Disnakertrans Musi Rawas Kesulitan Data Angka Pengangguran, Pencaker yang Diterima Kerja tak Melapor

SRIPOKU.COM, MUSIRAWAS - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Musi Rawas kesulitan mendata angka pengangguran diwilayah ini.

Sebab, kesadaran para pencari kerja (Pencaker) sangat minim. Padahal angka pencaker di Musi Rawas cukup tinggi.

Tahun 2022, tercatat sedikitnya 1.100 pencaker di Musi Rawas yang mengajukan pembuatan surat kuning AK1.

Demikian disebutkan Kasi Informasi Pasar Kerja Disnakertrans Mura, Ranti, kepada Sripoku.com, Senin (16/1/2023).

"Cukup tinggi angka pencaker di Musi Rawas ini. Bahkan setiap tahun biasanya selalu mengalami peningkatan," kata Ranti.

Dijelaskan, dari 1.100 pencaker di Musi Rawas tahun 2022 lalu, didominasi laki-laki sebanyak 803 pencaker. Sedangkan perempuan sebanyak 297 pencaker.

"Kalau di lihat dari yang ada di Disnakertrans Musi Rawas ini, angka pencaker ini masih didominasi laki-laki," jelasnya.

Hanya saja kata Rianti, tingginya angka pencaker di Kabupaten Musi Rawas, tidak diimbangi kesadaran untuk melapor ketika sudah diterima kerja.

Padahal, mereka diharuskan melapor ke Disnakertrans Musi Rawas.

"Tak harus datang ke kantor saat melapor, cukup via telepon saja. Karena kami selalu cantumkan nomor HP pelaporan, tujuannya untuk pencatatan angka pengangguran," ungkapnya.

Disinggung peluang kerja di Musi Rawas, Ranti mengaku sangat minim.

Hal itulah yang membuat para pencaker Kabupaten Musi Rawas terpaksa harus keluar daerah atau merantau untuk mendapatkan kerja.

"Sangat minim, di 2022 saja hanya ada dua perusahaan yang membuka pulang kerja," ungkapnya.