Sholawat

Menjawab Sholawat Ketika Mendengar Nama Nabi Muhammad, Ini Penjelasan Habib Bagir bin Alwy bin Yahya

Setiap kali nama Nabi Muhammad Saw disebutkan maka ada jawaban yang harus diucapkan, ini penjelasan Habib Bagir bin Alwy bin Yahya

Penulis: Novry Anggraini | Editor: adi kurniawan
capture/YouTube/razzaq nakomah
Berikut penjelasan tentang menjawab salam ketika mendengar nama Nabi Muhammad SAW menurut Habib Bagir bin Alwy bin Yahya. 

SRIPOKU.COM - Berikut penjelasan tentang menjawab salam ketika mendengar nama Nabi Muhammad SAW menurut Habib Bagir bin Alwy bin Yahya.

Setiap kali nama Nabi Muhammad Saw disebutkan maka ada jawaban yang harus diucapkan.

Biasanya kalimat Allahumma Sholli wasallim 'alaih menjadi balasan saat Nabi Muhammad disebutkan.

Pasalnya menjawab sholawat ketika mendengar nama Nabi Muhammad SAW adalah kebiasaan baik yang harus dirawat oleh umat muslim.

Berikut penjelasan dari Habib Bagir bin Alwy bin Yahya selengkapnya.

Baca juga: Keistimewaan Amalkan Sholawat Nabi Bagi Kehidupan, Ini Penjelasan Habib Muhammad bin Yahya Baraqbah

Bacaan sholawat untuk meminta kemudahan dan kelancaran dari Allah SWT.
Bacaan sholawat untuk meminta kemudahan dan kelancaran dari Allah SWT. (Sripoku/about Islam)

Dalam ceramahnya, Habib Bagir bin Alwy bin Yahya menyebut orang yang tidak menjawab sholawat ketika mendengar nama Nabi Muhammad SAW sebagai orang pelit.

"Jangan pelit," ujar Habib Bagir bin Alwy bin Yahya dikutip Sripoku.com dari kanal YouTube Kutipan Ceramah 33.

Larangan tersebut disampaikan Habib Bagir bin Alwy bin Yahya  lantaran saat ini banyak orang yang tak mau menjawab ketika nama Nabi Muhammad disebutkan.

"Nabi Muhammad Saw bersabda orang yang pelit kata Rasulullah disampingnya, di depannya, di hadapannya disebutkan nama Rasulullah tapi dia tidak mau bersholawat maka dia disebut pelit," jelasnya.

Sontak dari sabda tersebut membuat golongan orang pelit terpecah menjadi dua jenis.

Baca juga: Keutamaan Membaca Sholawat Tarhim, Amalan Pagi Ketika Bangun Tidur, Allah Angkat Derajatnya

"Para ulama dan para ahli hadis menyampaikan bahwa pelitnya itu sangat," jelasnya.

"Sering kita bilang pelit itu ada dua macam. Jangan sampai dua-duanya, jangan sampai jadi orang pelit.

Dijelaskan Habib Bagir bin Alqy bin Yahya untuk golongan pertama masih termasuk ringan.

"Pelit yang pertama masih mending, pelit sesuatu. Ada makanan orang minta, gak dikasih, itu pelit," imbuhnya.

Sementara untuk pelit yang kedua memiliki tingkatan sangat tinggi karena terjadi pada diri sendiri.

"Tapi ada yang paling parah dari itu, pelit untuk dirinya sendiri," ucapnya.

"Ini yang sangat parah, untuk dirinya sendiri baca sholawat buat Rasulullah dia gak mau, itu sangat pelit," lanjutnya.

Baca juga: Dibaca saat Tahiyat Akhir Sholat, Ini Keutamaan Sholawat Ibrahimiyah, Pujian untuk Nabi Ibrahim

Lanjut Habib, bahwa orang pelit yang kedua tersebut tidak memberikan peluang untuk diri sendiri mendapat pahala.

"Buat diri sendiri aja gak mau, jangan-jangan dosanya diminta juga gak mau," katanya.

Ia pun kembali mengingatkan untuk selalu menjawab ketika nama Nabi Muhammad Saw disebutkan.

"Kalau disebutkan nama Nabi Muhammad Saw baca Allahumma Sholli wasallim 'alaih," jelasnya.

"Jawab, mau yang laki atau perempuan itu dijawab ketika nama Nabi Muhammad Saw disebut," tambahnya.

Dapatkan berita terkait dan informasi penting lainnya dengan mengklik Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved