Pengantin di Sumsel Hilang

Orang Tua Vera Sebut Anaknya Kabur Setelah 10 Hari Menikah, Karena tak Tahan dengan Sikap Suaminya

"Anak saya nekat kabur itu karena tidak tahan dengan sikap Sutanto yang cenderung kasar dalam bersikap," ujar Cik Imah, orangtua Vera.

|
Penulis: Oki Pramadani | Editor: Ahmad Farozi
oki pramadani/sripoku.com
Cik Imah, orang tua Vera saat ditemui di rumahnya di Merah Mata, Kabupaten Banyuasin, Sumsel. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Orangtua Vera (26) menyebut, penyebab anaknya nekat kabur hingga tidak diketahui keberadaanya karena perangai Sutanto yang buruk.

Vera sendiri merupakan istri yang baru dinikahi Sutanto 10 hari, namun menghilang tanpa jejak.

Cik Imah yang merupakan orangtua Vera saat di temui di rumahnya di Merah Mata, Kabupaten Banyuasin, Sumsel mengatakan, penyebab anaknya nekat kabur karena tidak tahan dengan sikap Sutanto.

"Anak saya nekat kabur itu karena tidak tahan dengan sikap Sutanto yang cenderung kasar dalam bersikap," ujar orangtua Vera.

Usia pernikahan baru beberapa hari, kata dia, namun Sutanto telah menunjukkan sikap tak elok.

"Dia memperlakukan Vera dengan dengan cara yang tidak dewasa karena cendrung memperlakukan dengan keras," ungkapnya, Kamis (20/7/2023).

Karena selalu tertekan menghadapi sikap Sutanto, Vera selalu merasa tak tenang saat tinggal di rumah Sutanto.

"Satu kata yang keluar dari mulut Vera, lima kata yang keluar dari mulut Sutanto," tuturnya.

Selain bersikap tidak elok, kata Cik Imah, Sutanto dianggap cukup pelit atau perhitungan dengan uang.

Saat Sutanto mengaku akan pulang ke dusun saja, dia meminta uang satu juta yang diberikan ke anaknya Vera.

"Dia bilang mana Vera uang aku mau pulang. Gaya bicaranya sangat kasar dengan Vera," terangnya.

Vera pun memberikan hampir seluruh uang tersebut ke Sutanto.

"Nah ini uangnya kata Vera, idak aku pakek beli apapun. Saat itu Sutanto juga tidak berinisiatif meninggali anak uang," terang dia.

Padahal secara finansial Sutanto cukup mapan karena mempunyai usaha bebek dan sawah.

Saat melangsungkan pernikahan saja, kata dia, Sutanto selalu menyalahkan anaknya ketika ada kekurangan atau yang tidak sesuai.

"Saya dapat cerita dari keluarga saya di dusun bahwa anak saya saat pesta pernikahan sering dimarah-marah," ujar dia.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved