Liga 1
Profil Klub Liga 1 Persebaya Surabaya, Lumbung Pemain Muda dengan Sejarah Dualisme Klub
Persebaya Surabaya boleh dikatakan salah-satu klub Liga 1 yang menghasilkan pemain muda yang bakal bersinar pada masa depan.
Penulis: Muhammad Naufal Falah | Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM - Kami sajikan profil klub Liga 1 2023-2024, Persebaya Surabaya yang menempati peringkat keenam musim lalu.
Persebaya Surabaya boleh dikatakan salah-satu klub Liga 1 yang menghasilkan pemain muda yang bakal bersinar pada masa depan.
Bahkan Persebaya Surabaya masih dilatih oleh mantan pemain timnas Indonesia, Aji Santoso sejak 2019.
Baca juga: Profil Klub Liga 1 Bali United: Mewahnya Skuad Serdadu Tridatu Musim Ini, Dihuni Para Pemain Bintang
Persebaya Surabaya sendiri sudah menyiapkan diri mengarungi Liga 1 2023-2024 dengan sejumlah rekrutan pemain baru.
Disamping itu, Persebaya Surabaya masih tetap mengandalkan pemain muda yang berasal dari klub internal dan Elite Pro Academy (EPA).
Persebaya Surabaya masih mempertahankan budaya membina pemain usia dini melalui kompetisi internal yang terbentuk sejak era Perserikatan.
Selain Persebaya, ada Persib Bandung yang dikenal punya segudang bakat pemain hebat dari kompetisi internal.
Ada baiknya simak profil klub Liga 1 Persebaya Surabaya yang dirangkum Sripoku.com dari berbagai sumber, termasuk laman resmi klub.
Persebaya Surabaya didirikan oleh M Pamoedji pada 18 Juni 1927 dengan nama Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB).
M Pamoedji (28 Februari 1905 – 23 Oktober 1951) kala itu menjabat Residen Surabaya.
Tujuan pendirian Persebaya Surabaya untuk menampung para pemain-pemain sepak bola penduduk pribumi sekaligus menyaingi dominasi klub sepak bola Soerabajasche Voetbal Bond (SVB).
Nah, Soerabajasche Voetbal Bond (SVB) yang berdiri sejak 1901 dimiliki orang-orang Belanda yang tinggal di Surabaya pada waktu itu.
Persebaya sendiri jadi salah-satu dari klub pendiri Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang kala itu disingkat Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia pada 19 April 1930.
Bahkan Persebaya jadi peserta awal kompetisi tahunan antar kota Hindia Belanda yang disebut Kejuaraan Nasional PSSI atau lebih umum disebut Perserikatan pada 1931.
Pada tahun 1938 nama SIVB diubah jadi Persatuan Sepak Bola Indonesia Soerabaja (Persibaja) ketika dipimpin Dr. Soewandi.
Baru pada 1959, nama Persibaja sekali lagi diubah menjadi Persatuan Sepak Bola Surabaya (Persebaya) dan digunakan hingga sekarang.
Baca juga: Profil Klub Liga 1 Persib Bandung, Musim Lalu Finish 3 Besar, Cari Pemain tak Sekencang Persija
Pada era Perserikatan, Persebaya salah-satu tim raksasa Tanah Air disamping PSMS Medan, PSM Makassar, Persib Bandung, dan Persija Jakarta.
Tercatat, Persebaya empat kali menjuarai Perserikatan, pada musim 1951, 1952, 1978, dan 1987-88 serta jadi runner-up pada musim 1964-1965, 1971, 1973, 1986-1987, dan 1989-1990.
Memasuki era Liga Indonesia dengan peleburan Perserikatan dan Liga Sepak Bola Utama (Galatama) pada musim 1994-1995, Persebaya Surabaya tak mampu prestasinya.
Di musim pertama Divisi Utama pada tahun 1994, Persebaya yang tergabung di dalam wilayah timur hanya mampu finish diurutan ke-9 klasemen.
