Breaking News

Tolak Undangan Prabowo, Panglima Pajaji Ingatkan Kedatangan Pasukan Asing dan Jala Api

Namun dia meminta maaf tidak bisa hadir, karena dia lebih memilih dekat dengan alam dan warga Dayak.

Editor: Hendra Kusuma

 

"Itulah yang akan terjadi pada NKRI yang kita cintai ini, Indonesia terancam cerai-berai" ujarnya.

 

Dia pun mengaku mendapatkan tanda alam, jika akan datang para pendatang dengan membawa jala api dan rantai ke negara Indonesia.


Mereka akan dengan dengan bala tentaranya. Namun tidak terlihat

 

"Tak lama lagi akan datang dengan bala tentaranya, mengepung seluruh penujuru dunia ini dan pendatang itu membawa rantai api dan jala-jala api, itu yang harus diwaspadai dari sekarang," ujarnya.


Maka itu, khusus kepada Prabowo Subianto, Panglima Pajaji mengatakan, ada kode-kode alam seperti itu, dia sebagai warga NKRI meminta Prabowo yang saat ini menjabat Menhan untuk berjuang dan mempertahankan NKRI dari serangan pendatang tersebut.

 

"Itu kode-koda alam pak Prabowo, saya beritahukan, sisanya masih rahasia," ujarnya.

 


Sekali lagi Panglima Pajaji mengatakan, meminta maaf kepada Prabowo Subianto, jika benar ini undangan dari Menham, maka dia dengan segala hormat miminta maaf tidak bisa hadir.


"Terimakasih pak, biar saya menyatu dengan alam saya, dan biarkan saya hidup dengan masyarakat saya dengan warga saya yang ada di tanah kalimantan termakasih atas undangan. Saya mohon maaf," jelasnya.


Sementara itu, dia pun memberikan pesan lewat surat terbuka kepada Prsiden Jokowi, memperingatkan soal rencana pembangunan IKN di Kalimantan Barat.


Menurut Panglima Pajaji, jika pembangunan IKN tidak memperhatikan hak-hak warga dan kelesterian hutan di Kalimantan, maka ia menyebut Jokowi akan berurusan dengan PBB jika IKN.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved