Idul Adha 2023
Perbedaan Takbir Hari Raya Idul Adha & Idul Fitri, Begini Penjelasan Buya Yahya Terkait dengan Waktu
Ternyata ada perbedaan dalam takbir hari raya Idul Adha dan Idul Fitri? Di mana letak perbedaannya? Begini penjelasan Buya Yahya.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Odi Aria
SRIPOKU.COM - Inilah perbedaan takbir hari raya Idul Adha dan Idul Fitri sebagaimana disampaikan Buya Yahya.
Sholat hari raya bagi umat muslim ada dua yakni Idul Fitri dan Idul Adha.
Waktu shalat 'id dimulai dari terbit matahari sampai tergelincirnya.
Kedua sholat hari raya tersebut, hukumnya sunnat muakkad bagi laki-laki dan perempuan, mukim atau musafir.
Boleh dikerjakan sendirian dan sebaiknya dilakukan berjama'ah.
Namun, ternyata ada perbedaan dalam takbir hari raya Idul Fitri dan Idul Adha? Di mana letak perbedaannya?
Berikut ini penjelasan mengenai takbir hari raya Idul Adha dan Idul Fitri dijabarkan Buya Yahya melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV.
Baca juga: Contoh Khutbah Idul Adha 2023 yang Penuh Hikmah dan Pelajaran, Makna Soal Haji dan Kurban
"Takbir ada dua namanya ada takbir mursal dan takbir muqayyat, takbir mutlak itu adalah takbir yang tidak terikat dengan waktu sholat yang bisa dilaksanakan di jalan-jalan raya atau seterusnya atau di pasar-pasar," terang Buya Yahya.
"Adapun takbir muqayyat adalah takbir yang dibaca setelah melakukan sholat, para ulama mengatakan takbir mukayyat yang dilakukan setelah sholat, ada pada sholat hari raya Idul Adha dimulai pada waktu subuh hari arofah sebelum nyembelih kambing," tambahnya.
"Jadi mulai subuh misalnya besok hari raya Idul Adha, subuh tadi kita setelah melakukan sholat subuh kita disunnahkan membaca takbir namanya muqayyat setiap abis sholat," tuturnya.
"Setelah abis sholat tidak disunnahkan secara khusus untuk takbir di jalan-jalan," tambahnya.
Kemudian takbir mursal, takbir mursal itu yang tidak terikat waktu sholat dan takbir mursal ini berlaku adalah idul fitri dulu.
Di hari raya Idul Fitri setelah terbenam matahari, kalau memang id-nya diketahui sebelum terbenam matahari hari raya.
"Kadang-kadang kan lambat di sini nunggu sidang isbat, sudah Isya' baru Allahuakbar bener itu.
Tapi kalau sudah diketahui sebelumnya maka disunnahkan takbir mursal itu adalah mulai dari terbenanm matahari, mursal itu anda bebas di jalan-jalan mana anda boleh, itu mursal yang tidak terikat oleh waktu," terang Buya Yahya.
"Sampai kapan itu nanti? Sampai imam melakukan sholat, imam berdiri di mimbar, imam melakukan sholat selesai, imam di atas mimbar selesai tidak ada lagi takbir mursal," tuturnya.
Kemudian bagaimana dengan sholat Idul Adha?
"Sholat Idul Adha pun juga ulama mengatakan ada mursal yang bisa dikumandangkan sama, cuma bedanya dengan muqayyat yakni kalau Idul Adha mursalnya sama dengan takbir mursal Idul Fitri," terang Buya Yahya.
"Jadi menjelang maghrib bisa dibaca di mana-mana, cuman ada sebagian yang mengatakan bahwasanya maghrib menjelang Arofah itulah waktunya untuk mursal, kita bisa kumandangkan di masjid-masjid, mushola-mushola dan seterusnya termasuk takbir keliling itu dalam rangka mengangkat syiar takbir di mana-mana," tambahnya.
Kemudian, apakah ada takbir setelah sholat untuk Hari Raya Idul Fitri?
"Jawabnya adalah menurut jumhur ulama tidak ada takbir setelah sholat di hari raya Idul Fitri, artinya setelah sholat maghrib di hari yara Idul Fitri tidak ada takbir, setelah isya' juga nggak ada takbir karena di dalam sholat hari raya Idul Fitri itu tidak ada takbir muqayyat, takbir yang terikat dengan waktu sholat," jelas Buya yahya.
"Kecuali yang dikatakan oleh Imam Nawawi boleh, maka kita mengambil perkataan Imam Nawawi, maka di sini biarpun habis sholat kita tetep biarpun di hari raya Idul Fitri, maka anda boleh melakukan takbir setelah sholat," tuturnya.