Pada musim kompetisi 2002, Persebaya terdegradasi ke Divisi Satu setelah hanya mampu finish di urutan ke-11 klasemen wilayah timur.
Akan tetapi Persebaya hanya perlu waktu satu musim kompetisi untuk promosi dan kembali ke Divisi Utama setelah berhasil menjadi juara Divisi Satu musim 2003.
Barulah Persebaya Surabaya menjuarai Divisi Utama Liga Indonesia (kini setara Liga 1) musim 2004 ketika menggunakan sistem satu wilayah.
Namun masalah mendera Persebaya pada musim 2009-2010, ketika mengalami degradasi ke Divisi Utama (kini setara Liga 2).
Ini terjadi setelah Persebaya Surabaya dipaksa bertanding ulang 3 kali melawan Persik Kediri di tiga tempat berbeda, Kediri, Yogyakarta, dan palembang.
Namun Persebaya tidak mau ikut dan memilih ikut liga independan Liga Premier Indonesia.
Tim Persebaya 1927 bermain di Liga Primer Indonesia dan didukung oleh seluruh Bonek, tetapi tidak diakui oleh PSSI.
Namun, Persebaya 1927 justru berhasil menjuarai kompetisi itu pada tahun 2011.
Sedangkan tim satunya, yaitu Persebaya diubah menjadi Bhayangkara FC.
Baca juga: Profil Klub Liga 1 Persija Jakarta, Musim Lalu Cuma Runner Up Macan Kemayoran Target Juara
Lalu, pada 2017, PSSI lewat Kongres di Bandung akhirnya mengakui status Persebaya 1927.
Meski demikian, mereka tetap harus berkompetisi di Liga 2.
PSSI juga membolehkan mereka menggunakan nama Persebaya.
Mereka juga berhasil promosi ke Liga 1 pada tahun 2018 dan dapat bertahan sampai saat ini.
Prestasi Klub:
Liga 1 2022-2023: Peringkat 6
Domestik 
Liga (Kasta Tertinggi)
Perserikatan: Juara (6): 1951, 1952, 1978, 1987-88: Runner-Up (8): 1964-1965, 1971, 1973, 1986-1987, 1989-1990
Liga Indonesia: Juara (1): 2004
Divisi Satu/Liga 2: 2003, 2006, 2017
Kompetisi Piala/Turnamen
Piala Utama (1) 1990
Piala Jusuf (Makassar) (1) 1970
Piala Surya (Surabaya) (3)1975, 1976, 1977
Piala Tugu Muda (Semarang) (1) 1989
Piala Persija (1) 1988
Piala Gubernur Jatim (2) 2006, 2020
Piala Dirgantara (1) 2017
Kejuaraan Asia
Liga Champions AFC
Putaran Pertama: 1997-1998
Babak Grup: 2005
Piala Winners Asia 
Putaran Kedua: 1999-2000 
Internasional
Unity Cup (1): 2011
Dapatkan berita terkait dan informasi penting lainnya dengan mengklik Google News
| Daftar Lengkap Tim Peserta Liga 1 Musim 2025-2026, Didominasi Tim Pulau Jawa Sumatera Kirim 2 Wakil | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Update Klasemen Liga 1 Usai Dewa United Menang Besar Banten Warriors Temani Persib ke Kompetisi Asia | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Update Klasemen Liga 1 Usai Semen Padang Ditahan Imbang Persik Kediri, Zona Degradasi Makin Memanas | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Update Klasemen Liga 1 Usai PSS Sleman Taklukkan Persija, Nasibnya dan Barito Ditangan Semen Padang | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Laga PSS Sleman vs Persija di Liga 1 Harus Dihentikan Sementara, Setelah Suporter Menyalakan Flare | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|

                
												      	
												      	
												      	
												      	
				
			
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.