Belajar Karate

Seorang Karateka Wajib Biasakan Diri Mendengar Istilah Ini Saat Belatih Karate, Penting Dipahami!

Dalam seni bela diri karate, seorang karateka harus membiasakan diri mendengar dan mengucapkan istilah dalam karate yang menggunakan bahasa Jepang.

Penulis: Siti Umnah | Editor: Fadhila Rahma
Pixabay.com
Karateka perlu mengenal istilah-istilah yang terdapat pada seni bela diri karate yang menggunakan bahasa Jepang. 

SRIPOKU.COM - Setelah mengetahui sejarah seni bela diri karate, kamu yang ingin berlatih karate juga perlu membiasakan diri untuk mendengar dan mengucapkan istilah-istilah bahasa Jepang dalam dunia karate.

Karena hampir setiap gerakan, perintah, aba-aba, hitungan hingga sebutan untuk benda-benda yang digunakan dalam seni bela diri karate ini menggunakan bahasa Jepang.

Memang sedikit susah diucapkan, namun pantang bagi seorang karateka untuk menyerah dalam mempelajari istilah-istilah dalam seni bela diri karate tersebut.

Pelatih Bank Sumsel Babel Karate Club Anisha Katarima bersama pelatih lainnya tekun menggembleng karateka usia dini setiap minggu di Kantor BSB A Rivai Palembang, Minggu (6/2/2022).
Kegiatan karateka melakukan pemanasan sebelum berlatih. (Dok SRIPOKU.COM)

Baca juga: Kontingen Sumsel Borong Medali Yayasan Pendidikan Olahraga Karate Fornas VI

Kali ini, Sripoku.com akan memberikan informasi seputar istilah-istilah yang sering digunakan dalam seni bela diri karate beserta arti dan cara pengucapannya .

Istilah pertama yang akan sering kita dengar saat berlatih seni bela diri karate adalah Osh.

Osh atau oshi berasal dari kata 'Oshi Shinobu'  yang artinya tidak pantang menyerah.

Kata osh ini biasa diucapkan saat karateka memberi penghormatan, sehingga saat mengucapkan osh, karateka harus saling berhadapan dan membungkukkan badan.

Setelah itu, dalam seni bela diri karate terdapat istilah sapaan atau sebutan untuk sesama karateka sesuai dengan tingkatannya yaitu:

Tim karate senior putri saat menghadapi Algeria di Sriwijaya Promotion Center, Rabu (25/9/2013). Tim senior putri Indonesia yakni Srunita Sari, Intan Nurjana dan Cok Horda Istri meraih perunggu setelah mengalahkan Algeria dengan skor 6-3, 1-1, 1-4 dan 4-2.
Suasana pertandingan dalam seni bela diri karate asal Jepang. (Dok SRIPOKU.COM)

Baca juga: Profil Anisha Katarima Istri Legenda Sriwijaya FC Ferry Rotinsulu, Pelatih Karate Sumsel

Sosai adalah sapaan untuk seorang presiden atau ketua umum dalam struktur organisasi perguruan.
Kancho adalah sapaan bagi kepala atau director dalam struktur organisasi perguruan.
Shihan adalah sapaan untuk master atau founder yang merupakan tingkatan tertinggi dalam sebuah perguruan.
Sensei merupakan sapaan bagi pembina perguruan.
Yudansha merupakan sapaan untuk karateka dengan sabuk hitam.
Senpai merupakan sapaan untuk karateka dengan tingkatan yang lebih tinggi dari kita.
Kohai berarti karateka dengan tingkatan yang sama.
Dohai berarti karateka dengan tingkatan lebih rendah
Otagai merupakan sapaan untuk warga lain atau lawan bertanding.

Ratusan peserta karate yang melakukan ujian kenaikan tingkat di Aula Pemkab OKU Timur.
Ratusan peserta karate yang melakukan ujian kenaikan sabuk. (Dok SRIPOKU.COM)

Baca juga: Mimpi Pelatih Karate Sumsel Punya Padepokan yang Representatif, Sasananya seperti Jakarta, Keren!

Selain sapaan, seni bela diri karate juga memiliki istilah Dojo atau yang biasa kita sebut sebagai tempat latihan.

Dalam bahasa Jepang sendiri, Dojo berarti tempat berlatih atau tempat berlangsungnya latihan (berupa tempat khusus yang hanya digunakan untuk latihan).

Karena seni bela diri karate ini berasal dari Jepang, maka sebutan untuk seragam latihannya juga menggunakan bahasa Jepang yaitu Dogi/Gi yang berarti baju latihan seorang karateka.

Selain baju karateka, sabuk seorang karateka pun memiliki nama Jepang yaitu disebut Obi.

Istilah lain dalam seni bela diri karate :
Yoi : Siap / Beri hormat
Azime : Mulai
Khotai : Berputar
Gore : Dengan hitungan
Mogore : Tanpa hitungan atau hitung dalam hati
Kime : Bentuk dasar
Yuriashi : Bergeser
Ghosuko : Latihan bersama
Onsuko : Mencederai lawan dalam pertandingan
Aiuchi : Ganti pukulan
Jogai : Keluar dari garis luar lapangan dalam pertandingan
Atoshi-Baraku : Peringatan 30 detik
Fukushin-Shugo : Pemanggilan wasit bersama-sama
Motono-Inchi : Kembali ke garis mulai
Tsu-Zu-Kete-Hajime : Lanjutkan serangan
Tori-Masen : Tidak ada nilai

Baca juga: Perguruan Wadokai Tim UKB Juara Umum Tournament dan Festival karate Piala Ketum Koni Kota Palembang

Sebenarnya ada banyak sekali istilah-istilah yang digunakan dalam dunia karateka, namun bagi seorang pemula istilah wajib yang harus diingat adalah istilah-istilah di atas tersebut.

Salamat berlatih, salam karateka osh..

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved