Berita Sriwijaya FC

Indonesia Bebas dari Sanksi Berat FIFA, Sekper Sriwijaya FC Optimis 28 Mei 2023 Kongres Tahunan PSSI

Seiring dengan Indonesia terbebas dari kekhawatiran sanksi berat dari FIFA, Sekretaris Perusahaan PT SOM

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: bodok
SRIPOKU.COM/fiz
Sekretaris Perusahaan PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) selaku manajemen pengelola klub Sriwijaya FC, Faisal Mursyid SH Dt Talangik 

Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Seiring dengan Indonesia terbebas dari kekhawatiran sanksi berat dari FIFA, Sekretaris Perusahaan PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) selaku manajemen pengelola klub Sriwijaya FC, Faisal Mursyid SH Dt Talangik optimis program PSSI bakal on the track termasuk jadwal kompetisi Liga 2 yang akan disampaikan pada Kongres Tahunan PSSI, 28 Mei 2023 mendatang. 

"Kita klub bisa berpikir kembali apa yang sudah dirancang, apa yang akan kita perbaiki ke depan. Kalau Sriwijaya FC kita sudah sering komunikasi. Cuma kan nanti di 28 Mei 2023 akan ada Kongres Tahunan PSSI.

Di situlah kita akan ditetapkan kompetisi Liga 1, Liga 2, Liga 3, Suratin, Sepakbola Wanita kapan. Di situ kita baru tahu programnya," ungkap Faisal Mursyid, Jumat (7/4/2023). 

Menurut Faisal yang juga Sekretaris Tim Teknis Asprov PSSI Sumsel Panitia Persiapan Piala Dunia U20 lalu, dengan keputusan FIFA kemarin, program PSSI itu masih on the track sesuai dengan seperti aturannya.

Misalnya Promosi Liga 2 naik ke Liga 1. Liga 1 naik mewakili Indonesia di Piala AFC. Kompetisi itu kan muaranya Timnas. Kesempatan berlaga di event internasional. 

Pria berdarah Minang kelahiran Palembang, 6 Juli 1966 mengajak untuk merenungi jika seandainya kalau tidak bisa berlaga di Piala Asia, event-event internasional tentu tidak ada kesempatan Indonesia kalau itu ditutup oleh FIFA

Artinya dengan pendekatan yang dilahirkan Ketum PSSI ini FIFA melihat keseriusan Indonesia agar transformasi sepakbola Indonesia ini bisa berjalan dengan baik, setelah tragedi Kanjuruhan. 

"Sebenarnya yang kita khawatirkan kemarin itu kalau terjadi di close kompetisi internasional untuk Indonesia ya untuk apa dilakukan kompetisi. Makanya dengan keputusan FIFA ini, program PSSI bisa on the track. Tetap di jalurnya," kata Faisal Mursyid

Alumni Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang menilai ini sebenarnya FIFA sangat punya perhatian dengan Indonesia karena sepakbola Indonesia cukup digemari. 

"Market sepakbola di Indonesia cukup besar sehingga merupakan suatu kerugian kalau sepakbola Indonesia itu dimatikan atau di banned. Bagi FIFA juga merasa rugi kalau Indonesia tidak bisa tampil di kancah sepakbola internasional," ujarnya. 

Ia mengatakan seandainya Indonesia dikenakan sanksi berat akibat penolakan Timnas Israel gelaran Piala Dunia U20 di Indonesia kemarin, itu kan merugikan sepakbola nasional, klub-klub. 

"Kalau Timnas kita di close tidak bisa berlaga di internasional, artinya untuk apa kita berkompetisi di Liga. Ini kan merupakan suatu kesempatan lagi untuk Indonesia kedepannya kita harus lebih berhati-hati menyikapi permasalahan yang ada," pungkasnya. 

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir dalam rilisnya menyatakan rasa syukurnya karena Indonesia terhindar dari sanksi berat paska FIFA membatalkan  perhelatan Piala Dunia U-20 di tanah air.

Erick Thohir menambahkan, organisasi sepakbola internasional tersebut memberikan sanksi administrasi kepada PSSI.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved