Sholat Subuh

Bolehkah Sholat Subuh Dikerjakan Jam 11 Alias Selalu Kesiangan? Begini Penjelasan Lengkap Buya Yahya

Sholat Subuh menjadi ibadah yang sangat berat, oleh sebab itu ada banyak keutamaan. Lalu, apa hukumnya sholat subuh kesiangan? Ini kata Buya Yahya.

Penulis: Tria Agustina | Editor: Tria Agustina
YouTube
Begini penjelasan Buya Yahya tentang sholat subuh kesiangan. 

SRIPOKU.COM - Berikut ini penjelasan Buya Yahya terkait sholat subuh yang selalu dilakukan kesiangan selengkapnya.

Sholat subuh menjadi ibadah yang sangat berat untuk dikerjakan lantaran waktunya pada saat orang sedang terlelap.

Sehingga banyak sekali godaan untuk mengerjakan sholat subuh meski rua rakaat tersebut.

Di antara godaan mengerjakan sholat subuh ialah bangun kesiangan.

Lantas, apakah boleh sholat subuh pada jam 11 alias selalu kesiangan?

Berikut ini penjelasan Buya Yahya yang dibagikan melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV.

Baca juga: Hukum Sholat Subuh Setelah Matahari Terbit, Ternyata Ini Penjelasan Lengkap Celaka Bagi Orang Lalai

Terkait sholat subuh kesiangan ini berasal dari pertanyaan salah seorang jemaah yang bertanya kepada Buya Yahya.

Jemaah tersebut bertanya pada Buya Yahya seputar sholat subuh yang sering dilakukan telat hingga kesiangan.

Ia sering melakukan sholat subuh pada jam 11.00 lantaran memang sama sekali tidak terbnagun dari mulai tidur hingga baru bangun pada waktu tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Buya Yahya menjelaskan tentang mengganti sholat atau mengqodho sholat.

"Itu dibahas para ulama. Masalah Qadha sholat. Apakah Qadha sholat itu ada? Jika orang meninggalkan sholat sampai keluar waktunya, apakah ada Qadha? Dijawab empat mazhab, mengqadha salat itu ada," jawab Buya Yahya.

"Hukumnya wajib, misalnya karena ketiduran atau yang lainnya," imbuhnya.

Kemudian, Buya Yahya juga menjelaskan mengenai hukum sholat subuh yang telat disebabkan karena udzur seperti tertidur.

"Kalau orang lupa melakukan sholat lagi ada asyik mengkhitbah kepada ibundanya sampai lupa nggak sholat Dzuhur. Hendaknya dia melaksanakan sholat kapan dia ingat," tutur Buya Yahya.

"Kalau orang tertidur meninggalkan sholat, maka kapan dia bangun wajib sholat. Itu disepakati masalah mengqadha sholat, sekali, dua kali, tiga, seribu kali. Wajib mengqadha itu ada," lanjutnya.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved