parepare (dibentuk pada tahun 1927) dan Sumber Darah Rakyat atau disingkat SUDARA (dibentuk tahun 1944). Setelah kemerdekan, Andi Makassau menyatakan mendukung kemerdekaan Indonesia. Namun, pada 1946 Westerling yang melakukan pembantaian terhadap kurang lebih 40.000 rakyat Sulawesi Selatan dihadang dengan gagah berani oleh laskar-laskar di bawah kepemimpinan Andi Makassau. Karena kalah senjata dan fasilitas lain, akhirnya perjuangan itu kalah. Andi Makassau dibuang di tengah laut dalam kondisi terikat.
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA Hal 45 Kurikulum Merdeka, Kegiatan 1: Mendiskusikan Vlog
3. Siapakah Westerling?
Jawaban: Westerling bernama lengkap Raymond Pierre Paul Westerling. Dia lahir di Istanbul, Kesultanan Utsmaniyah, 31 Agustus 1919 dan meninggal di Purmerend, Belanda, 26 November 1987 pada umur 68 tahun. Westerling adalah komandan pasukan Belanda yang terkenal karena memimpin Pembantaian Westerling (1946-1947) di Sulawesi Selatan dan percobaan kudeta APRA di Bandung, Jawa Barat.
4. Mengapa dia dikatakan pelaku genosida di Sulawesi Selatan?
Jawaban: Westerling dikatakan sebagai pelaku genosida di Sulawesi Selatan karena dia dan pasukan khusus Belanda yang bernama DST telah menghabisi sekitar 40.000 warga Sulawesi Selatan pada tahun 1946-1947. Hal ini berawal dari peristiwa pembunuhan 1.000 orang Indonesia pro-Belanda yang dilakukan pejuang kemerdekaan Indonesia di bawah pimpinan Andi Makassau.
Kemudian Belanda melakukan pembalasan dengan mendatangkan pasukan DST yaitu pasukan khusus KNIL di bawah Westerling. Tanpa segan Westerling mengadakan operasi pembersihan yang mirip pembunuhan massal.
5. Apa yang dimaksud dengan pasukan Depot Speciale Troepen — DST, KNIL?
Jawaban: Yang dimaksud dengan DST (Depot Speciale Troepen) di bawah KNIL adalah satuan khusus andalan militer Belanda yang terlibat aksi pembantaian di Sulawesi Selatan. DST biasa disebut pasukan baret hijau yang biasa dikirim ke daerah- daerah konflik yang membutuhkan operasi khusus seperti halnya di Sulawesi Selatan yang dipimpin oleh Westerling.
6. Mengapa Depot Speciale Troepen — DST, KNIL dikatakan sebagai pasukan yang penuh dengan kekejaman?
Jawaban: DST dianggap menjadi pasukan yang kejam karena pada kenyataannya pasukan tersebut banyak diisi oleh pribumi sebagai prajurit. DST melakukan eksekusi yang terjadi di Sulawesi Selatan.
Dapatkan berita terkait dan menarik lainnya dengan mengkllik Google News
kunci jawaban
Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia kelas 11 SMA halaman 57
semester 1
Kurikulum Merdeka
Kegiatan 2
Bab 2
Sripoku.com
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 6 SD Halaman 38 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Tugas Membaca |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 6 SD Halaman 35 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Jurnal Membaca |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 6 SD Halaman 34 Kurikulum Merdeka, Membuat Pertanyaan |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP Halaman 58 Kurikulum Merdeka Edisi Revisi, Teks Naratif |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 6 SD Halaman 27 Kurikulum Merdeka, Menulis Surat Elektronik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.