Berita Muaraenim

Waspadai Kemacetan Lalulintas Akibat Kereta Api Angkutan Batubara di Jalur Mudik Muara Enim

Sehingga membuat antrian kendaraan akibat penutupan pintu perlintasan KA cukup lama dan imbasnya membuat antrian kendaraan semakin panjang.

Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Ahmad Farozi
ardani/sripoku.com
Menghadapi arus mudik Idul Fitri 1444 H, Polres Muara Enim bersama tim terkait mewaspadai beberapa lokasi rawan macet. Terutama di pintu perlintasan Kereta Api (KA) akibat tingginya aktivitas angkutan batubara yang diangkut melalui jalur Kareta Api. 

SRIPOKU.COM, MUARAENIM - Menghadapi arus mudik Idul Fitri 1444 H, Polres Muara Enim bersama tim terkait mewaspadai beberapa lokasi rawan macet.

Terutama di pintu perlintasan Kereta Api (KA) akibat tingginya aktivitas angkutan batubara yang diangkut melalui jalur Kareta Api.

"Kalau angkutan batubara menggunakan mobil itu sudah diatur dengan aturan Gubernur Sumsel, tinggal angkutan batubara dengan kereta api," ujar Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi, Sabtu (15/4/2023).

Menurut Andi, keluhan masyarakat terutama para pengguna jalan yang paling banyak masuk ke nomor 911 adalah kemacetan di pintu perlintasan KA Simpang Belimbing, Kecamatan Belimbing, Kabupaten Muara Enim.

Ini disebabkan karena tingginya intensitas lalulintas angkutan batubara yang melintas.

Sehingga membuat antrian kendaraan akibat penutupan pintu perlintasan KA cukup lama dan imbasnya membuat antrian kendaraan semakin panjang.

Selain itu, didekat pintu perlintasan simpang Belimbing ada jalan persimpangan keluar masuk kendaraan ke arah Kabupaten Pali yang juga sering menjadi penyebab kemacetan sehingga membuat kemacetan bertambah parah.

Belum lagi ditambah jalan di pintu perlintasan KA kondisinya agak menyempit dan tidak rata.

Sehingga kendaraan yang melintas terutama roda dua harus ekstra hati-hati.

Dikatakan Andi, dari hasil pemetaan yang dilakukan pihaknya sudah memetakan beberapa daerah rawan lakalantas, rawan gangguan Kamtibmas, rawan bencana alam termasuk juga rawan kemacetan.

Untuk semua kerawanan tersebut seperti lakalantas, bencana alam, dan kriminalitas tentu tidak bisa diprediksi karena sifatnya peristiwa.

"Paling kita hanya bisa mengantisipasi dan pencegahan, jika terjadi petugas sudah standby dilapangan sehingga bisa cepat ditangani," katanya.

Namun untuk rawan macet, masih bisa diprediksi seperti waktu dan jamnya serta penyebabnya.

Sebagai contoh kemacetan akibat tingginya aktivitas angkutan batubara menggunakan Kereta Api.

Itu bisa diantisipasi atau diminimalisir, seperti mengurangi intensitas angkutan pada jam-jam sibuk pemudik.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved