Berita Lapsus

Tempat Gelap Jadi Lokasi Tawuran, Lampu Sengaja Dimatikan, Antisipasi dengan Penerangan

Maraknya aksi tawuran antar remaja, geng motor dan lainnya di Kota Palembang beberapa waktu ke belakang meresahkan.

|
Editor: bodok
megapolitan.kompas.com
Ilustrasi Tawuran. 

Selain itu juga media sosial kerap jadi ajang menebar undangan untuk tawuran.

"Memang ada penyebab lain lagi, seperti sarana prasarana di Kota Palembang berupa penerangan. Memang kami sudah komunikasi dengan Sekda Kota Palembang dan sudah banyak ditindaklanjuti, serta sudah ada penerangan," kata Kapolrestabes.

Terkait hal itu, Ngajib mengakui banyak juga masyarakat memberi masukan dan keluhan bahwa yang berkelahi di situ bukan warga setempat tapi pendatang dari kanan dan kiri.

"Kenapa datang? Karena memanfaatkan situasi tempat yang tidak ada penerangan," katanya dalam podcast Tamu Sripo yang dipandu Direktur Sriwijaya Post, Hadi Prayogo.

Sekretaris Daerah Kota Palembang Ratu Dewa telah merespon masalah minimnya penerangan diberbagai tempat yang rawan jadi ajang tawuran.

"Saya tekankan betul kepada Dinas Perkim dan OPD yang bergerak dibidang tersebut dan saya juga meninjau langsung kenapa ada lampu jalan ada yang mati," ujar Ratu Dewa dikutip dari podcast Tamu Sripo beberapa hari lalu.

Bahkan Ratu Dewa mengungkap, berdasarkan laporan dari beberapa Lurah, terkadang ada anak-anak yang iseng sengaja mematikan penerangan.

"Tujuannya agar mereka bisa berkumpul, berkelompok, dan membuat gerakan tertentu," ujarnya.

Menyikapi potensi kerawanan tawuran atau geng motor, Ketua Fraksi Partai Gerindra di DPRD Kota Palembang, M Akbar Alfaro menilai imbauan yang disebar Polrestabes Palembang sangat edukatif dan diharapkan bisa dilaksanakan semua pihak.

"Saya baca himbauan tersebut sangat edukatif, dan bertujuan baik agar anak-anak tidak keluyuran setelah sholat tarawih, dan untuk segera pulang mengingat besok subuh sudah harus bangun untuk sahur. Sholat subuh dan lanjut aktifitas bersekolah," kata Akbar Alfaro, dikutip dari Sripoku.com, Senin (27/3/2023).

Ia menilai imbauan Kepolisian di Palembang merupakan langkah preventif menekan angka kriminalitas, karena di bulan Ramadan ini di jam-jam tersebut sering marak terjadi tawuran balap liar dan aksi begal.

"Kami mendukung langkah Polrestabes Palembang tersebut, selebihnya kembali ke orang tua, agar bisa menjaga dan mengingatkan anak nya masing-masing," tandasnya. (Sripoku.com/fiz/sgn)

 

Ajak Stakeholder Sensitif

KETUA Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kota Palembang, Romi Apriansyah mengajak semua pihak untuk turut sensitif mengkhawatirkan nasib calon generasi penerus bangsa ini.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved