Berita Palembang

Antisipasi Cuaca Ekstrem, Pengecoran Jalan Soekarno Hatta Palembang Dikebut Jelang Pergantian Tahun

Proyek pengecoran rigid penebalan Jalan Soekarno Hatta Palembang, dari arah Musi II menuju Lampu Merah Soekarno Hatta Simpang Flyover KM 10

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Abdul Hafiz
Jefri Ardhi (kanan) selaku pelaksana dari PT Adhi Karya bersama pekerjaan lapangan memeriksa hasil pengecoran rigid penebalan jalan 500 meter dari pangkal Lampu Merah Jl Soekarno Hatta Simpang Flyover KM 10 Palembang dari arah Musi II, Sabtu (31/12/2022). 

Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Proyek pengecoran rigid penebalan Jalan Soekarno Hatta Palembang, dari arah Musi II menuju Lampu Merah Soekarno Hatta Simpang Flyover KM 10 Palembang tetap berjalan jelang pergantian tahun, Sabtu (31/12/2022).

Bahkan pihak pelaksana proyek sepertinya sudah terbiasa mengantisipasi menghadapi cuaca ekstrem dengan curah hujan lebat akhir-akhir ini.

"Untuk menghadapi hari hujan, tidak bisa kita hindari. Kalau hari hujan kita setop. Nunggu hujannya reda, baru kita kerjakan lagi. Tetapi yang sudah dihampar seperti beton itupun kita pasang plastik ataupun giotek seperti yang bisa terlihat untuk penahan panas, biar suhunya stabil. Dari panas, dingin," ungkap Jefri Ardhi selaku pelaksana dari PT Adhi Karya.

Menurutnya, untuk yang sifatnya emergency atau darurat ekstrem, itu campuran beton, pihaknya ada menambahkan sedikit bahan kimia untuk percepatan.

"Tetapi itu kan tergantung keadaan tidak mungkin kita pasang semua. Kecuali tempat keramaian, jalan lorong masuk yang hidup untuk lewat masyarakat. Intinya kita jangan sampai terganggu dengan pekerjaan jalan rigid," katanya.

Untuk masalah cuaca, pihaknya juga selalu berkolaborasi dengan BMKG, selalu mengikuti perkembangan informasi prakiraan cuaca dari BMKG.

Supaya bisa tahu merancang rencana kerjanya.

Jefri Ardhi dan beberapa pekerjaan lapangan yang tengah mengontrol hasil pengerjaan hari sebelumnya dan terlihat dipasang lampu kuning berkedip dan berikade penyempitan jalur lalu lintas

"Untuk pelaksanaan pekerjaan kita diwajibkan memasang rambu-rambu K3 dari HSE biar sama-sama aman. Kami bekerja aman juga, yang lewat juga aman," ujarnya.

Secara teknis, Jefri menjelaskan jika menghadapi terjadi curah hujan satu jaman maka terpaksa mereka menyetop sementara pengerjaan.

"Paling lama curah hujan satu jam itu kita stop. Untuk rigid tetap kita bertahan. Setelah hujannya berhenti, baru kita hampar. Yang sudah terhampar, kita tutup pakai plastik dan giotek," jelasnya.

Pada hari di penghujung tahun 2022 ini kata Jefri, telah dijadwalkan bakal menjutkan pengecoran jalan yang akan dilakukan pukul 15.00.

"Pengerjaan ini sampai ke Lampu Merah flyover KM 10. Hari ini ada pengerjaan rigid mungkin melihat cuaca di jam 15.00 akan dimulai.

Ia juga mengatakan semua jalan sudah kita brikade untuk mengamankan proyek pengeceroan ini dengan berkoordinasi dengan masyarakat, dengan pengguna lalu lintas, dengan kepolisian, untuk memblok suatu daerah harus ada koordinasi.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved