Ramadan 2023

Hukum Khutbah Sebelum Sholat Tarawih Diperbolehkan Selama Perhatikan dan Disesuaikan dengan Hal Ini

Ceramah atau khutbah biasanya dilakukan selepas sholat tarawih alias diselingi sebelum sholat witir. Lantas apa hukumnya khutbah tersebut?

Penulis: Tria Agustina | Editor: Fadhila Rahma
Freepik.com
Berikut ini hukum khutbah setelah sholat tarawih perlu perhatikan hal ini. 

SRIPOKU.COM - Begini hukum khutbah sebelum sholat tarawih sebagaimana penjelasan Buya Yahya.

Bulan Ramadan merupakan momen untuk berlomba-lomba dalam meraih pahala kebaikan.

Yakni dengan cara meningkatkan ibadah wajib dan sunnah dengan semaksimal mungkin.

Ada banyak cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT di bulan Ramadan salah satunya yakni dengan mengerjakan ibadah sunnah.

Salah satu sholat sunnah yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan yakni sholat tarawih.

Sholat tarawih bisa ditunaikan sendirian ataupun berjamaah di masjid.

Ada yang melaksanakan sholat tarawih sebanyak 23 rakaat yang terdiri dari 20 rakaat sholat tarawih dan 3 rakaat sholat witir.

Ada pula yang mengerjakan sholat tarawih berjumlah 11 rakaat yaitu 8 rakaat sholat tarawih dan 3 rakaat ditutup dengan sholat witir.

Biasanya selepas sholat tarawih atau sebelum sholat witir diselingi dengan ceramah atau khutbah.

Lantas, apa hukum khutbah setelah sholat tarawih? Bolehkah khutbah selesai sholat tarawih?

Begini penjelasan Buya Yahya yang dilansir melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV.

Baca juga: Apakah Membaca Dzikir di Antara Sholat Tarawih Disebut Bidah? Begini Penjelasan Ustaz Abdul Somad

"Khutbah sebelum sholat tarawih apakah diperkenankan atau tidak?," tanya seorang jemaah.

"Khutbah sebelum sholat tarawih tidak ada anjuran khusus dan juga tidak ada larangan. Itu kesepakatan di sebuah tempat saja," jelas Buya Yahya.

"Kalau kiyai sebagai pendatang masuk masjidnya orang tiba-tiba khutbah sebelum tarawih bisa dilempar batu, mereka pengen tarawih lengkap gara-gara ceramah kita," tambahnya.

"Makanya kalau ingin ceramah harus tahu diri, nggak ada larangan khusus, tidak ada perintah khusus, artinya hal yang mubah dan akan dapatkan pahala," terangnya.

"Maka itu dekembalikan kepada kesepakatan, tapi tidak boleh kita itu merubah sesuatu yang sudah biasa, sebagian tempat itu tarawih pengen dipercepat tapi tidak buru-buru, maksudnya waktunya cepat biar selesai di awal nanti bisa tadarusan," jelasnya.

Dalam hal ini Buya Yahya menekankan diperbolehkan melakukan ceramah jika adanya kesepakatan.

Kalau tidak ada kesepakatan, jangan sampai membuat gelisah.

Perlu orang bijak, banyak orang itu melakukan kebaikan dengan hawa nafsu.

"Padahal tarawih adalah amalan terpenting di bulan Ramadan, abis itu mengerjakan yang lainnya," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved