Klarifikasi Dona Pihak Mempelai Wanita Gagal Menikah dengan Pria Palembang yang Viral
Didampingi Kapolsek Pengandonan OKU, AKP Dwi Hendri Bersama Babinkamtibmas, Kepala Desa danpihak keluarga, Dona berikan klarifikasi
Penulis: Leni Juwita | Editor: Hendra Kusuma
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Detik-detik Calon Mempelai Wanita Muncul, setelah Gagal Menikah dengan Pria Palembang dan berikan klarifikasi. Dona calon mempelai wanita asal Desa Blambangan Kecematan Pengandonan OKU menjawab semua tudingan yang dialamatkan kepadanya.
Didampingi Kapolsek Pengandonan OKU, AKP Dwi Hendri Bersama Babinkamtibmas, Kepala Desa Blambangan dan tokoh masyarakat serta pihak keluarga, mempelai Wanita asal Desa Pengandonan OKU, Blambangan, Dona pada Kamis (29/12/2022) akhir memberikan klarifikasi.
Gadis yang beralamat di Desa Blambangan ini membantah semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya termasuk tudingan bahwa yang membatalkan pernikahan dengan Anjas itu dari pihaknya.
Ia mengungkapkan pernikahan gagal dengan calon mempelai pria asal Palembang yang diketahui bernama Anjas.
Sebelum Dona calon mempelai wanita itu memberikan klarfikasi, Kapolsek Pengandonan OKU lebih dulu memberikan klarifikasi.
“Setelah kami datang ke rumah, dan berkomunikasi dengan pihak mempelai wanita, dan akhirnya pihak Wanita mau. Mudah-mudahan dengan adanya klarifikasi ini, pemberitaan tidak liar dan tidak melenceng kemana-mana dan tidak ada pihak yang dirugikan,” ujar Kapolsek.
Ditambahkan Salman Jaya, Kepala Desa Blambangan, sebab memang benar ada di desanya di Desa Blambangan Pengandonan OKU mempelai Wanita warganya yang gagal menikah.
Namun sebab pernikahan batal itu bukan dari pihak mempelai wanita, tetapi dari laki-laki.
“Memang benar di Desa kita itu batal menikah, awalnya semua sudah selesai dari kedua belah pihak. Namun setelah menyebar di media sosial itu, berita memang ada tetapi liar dan tidak seimbang. Setelah merudingkan itu, maka saya selaku kepala desa mengatakan, bahwa yang memutuskan gagal menikah itu bukan dari pihak Wanita, tetapi pihak laki-laki, pihak laki-lakilah yang tidak mau,” ujar Kepala Desa.
Sementara itu, Dona memberikan klarifikasinya.
“Saya Dona mengklarifikasi berita yang beredar di media sosial, pertama-tama saya mengucapkan beribu permintaan maaf atas hal ini, karena berdampak pada nama desa Blambangan, kami memang batal menikah, tetapi bukan dari pihak saya, tetapi pihak lelakinya lah yang membatalkan,” jelasnya.
Menurut dia, apa yang disampaikan pihak lelaki ada beberapa selisih paham itu juga tidak benar.
“Sebab, ada selisih pahaman, semua tidak benar, semua adalah fitnah. Saya tidak pernah banting pintu, yang disebutkan pihak mereka menjadi alasan menggagalkan pernikahan. Saya tak terima jika ada yang mengatakan sholat lima waktu tetapi bersikap seperti itu, terus soal tenda sederhana itu juga tidak benar. Tenda memang seperti itu di Desa kami tidak ada yang mewah seperti di kota. Tenda ada dan didirikan sebelah rumah saya. Motor itu juga bukan punya saya, tetapi punya keluarga saya. Uang yang beli bukan dari uang pemberian mempalai pria,” jelasnya.
Sebab, Pemberian itu Rp 35 juta, tidak mungkin dibelikan motor. Harga motor itu saja lebih dari itu, lalu bagaimana sedekah beli sembako dan lainnya tentunya itu tidak benar. Kemudian ada yang mengatakan bahwa saya 4 kali gagal menikah itu juga tidak benar,” ujarnya.
Soal mahar juga sudah dikembalikan. “Malam Ketika ada rembukan dengan pihak pria yang saat itu menyatakan batal untuk menikah juga sudah saya kembalikan ada 2 suku emas dan kain songket sudah dikembalikan, dan banyak saksi saat itu, kami selesaikan dengan cara baik-baik. Saksi dari yang mengantarkan malam itu. Sementara uang Rp 35 juta emmang sudah diiklaskan, karena kami sudah terlanjur membelikan sembako dan keperluan untuk sedekah. Banyak saksi dari kepala desa, tokoh masyarakat, pihak keluarga pria dan dari keluarga kami,” jelasnya.
“Untuk cetak buku nikah Kalau KUA, silakan tanya kepada P3N.Intinya gagal menikah bukan dari kami, tetapi dari mereka, Tahunya ia menyerang saya lewat FB, Selasa kemarin,”
“Saya tidak lari, seperti berita yang ada, kalau saya tidak ada saat itu, saya lagi di tempat saudara saya di Pagar Bulan, dia mau pindah rumah, jadi dia mau syukuran, bukti syukurannya kita ada,” jelasnya.
Terkait permintaan Rp 7.700.000 itu sudah ada kesepakatan, sudah ditentukan dari awal, Sebab kami minta tambah untuk biaya buku nikah dan mereka yang menyanggupi dan itu pun aku yang bayar dan nutupi,” jelasnya.
Sama-Sama Cinta
Maka itu, dia pun mengaku tidak akan mundur dari masalah ini. Ia mengakui Kenal dengan mempelai pria Bernama Anjas sejak satu tahun lalu dan pacarana kemudian sepakat untuk menikah.
“Kenal baru dia baru satu tahun, memang benar-benar cinta,” jelasnya.
Namun dengan kejadian ini, memang sulit untuk Bersatu.”
Tetapi dengan kejadian ini cukup disini saja,” jelasnya menanggapi jika pun ada yang ingin mendamaikan dia tidak ada niat untuk Kembali.
Belum Tentukan Langkah Hukum
Terkait dengan sikap mempelai pria yang curhat dan tidak berimbang. Dona mengaku akan melihat beberapa hal ke depan, Dia secara pribadi menganggap hal itu sudah berlalu dan dia tidak terpengaruh, tetapi semua diserahkan kepada kakaknya dan ayahnya.
“Psikologis, tidak ada trauma, psikologis saya masih baik, Langkah ke depan lebih berhati-hati lagi dan waspada,” jelasnya.
Klarifikasi 4 Hal yang tidak benar
Pertama uang Rp35 juta yang tidak dikemanlikan, itu dia (pihak mempelai pria sudah iklaskan malam itu, bukti rekaman sudah ada,” jelasnya.
Kedua Isu 4 kali nikah batal itu juga tidak benar, kemudian ketiga terkait isu banting pintu tidak benar, termasuk mengeluarkan kata-kata kasar tidak benar. Lalu keempat soal masalah tenda sudah ada didirikan, memang tidak semewah di kota karena memang tidak tenda semewah itu di desa. Kelima soal Pelaminan, di sana tidak menjanjikan pelaminan, maka sederhana dan tidak ada orgen. Lalu keenam uang Rp 35 juta kami dibelikan motor juga tidak benar,
“Sebab uang Rp 35 juta itu sebenarnya tidak cukup, dari pihak keluarga kami menambahkan uang untuk sedekahan dan keperluan sedekahan. Apalagi mereka sudah mengiklaskan. Terkait dengan acara Aqigah itu sudah kesepakatan awal, acara pernikahan kami dibarengi dengan Aqiqah. Dan acara itu memang tetap dilanjutkan, kalau ditanyakan uang Rp 35 juta itu untuk keperluan beli sembako, hajatan, sewa dekorasi,” ujarnya.
Selengkapnya bisa tonton di sini===
