Piala Dunia U20 2023

FIFA Harus Jelaskan Kenapa Rusia Dicoret Tapi Israel Tidak, PDIP Yakin Jokowi Ambil Win-win Solution

Hasto Kristiyanto menyatakan pihaknya tidak pernah menolak dan bahkan mendukung pelaksanaan even Piala Dunia U-20 2023.

Editor: Odi Aria
Kompas.TV
Jokowi saat berpidato diacara HUT ke-50 PDI Perjuangan di Jakarta Internasional Expo, Selasa (10/1/2023). 

SRIPOKU.COM- Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan pihaknya tidak pernah menolak dan bahkan mendukung pelaksanaan even Piala Dunia U-20 2023.

Namun, saat ini terjadi perubahan pemerintahan yang dipimpin Benyamin Netanyahu yang penuh dengan kekerasan.

Dan terkesan ada standar ganda FIFA terhadap negara peserta. Mengingat situasi menjelang Piala Dunia di Qatar lalu.

"PDI Perjuangan mempertanyakan standar ganda yang diberlakukan oleh FIFA menyangkut kepesertaan Israel dalam Piala Dunia U-20," kata Hasto menjawab wartawan usai kuliah umum di Unika St.Thomas Medan, Sumatera Utara, Selasa (28/3/20233)

Hasto menegaskan bahwa sejak awal, terhadap pelaksanaan Piala Dunia U-20, PDIP bersikap memberikan dukungan. Terbukti melalui komisi-komisi di DPR RI, PDIP memberikan dukungan dalam kebijakan anggaran pemerintah.

Kebijakan dimaksud yakni terhadap upaya pembinaan para pemain dari usia dini, pembangunan Infrastruktur, membangun kompetisi yang menggembleng klub-klub.

Dukungan PDIP terbukti dengan keberhasilan Presiden Jokowi melangsungkan berbagai even olahraga internasional di Indonesia seperti Asian games.

Masalahnya, terkait Piala Dunia U-20 2023, belakangan muncul satu persoalan baru. Yakni standar ganda FIFA terhadap negara peserta.

“Ketika menghadapi perang Rusia-Ukraina menghadapi Piala Dunia di Qatar, FIFA melarang Rusia dalam play off. Dan kemudian saat ini terjadi kondisi atau hal yang sama (terkait Israel dan Palestina, red),” kata Hasto.

Menurut Hasto, Israel dibawah kepemimpinan Benyamin Netanyahu, terjadi kekerasan secara massif di Tepi Barat. Bahkan rumah sakit pun dibom.

“Sehingga kita memahami, kami melakukan kajian-kajian termasuk ada data survei yang menyatakan sentimen negatif. Kemudian ada kelompok tertentu yang mau menunggangi piala dunia yang sebenarnya jauh dari politik, untuk tujuan politik.

Kita masih ingat bagaimana terjadi berbagai tindak kekerasan yang dilakukan ekstrem kanan,” urai Hasto.

Masalahnya, berbeda dengan terhadap Rusia, FIFA tak bereaksi terhadap aksi Israel. Dan sama sekali tak ada penjelasan dari FIFA mengenai beda perlakuan ini.

“Dan ini tidak terjadi di Israel. Ini kan membangun sentimen terhadap bangsa Palestina,” kata Hasto.

“Untuk itu secara fair seharusnya FIFA harusnya memperhatikan hal ini, memerhatikan aspek bahwa Israel yang telah melakukan pelanggaran kemanusiaan tidak boleh diikutsertakan dalam U-20.,” kata Hasto.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved