Ketua TP PKK SU 2 Palembang Sebut Program GEROBOK SUDU Sukses Tekan Angka Stunting Secara Signifikan

SRIPOKU.COM, PALEMBANG – Ketua Tim Penggerak PKK SU 2 Palembang, Reziandha Berthy Haryani, mengatakan ibu-ibu PKK berhasil menekan angka stunting dari 120 anak menjadi 39 anak.

Jumlah stunting anak di Kecamatan SU 2 Palembang Provinsi Sumatera Selatan merupakan salah satu yang tertinggi di Kota Palembang.

Kegiatan pencegahan atau penekanan stunting yang digencarkan ibu-ibu PKK Kecamatan SU 2 Palembang sejak tahun 2021 itu adalah melalui program GEROBOK SUDU.

“Program unggulan kita dalam upaya penekanan angka stunting di Kota Palembang khususnya Kecamatan SU 2 yaitu program GEROBOK SUDU," kata Reziandha kepada Sripoku.com, Kamis pagi (9/2/2023).

Dikatakan Reziandha, program ini menyediakan celengan sedekah yang disediakan di semua kantor kelurahan yang ada di wilayah Kecamatan SU 2 Palembang.

"Selain celengan tersebut kita juga membuat UMKM. Progam ini merupakan wadah atau naungan PKK SU 2 untuk melakukan kegiatan aksi kemanusiaan ke masyarakat,” jelas Reziandha.

Ditambahkan Reziandha melalui program GEROBAK SUDU, setiap seminggu sekali dari hasil celengan dan UMKM tersebut disalurkan ke anak–anak dan masyarakat yang terkena stunting.

Program tersebut telah mendapat apresiasi dari Gubernur Sumatera Selatan H Herman Deru yaitu Anugerah Inovator Provinsi Sumatera Selatan dan mendapat penghargaan sebagai terbaik kedua untuk kategori ketua.

“Harapan saya program ini dapat terus berjalan walaupun nanti jabatan saya sudah berakhir di tim ini dan dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat banyak,” ujar Reziandha.

Reziandha berharap masyarakat yang mau ikut menjadi bagian program ini bisa berbagi melalui celengan sedekah yang disediakan tim GEROBAK SUDU.

Atau bisa menghubungi melalui media online yang disediakan tim melalui Instagram @gerobaksudu_ @tp.pkk_kec.seberanguludua atau bisa datang langsung ke kantor Kecamatan SU 2 Palembang.

Dikutip dari laman Kemenkes.go.id stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi.

Dampak masalah stunting di Indonesia yaitu gagal tumbuh (berat lahir rendah, kecil, pendek, kurus), hambatan perkembangan kognitif dan motoric.

Kemudian gangguan metabolik pada saat dewasa, risiko penyakit tidak menular (diabetes, obesitas, stroke, penyakit jantung, dan lain sebagainya).

Dapatkan berita penting dan menarik lainnya dengan mengklik Google News