Breaking News

Liga Champions

Final Liga Champions, Pengakuan Dosa Pep Guardiola saat Final Edisi 2021 Lawan Chelsea

Pada final Liga Champions 2020-2021, Pep Guardiola mengakui salah dalam susunan pemain saat menantang Chelsea.

Penulis: Muhammad Naufal Falah | Editor: adi kurniawan
twitter @ManCity
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola di hadapan trofi Liga Champions. Skuat yang dibesutnya gagal memboyong trofi Si Kuping Besar setelah tumbang oleh Chelsea dengan skor 0-1, Minggu (30/5/2021). 

SRIPOKU.COM - Sebelum melakoni final Liga Champions melawan Inter Milan, pelatih Manchester City, Pep Guardiola, mengakui satu kesalahannya.

Pada final Liga Champions 2020-2021, Pep Guardiola mengakui salah dalam susunan pemain saat menantang Chelsea.

Jika dapat mengulang final 2020-2021, Pep Guardiola mungkin akan memilih starting XI berbeda.

Baca juga: Manchester City Lebih Difavoritkan Juara Liga Champions, Nerazzurri Punya sang Spesialis

Manchester City tinggal selangkah lagi untuk menggondol gelar juara Liga Champions 2022-2023.

Mereka tinggal melewati hadangan Inter Milan dalam laga final di Istanbul, Sabtu (10/6/2023).

Inilah partai puncak kedua Pep Guardiola bersama The Citizens pada kompetisi tertinggi antarklub Eropa.

Manchester City pernah menapaki panggung serupa saat musim 2020-2021 dengan Chelsea menjadi lawan.

Difavoritkan keluar sebagai juara kala itu, Manchester Biru malah mendapat tragedi usai dibekuk London Biru 0-1.

Gol tunggal dari Kai Havertz menggagalkan ambisi City untuk membawa pulang trofi Si Kuping Besar.

Guardiola sempat dihantam kritik pasca-kekalahan itu karena tidak memainkan Rodri untuk mengisi posisi gelandang bertahan.

Fernandinho, yang juga diandalkan City di pos gelandang angkut air, diturunkan sebagai pemain pengganti dan baru beraksi pada menit ke-64.

Dua tahun berlalu, Guardiola mengakui buat kesalahan dalam susunan pemain.

Dia mungkin akan memilih starting XI berbeda jika dapat mengulang final melawan Chelsea.

Baca juga: Final Liga Champions: Pep Guardiola Enggan Manchester City Terlena, Inter Milan Bisa Beri Kejutan

"Itu adalah rencana permainan seperti yang akan dilakukan pada Sabtu nanti," kata Guardiola dikutip dari Manchester Evening News.

"Jika saya memberi tahu Anda secara pribadi alasan mengapa saya mengambil keputusan pada saat itu, Anda bisa mengatakan itu benar, tetapi sederhana: Jika saya kalah, saya salah, jika saya menang, saya benar. Anda harus menerimanya dalam bisnis ini," ungkap Guardiola.

"Itu merupakan laga yang ketat dan dalam banyak hal kami lebih baik dari mereka, tetapi kami kalah. Apakah saya akan melakukan sesuatu yang berbeda sekarang? Mungkin, tapi tidak masuk hitungan," ucap sang nakhoda.

Man City membutuhkan gelar juara Liga Champions untuk melengkapi treble winners pada musim ini.

Sebelum terbang ke Istanbul buat menghadapi Inter, City mengamankan titel Piala FA.

Skuad asuhan Guardiola merengkuh trofi piala domestik menyusul kemenangan 2-1 atas Manchester United dalam laga final di Stadion Wembley.

Tarik mundur lagi, City mendapatkan gelar Liga Inggris.

Mereka sempat terlibat persaingan sengit dengan Arsenal sebelum akhirnya finis di puncak klasemen berkat perolehan 89 poin.

The Citizens menang lima angka atas The Gunners yang menjadi runner-up.

Di sisi lain, Guardiola sendiri punya pengalaman merengkuh treble winners semasa melatih Barcelona.

Momen indah Pep terjadi pada musim 2008-2009 dengan Lionel Messi menjadi tulang punggung tim.

Pria kebangsaan Spanyol itu juga membawa Barca menjuarai Liga Champions dan Liga Spanyol edisi 2010–2011.

Raksasa Catalunya gagal melengkapi misi treble winners pada musim itu gara-gara kalah 0-1 dari Real Madrid dalam final Copa del Rey.

Dapatkan berita terkait dan informasi penting lainnya dengan mengklik Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved