Breaking News

Cerita Horor Jalur Ngawi-Maospati Lokasi Tabrakan Maut Bus Sugeng Rahayu vs Eka Cepat

Jalur yang memang dianggap sangat berbahaya yang menimbulkan beberapa cerita horor di kalangan warga setempat

Editor: Hendra Kusuma

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Kecelakaan maut, adu banteng antara Bus, yakni Bus Sugeng Rahayu vs Bus Eka Cepat Jalan Raya Ngawi-Maospati Km 9-10, Desa Tambakromo, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi menjadi cerita buruk kecelakaan transportasi di jalur itu.


Sebab, Jalur ini terutama areal Jalur Ngawi-Madiun, merupakan jalur Tengkorak.


Jalur yang memang dianggap sangat berbahaya yang menimbulkan beberapa cerita horor di kalangan warga setempat.

 

Mengapa disebut Jalur Tengkorak? karena jalan ini memang rawan kecelakaan, bahkan dianggap sangat rawan dan setiap pengendara pasti berhat-hati melewati jalur ini.

 

Selain itu, kawasan ini tak hanya rawan kecelakaan, tetapi juga kriminalitas, maka itu beberapa waktu lalu Polres Ngawi memasang lampu strobo di kawasan tersebut.


Berdasarkan data dari pihak kepolisian, angka kecelakaan di wilayah ini lebih tinggi dibanding wilayah lain.


Sebab Ngawi-Madiun termasuk jalur tengah perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah dengan kondisi banyak tikungan dan belokan tajam.


Penyebab utamanya menurut data kepolisian, karena data-rata kendaraan di jalur ini melaju dengan kecepatan tinggi.


Khususnya di Ngawi, ada tiga titik rawan kecelakaan yang sering diistilahkan black spot.


Adapun tiga titik yang rawan itu yakni, Jalan Raya Ngawi-Solo kilometer 9-10 Desa Soko, Kecamatan Kedunggalar, kilometer 11-12 Desa Tempuran, Jalan Raya Ngawi-Masopati Desa Tambrak Romo, Geneng.


Lalu, Kecamatan Kecamatan Paron; dan kilometer 6-7 Desa Tawun, Kecamatan Padas, maka pengemuda harus hati-hati melewati jalur ini, terutama sepanjang ruas jalan mulai Mantingan hingga Ngawi (kota) karena banyak tikungan tajam.


Seperti diketahui telah terjadi kecelakaan alias bus adu banteng pada Kamis, 31 Agustus dini hari, korban kecelakaan Bus Sugeng Rahayu vs Bus Eka Cepat di jalur Ngawi-Madiun berjumlah 17 orang.


Informasi terakhir, untuk sementara ada tiga korban di antaranya meninggal sementara 14 lainnya luka-luka berat dan ringan.


Kapolres Ngawi AKBP Argowiyono dilansir dari tribunnews, 31 Agustus 2023 mengatakan, 17 korban terdiri dari 14 penumpang dan 2 sopir bus.


Sedangkan satu korban lainnya merupakan seorang pejalan kaki juga meninggal.


kecelakaan tersebut berawal saat Bus Eka Cepat melaju dari di jalur Yogyakarta-Surabaya.


Bus kemudian terlibat adu banteng dengan Bus Sugeng Rahayu jurusan Surabaya-Yogyakarta.

 

Kondisi Bus Rahayu rusak berat dengan atap terbelah dan lepas, sementara Bus Eka Cepat rusak parah.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved