Bola Lokal

Klarifikasi Terkait Muncul Surat Bersama Setujui Liga 2 Stop, Sriwijaya FC Tetap Ingin Dilanjutkan

Faisal Mursyid menegaskan Sriwijaya FC memilih tetap kompetisi Liga 2 2022-2023 dilanjutkan. 

Penulis: Muhammad Naufal Falah | Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM/fiz
Sekretaris PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) manajemen pengelola klub Sriwijaya FC, Faisal Mursyid SH Dt Talangik, Selasa (8/11/2022). 

SRIPOKU.COM - Sekretaris Klub Sriwijaya FC (SFC), Faisal Mursyid mengklarifikasi kemunculan terkait adanya pemalsuan tanda tangan dalam surat bersama penghentian kompetisi Liga 2 2022-2023 di media sosial. 

Faisal Mursyid menegaskan Sriwijaya FC memilih tetap kompetisi Liga 2 2022-2023 dilanjutkan. 

Namun Faisal Mursyid membantah ikut menyetujui penghentian Liga 2 2022-2023. 

Baca juga: Eks Kapten Sriwijaya FC Tantang PSSI Transparan, Liga 2 Dihentikan Dituding Ada Kepentingan

Sejumlah klub peserta Liga 2 2022-2023 membantah setuju dengan penghentian Liga 2 2022-2023. 

Apalagi beredar surat bersama 20 klub peserta Liga 2 2022-2023 yang meminta penghentian Liga 2 2 2022-2023 di media sosial. 

Kondisi diperparah dengan beredar dua jenis surat dengan tanggal yang berbeda. 

Surat pertama ditandatangani oleh perwakilan klub Liga 2 2022-2023 pada 14 Desember 2022.

Surat kedua juga tertera tanggal 14 Desember 2022 tetapi dengan format tulisan yang berbeda.

Maka, Sriwijaya FC juga angkat bicara terkait isu melalui Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri, Faisal Mursyid

Dalam klarifikasi yang diterima Sripoku.com, Jumat (13/1/2023) malam, Faisal Mursyid membantah Sriwijaya FC setuju Liga 2 2022-2023 disetop. 

Dia justru mempertanyakan alasan daftar tanda tangan digabung jadi satu tanpa menerangkan pihak yang setuju ataupun menolak penghentian kompetisi Liga 2 2022-2023. 

Akibatnya, terlihat kesan SFC setuju kompetisi Liga 2 setop.

Nyatanya, SFC tetap pada opsi Liga 2 2022-2023 harus dilanjutkan. 

Baca juga: Pelatih Sriwijaya FC Pilu Liga 2 Resmi Dihentikan, Laskar Wong Kito Kembali Kubur Mimpi ke Liga 1

"Sangat disayangkan notulen rapat tersebut (14 Desember 2022) disimpulkan dalam 2 alinea atau digabung saja aspirasi peserta jadi satu," ungkapnya. 

"Tanpa membagi atau menerangkan klub mana saja yang mendukung salah satu opsi yang diusulkan, sehingga narasi atau tulisan yang ditampilkan menimbulkan efek yang negatif, multi tafsir, dan fitnah kepada saya atau kesalahpahamannya yang membacanya,"tutupnya. 

Dia menerangkan hadir dalam pertemuan klub peserta Liga 2 yang berlangsung pada 14 Desember 2022. 

Kala itu dia membawa pesan Manager dan Direktur Teknik Sriwijaya FC yang memastikan klub itu siap melanjutkan kompetisi dengan sistem apapun, bubble ataupun home-away. 

Ternyata pada pertemuan pengurus klub peserta Liga 2 yang tidak dihadiri SFC sehari sebelumnya, ada kesepakatan untuk menghentikan kompetisi Liga 2.  

Pasalnya, sebagian klub mengalami masalah keuangan sejak penghentian sementara Liga 2 pada 4 Oktober 2022 jika Liga 2 berlanjut dengan sistem home-away. 

Penghentian Liga 2 pada 4 Oktober 2022 berdampak pada dana sponsor yang diputus atau habis. 

Pun, PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator Liga 2 mengalami masalah serupa jika kompetisi berlanjut dengan sistem bubble. 

Akhirnya pada pertemuan 14 Desember 2022, mayoritas klub peserta Liga 2 mengusulkan sistem bubble daripada sistem home-away. 

Pada kesempatan ini, SFC memilh untuk siap dengan sistem apa saja asalkan dapat memastikan kapan Liga 2 bakal bergulir lagi. 

Tujuannya, agar dapat memberikan kepastian terkait hak dan kewajiban antara klub, pemain, dan sponsor. 

Faisal Mursyid mengatakan ada empat usulan yang muncul kepada PT LIB terkait lanjut-tidaknya kompetisi Liga 2 kala itu. 

Pertama, Liga 2 berlanjut dengan sistem bubble. 

Kedua, mengusulkan kepada PSSI agar ada operator khusus untuk Liga 2 karena klub Liga 2 tidak punya saham dan hak suara di PT LIB. 

Ketiga, menunda Liga 2 tetapi dilanjutkan dengan operator baru. 

Keempat, ada klub tanpa menyebut gamblang yang mengusulkan Liga 2 disetop. 

Alasannya, kondisi keuangan dan faktor psikologis yang timbul akibat Tragedi Kanjuruhan, seperti panitia pelaksananya yang pilih mundur alih-alih terkena akibat hukum jika terjadi kerusuhan. 

Sebelumnya diberitakan PSSI menghentikan Liga 2 dan Liga 3 Nasional 2022-2023 sejak Kamis (12/1/2023) petang. 

Penghentian ini diputuskan dalam Rapat Exco PSSI dan ini disampaikan Sekretaris Jenderal PSSi, Yusuf Nusi. 

Yunus Nusi menyampaikan tiga alasan keputusan penghentian Liga 2.

Alasan pertama karena ada permintaan penghentian dari sebagian besar klub Liga 2.

"Adanya permintaan dari sebagian besar klub Liga 2 yang menginginkan kompetisi tersebut tidak bisa dilanjutkan," kata Yunus.

Ia mengatakan, permintaan tersebut muncul karena tidak ada kesesuaian konsep pelaksanaan lanjutan kompetisi antara klub dan operator.

Begitu juga dengan pelaksanaan atau kelanjutan Liga 2 sangat sulit diselesaikan sebelum Piala Dunia U-20 2023 dimulai pada 20 Mei 2023.

Alasan kedua adalah adanya rekomendasi dari tim transformasi sepak bola Indonesia seusai tragedi Kanjuruhan terkait sarana dan prasarana yang belum memenuhi syarat.

Alasan ketiga adalah Perpol Nomor 10 Tahun 2022 mengamanatkan proses perizinan yang baru dengan memperhatikan periode waktu pemberitahuan, pengajuan rekomendasi dan izin, hingga bantuan pengamanan.

Dapatkan berita terkait dan informasi penting lainnya dengan mengklik Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved