Berita Religi

Jangan Memandang Rendah Orang Lain, Simak Kisah Teladan Uwais al-Qarni dari Ustazah Oki Setiana Dewi

Mencontoh dari kisah Uwais al-Qarni, simak penjelasan lengkap ustazah Oki Setiana Dewi di bawah ini.

Penulis: Novry Anggraini | Editor: Fadhila Rahma
YouTube/Oki Setiana Dewi
Simak kisah teladan Uwais al-Qarni diceritakan oleh ustazah Oki Setiana Dewi 

SRIPOKU.COM - Artikel ini menyajikan ceramah ustazah Oki Setiana Dewi tentang meneladani kisah Uwais al-Qarni.

Dalam ceramahnya, ustazah Oki Setiana Dewi menyebutkan kalau dalam Islam tidak diperbolehkan memandang rendah orang lain.

Mencontoh dari kisah Uwais al-Qarni, simak penjelasan lengkap ustazah Oki Setiana Dewi di bawah ini.

Ustadzah Oki Setiana Dewi
Ustadzah Oki Setiana Dewi dalam kisah teladan Uwais al-Qarni.

Baca juga: Ingat 5 Perkara Sebelum Datang 5 Perkara, Ini Penjelasan Oki Setiana Dewi Soal Manfaatkan Waktu

Ustazah Oki Setiana Dewi mengingatkan dalam ceramahnya agar jangan pernah sekali-kali kita merendahkan orang lain atau memandang rendah orang lain.

Karena bisa jadi orang yang kita pandang bahwa dia rendah di hadapan kita, padahal justru mungkin orang itu lebih mulia di hadapan Allah subhanahu wa ta'ala.

Ustazah Oki Setiana Dewi mencontohkan sebuah kisah dari Uwais al-Qarni, kisah yang mahsyur.

Diceritakan oleh ustazah Oki Setiana Dewi, sosok Uwais al-Qarni adalah orang miskin yang punya penyakit kulit, ia tinggal di Yaman dan waktu itu ingin sekali bertemu dengan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Ia sudah masuk Islam tapi tidak pernah melihat Rasul, jadi berjalanlah ia jauh hingga menuju ke tempatnya Rasul.

Tapi ia tidak bertemu dengan Rasul karena Rasul masih berada di medan perang, lalu ia pulang dan kembali ke rumahnya dengan berjalan kaki yang sangat jauh.

Kemudian, Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam mengatakan, bahwa Uwais Al-Qorni adalah orang yang terkenal di penduduk langit, karena ia punya pribadi yang berbakti kepada kedua orang tuanya, khususnya kepada ibunya.

Dalam perjalanannya, Uwais al-Qarni pulang cepat-cepat ke kampungnya lagi, padahal ia begitu rindu dengan ketemu sama Rasulullah.

Dari kampungnya menuju ke tempat Rasulullah itu melewati hujan, badai, panas, berbulan-bulan lamanya, tapi ketika sampai di tempatnya Rasul ia tidak berhasil ketemu Rasul dan malah memutuskan untuk langsung pulang lagi.

Dengan alasan, karena memikirkan ibunya.

Padahal kerinduannya kepada Rasul yang mengguncah, tapi dia ingin cepat pulang karena dia tahu ibunya tidak ada yang mengurusi.

Baca juga: Fikih Wanita, Apa dan Bagaimana Hukum Tabarruj dalam Islam? Ini Penjelasan Ustazah Oki Setiana Dewi

Jadi, Uwais al-Qarni adalah salah satu contoh penduduk bumi yang dia tidak dikenali oleh karena orang miskin dan punya penyakit kulit, tapi ia dikenali oleh penduduk langit.

Sampai suatu ketika kata Rasul pada Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib, "kalau seandainya ada laki-laki datang dari Yaman, namanya Uwais al-Qarni, mintalah doa kepadanya karena doanya mustajab, didengar oleh Allah."

Umar bin Khatab dan Ali bin Abi Thalib bukan orang sembarangan, mereka adalah pemimpin berikutnya setelah Rasul, tapi Rasul menyuruh mereka kalau ketemu Uwais al-Qarni mintakan kepada dia ampunan untuk kalian kepada Allah Subhanahu Wa Taala.

Dari kisah teladan Uwais al-Qarni kota diajarkan untuk, jangan pernah merasa dirimu lebih suci, dirimu lebih pandai, dirimu lebih hebat, bisa saja engkau dikenalin penduduk bumi tapi engkau tidak dikenali penduduk langit.

Jangan pernah sekali-kali merendahkan orang lain atau memandang rendah orang lain.

Baca juga: Keutamaan Shalat Tahajud, Ini Penjelasan Ustazah Oki Setiana Dewi, Salah Satu Kebiasaan Orang Saleh

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved