Berita SMK PP Negeri Sembawa

Masifkan Pertanian Organik dan Pembiayaan KUR, Kementan Sasar Generasi Millenial

Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian terus menggalakkan pertanian organik melalui Petani Mile

Editor: bodok
SRIPOKU.COM/Humas SMK PP Negeri Semabawa
Kepala SMK PP Negeri Sembawa Yudi Astoni yang juga turut memberikan sambutan mengajak seluruh peserta mensukseskan program genta organik, berlangsung secara daring melalui Aplikasi Zoom dan Live Streaming Youtube, pada Sabtu (29/04/2023). 

Solusi dalam penggunaan pupuk berlebih yakni penggunaan pupuk organik, pupuk kimia yang kita tekan, penggunaan pestisida yang ditekan.

Bahkan untuk meningkatkan kesuburan tanah maka harus kita galakkan pupuk hayati.”jelas Dedi Nursyamsi

Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong para petani untuk meningkatkan produktivitas.

“Gerakan tani pro organik ditujukan memanfaatkan sepenuhnya pupuk hayati, pembenah tanah dan pestisida nabati, mari terus genjot produktivitas,” ujar Dedi Nursyamsi.

Sementara itu, Kepala SMK PP Negeri Sembawa Yudi Astoni yang juga turut memberikan sambutan mengajak seluruh peserta mensukseskan program genta organik.

“Kegiatan MAF yang dilakukan ini diharapkan dapat menggali ilmu dan pengalaman kepada para narasumber mengenai penggunaan pupuk organik yang ramah lingkungan, bahan organik dan kesuburan tanah yang nantinya dapat memberikan motivasi bagi para peserta agar dapat bergerak untuk terus menggaungkan dan menggalakkan genta organik," ujar Yudi Astoni.

Webinar MAF kali ini dihadiri lebih dari 700 partisipan yang menghadirkan 3 pemateri yang sangat luar biasa yakni Adipati Napoleon (Dosen Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya), Candra (Owner RAB Organik Farm Belitung), Intan Ayu Kartika (Analis Kredit Bank Sumsel).

Adipati Napoleon mengulas mengenai pertanian organik dan kesuburan tanah, 4 komponen tanah penting yang pertama bahan mineral 45 persen, udara 25 persen, air 25 persen dan bahan organik 5 persen.

Penggunaan bahan organik yakni yang mana beragam senyawa-senyawa organik kompleks yang sedang atau telah mengalami proses dekomposisi, baik berupa humus hasil humifikasi maupun senyawa-senyawa anorganik hasil mineralisasi dan termasuk juga mikrobia heterotrofik dan ototrofik yang terlibat dan berada didalamnya.

Adipati menjelaskan mengenai kesuburan tanah, Komposisi tanah yang ideal, menentukan tinggi rendahnya kadar mineral tanah.

Kapasitas tanah untuk menyediakan unsur hara tanaman, menentukan mudah tidaknya mineral/unsur hara diserap tanaman.

Meneruskan paparan dari Adipati Napoleon, Candra berbagi menjadi petani organik yang penuh berkah dan bahagia, dengan melihat pengertian dari pertanian organik yakni sistem budidaya pertanian yang mengandalkan bahan- bahan alami/tanpa campuran bahan kimia atau pupuk sintetis, serta tidak menggunakan  pestisida kimia, maka dari itu ada sifat dasar yang harus dimiliki oleh petani organik yakni sabar, tidak mudah putus asa serta menjiwai tanaman yang sedang kita tanam. 

"Petani Organik adalah Petani yang Bijaksana alasannya Menguntungkan diri sendiri dan orang lain, tidak meracuni sesama dan tidak merusak alam, menyehatkan alam dan seluruh penghuninya,” jelasnya.

Diakhir paparannya candra menegaskan  kalau kita sudah menjadi petani berusaha berkomitmen menjadi petani organik agar kita bisa menyehatkan sesama kita.

Pemateri yang ketiga, Intan Ayu Kartika menjelaskan mengenai KUR (kredit usaha rakyat) melalui penerima KUR yakni individu/perseorangan baik sendiri-sendiri maupun dalam kelompok usaha atau badan usaha yang melakukan usaha yang produktif yang menjadi debitur KUR dengan suku bunga yang rendah mulai dari 3 persen efektif per tahun.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved