Wisata Religi Palembang
Kisah Risdo, Anak Berada yang Mau Jadi Marbot di Palembang, Mau Lanjut S2 dari Hasil Ngurus Masjid
“Sejak awal masuk kuliah di UIN Raden Fatah Palembang, saya sudah menjadi marbot Masjid Al- Muhajirin Palembang, itu saya lakukan untuk belajar
Penulis: Muhammad Imam Pramana | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG – Bekerja sebagai marbot masjid, sama sekali tak mengganggu pendidikan Risdo Hisyam Azizi.
Meskipun berasal dari keluarga yang berada dan tak terkendala masalah ekonomi, namun Risdo tetap berjuang dan belajar mandiri.
“Sejak awal masuk kuliah di UIN Raden Fatah Palembang, saya sudah menjadi marbot Masjid Al- Muhajirin Palembang, itu saya lakukan untuk belajar mandiri dan bekerja keras karena saya tak mau membebani orang tua saya dalam membiayai pendidikan saya,” ujar Risdo, Senin (13/2/2023).
Risdo berhasil meraih beasiswa di kampusnya, dari beasiswa tersebut dirinya semakin semangat belajar dan berusaha dengan keras menyelesaikan pendidikan.
"Alhamdulillah saya sudah berhasil menyelesaikan pendidikan saya dan uang hasil saya bekerja menjadi marbot itu saya tabung selama empat tahun dan uangnya ingin saya pergunakan nanti jika ada kesempatan saya akan melanjutkan pendidik S2 saya," kata dia.
“Uang hasil bekerja menjadi marbot masih saya tabung, insyaallah nanti jika ada kebutuhan akan saya pakai untuk kebutuhan tersebut, namun saya berharap jika nanti ada kesempatan saya akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi melalui kerja keras saya,” ujar Risdo.
Dikutip dari Wikipedia.com, Marbot adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang bertanggungjawab mengurus masjid.
Marbot biasanya ditunjuk oleh pemerintah desa atas usulan dari Dewan Kemakmuran Masjid (DKM).
Marbot bertanggungjawab dalam soal kebersihan masjid. Sebagai suatu profesi, jasa seorang marbot juga dihargai.
Mereka digaji dari dana celengan yang dikumpulkan baik harian, ataupun mingguan (hari Jumat).
Pada saat-saat tertentu, marbot juga mendapat santunan, seperti saat masyarakat mengadakan walimah (khitanan atau perkawinan), atau saat menjelang Idul Fitri dan Idul Adha, mereka pun mendapatkan bagian.
Untuk menjadi seorang marbot masjid diutamakan seorang pria muslim yang bisa dan fasih dalam membaca Al Quran serta taat menjalankan sholat 5 waktu, tentunya sehat lahir batin
(Imam Pramana).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.