"Cuman yang paling disyiarkan takbir di luar sholat, misalnya sedang masak takbir, dzikir yang lainnya dikurangi perbanyak takbir, karena sunnahnya hari itu adalah takbir," terangnya.
Habis sholat pun menurut Imam Nawawi juga boleh takbir.
Sampai dikatakan para ulama setiap habis sholat pun tidak ada masalah menurut pendapat yang mengatakan tidak ada takbir setelah sholat.
Hal ini lantaran yang namanya takbir itu kapan saja dan bebas, sebelum sholat dan setelah sholat.
"dari perkataan itu maka kita pake saja takbir setelah sholat, anggap saja niatnya bukan setelah sholat wong selesai sholat kok," ujar Buya Yahya.
Kemudian Buya Yahya pun menyimpulkan anggap saja sama dalam hal ini biar mudah, cuma kalau takbir yang setelah sholat untuk hari raya Idul Adha dimulai dari subuh hari Arofah, berakhir hari ketiga hari tasyrik, setelah selesai Ashar selesai.
Takbiran :
Pada hari raya Fithrah dan Haji disunatkan membaca takbir diluar shalat dan waktunya sebagai berikut :
a. Pada hari raya Fithrah takbir dimulai dari terbenamnya matahari hingga imam berdiri untuk mengerjakan shalat hari raya.
b. Pada hari raya Haji takbir dimulai dari Shubuh pada hari 'Arafah (tanggal 9 Dzulhijah) dan pada tiap-tiap shalat fardlu yang lima waktu pada hari hari tanggal tersebut.
Lafaz takbiran :
اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَر اَللَّهُ اَكْبَرْ
ـ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ ـ اَللَّهُ اَكْبَرْ
اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ
اَللَّهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا
وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً
ـ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَلاَنَعْبُدُ اَلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ
لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ
صَدَقَ وَعْـدَهُ
وَنَصَرَعَبِدَهُ
وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ
لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ . اَللَّهُ اَكْبَرْ
اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ
ALLAAHU AKBAR ALLAAHU AKBAR ALLAAHU AKBAR,
LAA ILAAHA ILLALLAAHU WALLAAHU AKBAR,
ALLAAHU AKBAR WALILLAAHIL HAMDU
ALLAAHU AKBAR KABIIRAA, WAL HAMDU LILLAAHI KATSIIRAA.
WASUBHAANALIAAHI BUKRATAN WA ASHIILAA,
LAAILAAHA ILLALLAAHU WALAA NA'BUDU ILLAA IYYAA
HU MUKHLISHIINA LAHUDDHNA WALAU KARIHAL KAAFI RUN.
LAA ILAAHA ILLALLAAHU WAHDAHU ,
SHADAQA WA'DAHU, WANASHARA ABDAHU,
WA VAZZA jUNDAHU WAHAZAMAL AHZAABA WAHADAHU.
LAA ILAAHA ILLALLAAHU WALLAAHU AKBAR.
ALLAAHU AKBAR WALILLAAHIL HAMDU.
Artinya :
"Allah Maha Besar (3 kali) Tidak ada Tuhan melainkan Allah, Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah, Allah Maha Besar dan Maha Agung dan segala puji bagi Allah.
Malta suci Allah pada pagi dan petang, tiada Tuhan melainkan Allah dan tidak ada yang kami sembah kecuali hanya Allah, dengan ikhlash kami beragama kepadaNya, walaupun orang-orang kafir membenci,
Tidak Ada Tuhan melainkan Allah sendiriNya, benar janjiNya, dan Dia menolong akan hambaNya,
dan Dia mengusir musuh NabiNya dengan sendiriNya, tiada Tuhan melainkan Allah, Allah Maha Besar Allah Maha Besar dan bagiNya segala puji".
Cek Berita dan Artikel Sripoku.com lainnya di Google News
Bacaan Doa Mandi Keramas Menjelang Sholat Hari Raya Idul Adha Lengkap Bagi Laki-laki dan Perempuan |
![]() |
---|
SPO Group Salurkan Hewan Kurban Bagi Warga Sekitar Perusahaan |
![]() |
---|
Apa Itu Hari Tasyrik? Momen Penting 3 Hari Setelah Hari Raya Idul Adha, Lengkap Larangan & Amalannya |
![]() |
---|
Batas Waktu Pembagian Daging Kurban Sesuai Hukum Islam, Ternyata tak Harus Dilakukan Saat Idul Adha |
![]() |
---|
Wong Kito Dewe Dukung Ganjar Bagi Hewan Kurban di Palembang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.