Berita Viral

Fakta Terbaru Dugaan Penipuan Robot Trading Net89, Dua DPO Terlacak di Kamboja

Kasus dugaan investasi bodong Net89 terungkap pertama kali sejak Oktober 2022.

Pexels/Anna Nekrashevich
FOTO ILUSTRASI -- Fakta baru kasus penipuan "Robot Trading" Net89. 

SRIPOKU.COM -- Viralnya dugaan penipuan ivestasi bodong robot trading Net89 bermula pada Oktober 2022 lalu.

Muhamad Zainul Arifin, salahs atu korban pada saat itu melaporkan lima orang publik figur atas dugaan investasi bodong berkedon multi level marketing (MLM) Net89.

Beberapa orang turut ditetapkan sebagai tersangka, di mana dua diantaranya adalah Andreas Andreyanto (Owner Net89, PT Simiotik Multitalenta Indonesia atau PT SMI) dan Reza Shahrani alias Reza Paten, seorang "crazy rich" dari Surabaya.

Lalu, seperti apa fakta dan perkembangan dari dugaan kasus penipuan investasi robot trading Net89 sekarang ?

===

1. Sudah ada 13 tersangka

Bareskrim Polri saat ini telah menetapkan 13 tersangka dugaan penipuan robot trading Net89.

Dua di antara tersangka tersebut masih belum tertangkap dan masuk daftar pencarian orang (DPO), sementara satu tersangka telah meninggal dunia.

Dalam kasus ini, polisi telah menerima 13 laporan dengan jumlah korban mencapai 6.000 member Net89 dengan kerugian ditaksir sekitar Rp 700 miliar.

Kendati demikian, metode perhitungan Kantor Akuntan Publik (KAP), jumlah kerugian riil mencapai Rp 326 miliar.

===

2. Dua DPO terdeteksi di Kamboja

Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan mengatakan, dua tersangka yang masih DPO terdeteksi di Kamboja.

Keduanya adalah Andreas Andeyanto (AA) dan Lauw Swan Hie Samuel (LSH).

"Keberadaan 2 (dua) tersangka utama yaitu Andreyanto dan Lauw Swan Hie Samuel terinformasi keberadaannya di Kamboja," ujar Whisnu, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Kamis (20/7/2023).

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved