Berita Viral

Alasan Gubernur NTT Siswa Masuk Sekolah Jam 5 Pagi, Harus Stand By 45 Menit Sebelum Matahari Terbit

Disebutkan Viktor Bungtilu Laiskodat, untuk menjadi manusia sukses harus bersiap diri sebelum matahari terbit.

Kompas.com
Viktor Laiskodat Gubernur NTT 

SRIPOKU.COM - Membuat kebijakan aturan siswa sekolah masuk jam 5 pagi rupanya gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat memiliki alasan tersendiri.

Karena itu Viktor Bungtilu Laiskodat menyebut dengan tegas tak akan mencabut kebijakan tersebut selama dirinya masih menjabat.

Diketahui belakangan viral di sosial media keluhan siswa dan orang tua siswa yang harus pagi-pagi berangkat ke sekolah.

Pasalnya kini siswa khususnya SMA/SMK di NTT memiliki aturan baru yakni masuk jam 5 pagi.

Aturan itu langsung dibuat oleh pemerintah setempat, meski menuai pro kontra namun Viktor Bungtilu Laiskodat tetap membuat keputusan tersebut.

Rupanya diakui Viktor Bungtilu Laiskodat, ia memiliki alasan dibalik aturan baru tersebut.

Viktor Laiskodat Gubernur NTT
Viktor Laiskodat Gubernur NTT

Baca juga: Siswa NTT Masuk Sekolah Jam 5 Pagi, Gubernur tak Akan Cabut Kebijakan: yang Tak Mau, Keluar Anaknya

Disebutkan Viktor Bungtilu Laiskodat, untuk menjadi manusia sukses harus bersiap diri sebelum matahari terbit.

Untuk informasi, di NTT matahari terbit pada jam 05.48 dan terbenam jam 18.07.

Karena itu untuk menjadi manusia sukses, Viktor meminta para siswa bersiap sejak 45 menit sebelum matahari terbit.

"Sementara yang lainnya silahkan tidur dan tunggu jam 6 atau jam 7 baru stand by. Pendekatannya berbeda dan melibatkan berbagai universitas ternama untuk mempersiapkan mereka jadi manusia unggul. Kalau yang (sekolah,red) lain juga mau ikut silahkan,"kata Gubenur NTT, Viktor Laiskodat dilansir dari YouTube Biro Setda Provinsi NTT.

Pada kesempatan itu, Viktor Laiskodat meminta UKSW untuk mengembangkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan resiliensi atau daya tahan dari para mahasiswa.

"Sesuatu yang diterima biasa-biasa saja, tidak akan dapat mengantisipasi masa depan. Melihat perkembangan, kita akan banyak menghadapi situasi uncertainty (ketidakpastian,red). Segala sesuatu berubah dengan cepat. Untuk hadapi kondisi yang tidak pasti harus dilatih dari sekarang. Seseorang harus memiliki daya tahan atau resiliensi yang kuat. Sehingga pada saat datang ketidakpastian ini, kita sudah siap," katanya.

Menurut Viktor lagi, dua hal harus dipersiapkan untuk hadapi situasi tersebut yakni knowledge and experience ( pengetahuan dan pengalaman,red).

"Experience salah satunya adalah sekolah jam 5 pagi untuk beberapa SMA/SMK yang dipilih khusus sebagai model. Ini salah satu pengalaman dari kondisi-kondisi yang tidak pasti atau tidak biasa karena kita punya kecenderungan untuk tidur sampai matahari terbit. Supaya kita juga bisa hidup dan bertahan dalam berbagai situasi. Kalau hanya cerdas, dunia sudah hasilkan berbagai kecerdasan buatan (Artifisial Intelegent, AI,red) yang sangat maju untuk bantu anak-anak kita ke depannya seperti chatbot atau chatGPT. Tapi apakah karakter mereka cukup atau tidak? Kita tidak ciptakan robot, tapi kita membentuk manusia.Robot tidak punya pengalaman atau rasa, tidak mungkin keluarkan intuisi," ungkap Gubernur Viktor.

Gubernur NTT Viktor, tak akan mencabut kebijakan siswa masuk jam 5 pagi
Gubernur NTT Viktor, tak akan mencabut kebijakan siswa masuk jam 5 pagi (Tribunnews)

Lantaran alasan tersebut Viktor tegas tidak akan mencabut kebijakannya selama ia masih menjabat.

Viktor justru mempersilahkan orang tua siswa untuk memindahkan anaknya dari sekolah terkait jika tidak mampu.

"Bagi orang tua yang ingin mendorong anaknya ke situ, dia akan disiapkan dengan baik menjadi pemimpin masa depan. Yang tidak mau tidak dipaksa, monggo geser kasih keluar anaknya," ujarnya.

 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved