Profil Wong Kito

Profil Rasyid Siddiq Al-Hafiz, Imam Tarawih Masjid Agung Palembang, Putra Mendiang Nawawi Dencik

Mengenal Kgs Rasyid Siddiq Al-Hafiz Imam sholat Tarawih di Masjid Agung Palembang.

|
Penulis: Muhammad Imam Pramana | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Imam Pramana
Profil Kgs Rasyid Siddiq Al-Hafiz Imam sholat Tarawih di Masjid Agung Palembang. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG – Berikut profil Kgs Rasyid Siddiq Al-Hafiz Imam sholat Tarawih di Masjid Agung Palembang.

Rasyid Siddiq Al-Hafiz ternyata putra dari mendiang Ustaz KH Nawawi Dencik, Imam Besar Masjid Agung Palembang.

Kini Rasyid Siddiq Al-Hafiz mulai mendapat tugas menjadi imam di Masjid Agung Palembang pada Ramadan tahun ini.

Kepada Sripoku.com, Rasyid mengaku menjadi Imam sholat tarawih dipilih langsung oleh pengurus Masjid Agung Palembang.

“Untuk saat ini saya merasa belum pantas untuk dikatakan penerus Buya sebagai Imam besar masjid Agung Palembang," kata Rasyid, Senin (27/3/2023).

Rasyid mengaku dulu selama lebih kurang empat tahun sering diajak Buya hanya sebagai pengganti sang ayah Nawawi Dencik untuk menjadi imam sholat di Masjid Agung Palembang.

"Ketika Buya kelelahan, saya disuruh gantiin, ” kata Rasyid.

Rasyid menambahkan dari ketujuh anak mendiang Nawawi Dencik memang hanya ia yang selalu diajak untuk menemani menjadi Imam sholat tarawih di Masjid Agung Palembang.

"Karena masing-masing mempunyai bakat yang berbeda – beda di bidang keagamaan," kata dia.

DIa diajak sang ayah ke Masjid Agung Palembang setelah menyelesaikan pendidikan di Yogyakarta ia pulang ke Palembang.

"Sering diajak Buya ke Masjid Agung Palembang dan hanya sebagai pengganti Imam saat Buya kelelahan," kata dia.

Nama Kgs Rasyid Siddiq merupakan nama dari sosok guru mendiang sang ayah Nawawi Dencik.

Ketika sang guru Alm Nawawi Dencik meninggal lahirlah putra keduanya tersebut kemudian diberi nama Kgs Rasyid Siddiq atas izin dari anak – anak guru Almarhum Nawawi Dencik, sedangkan Al- Hafidz merupakan gelar bagi penghafal 30 Juzz Al Qur'an

Al- Hafidz kelahiran Palembang 1993 tersebut mengaku menghafalkan Al-Qur’an selama empat tahun dari 2011 hingga 2014

Ia menceritakan kesedihannya karena belum sempat meminta maaf langsung atas kesalahan dan kekurangan kepada sang ayah (Alm Nawawi Dencik)

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved