Heboh Pria Batal Nikah

Heboh Kurang Rp 700.000 Batal Nikah, Anjas Sebut Dona Bohong,Siap Tempuh Jalur Hukum Soal Uang Mahar

hingga saat ini pun bahkan kerugian uang Rp 35 juta tidak pernah dikembalikan oleh Dona dan keluarga dengan alasan uang tersebut sudah habis.

Penulis: Mita Rosnita | Editor: Wiedarto
SRIPOKU.COM/Mita Rosnita
Anjas (kanan) didampingi ibunya Elly (kiri) saat berikan tanggapan soal video klarifikasi Dona yang dinilai penuh dengan kebohongan, Kamis (29/12/2022). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Usai beredarnya video klarifikasi Dona (27) di Polsek Pengandonan atas kasus batal nikah yang terjadi antara dia dan Anjas Septiawan (25) langsung mendapatkan respon dari pihak keluarga Anjas dan menampik sejumlah keterangan yang dilontarkan Dona.

Berdasarkan penegasan yang disampaikan Anjas kepada Sripoku.com, Kamis (29/12/2022) pihaknya sangat menyayangkan keterangan Dona yang menyebutkan bahwa alasan batal nikah yang disampaikannya sebelumnya adalah akal-akalan semata.

Dia menyampaikan akan sangat mustahil apabila dirinya dan keluarga sengaja membuat-buat alasan demi membatalkan pernikahan sedangkan kerugian yang dialaminya tidak main-main.


"Soal apa yang disampaikan Dona saat dipanggil pihak Polsek Pengandonan banyak tidak benarnya, salah satunya saat dia bilang tidak membentak ibu saya," katan Anjas kepada Sripoku.com.

Padahal pada malam itu, terangnya, saat dikumpulkan oleh perangkat desa disana Dona mengakui kalau dirinya betul membentak ibu Anjas karena alasan kekurangan uang untuk kebutuhan pernikahan yang seharusnya diberikan ibu Anjas pada malam itu.

Dengan pengakuan tersebut Anjas dan keluarga dibuat geram terlebih saat Dona menyampaikan ucapan bahwa kasus gagal nikah sengaja dilakukan dengan alasan yang tidak masuk akal.

"Dia bilang tidak pernah bentak orang tua saya, tapi sebetulnya terbalik bahkan kami punya bukti dan saksi saat itu, saksinya ada dari pihak keluarga mereka sendiri, kades pun mengetahui," tambahnya.

Masih dikatakan Anjas hingga saat ini pun bahkan kerugian uang Rp 35 juta tidak pernah dikembalikan oleh Dona dan keluarga dengan alasan uang tersebut sudah habis digunakan.

Sehingga dia tidak menyangka apabila Dona sendiri masih berkelit dengan fakta sebetulnya yang terjadi, hal itu justru dinilai Anjas hanya mempermalukan diri sendiri dimuka umum.

Sedangkan saat ditanyai terkait ancaman pelaporan yang akan dilakukan kerabat Dona atas nama pencemaran nama baik akibat video viral yang tersebar, Anjas mengaku siap bila harus dimintai keterangan dari kepolisian setempat.

Sebab sampai sekarang ada banyak barang bukti atas kejadian itu yang masih tersimpan di handphone miliknya dan ibu Anjas sendiri, salah satunya bukti pengancaman yang disampaikan.

"Kalau memang ada isu pihak mereka ingin membuat laporan atas pencemaran nama baik, silahkan kami tunggu karena kami banyak juga bukti-bukti dari Desa Belambangan dan kami tidak takut sebab disini kami justru yang merasa ditipu," ungkapnya.

Anjas mengaku dirinya dan keluarga tidak pernah bermaksud untuk membesar-besarkan persoalan ini, hanya karena pihak Dona hingga saat ini tidak memberikan itikad baik dan cenderung terkesan menyalahkan Anjas melalui video klarifikasi yang juga tayang pada siaran langsung Sripoku.com, akhirnya dia sangat mengecam tindakan itu.

"Hingga saat ini belum ada itikad baik dari pihak mereka untuk meminta maaf, bahkan saat disana pun mereka tidak bilang maaf ke kami, malahan dia terkesan menantang saat ditanya kades terkait kebenaran pembentakan itu," bebernya.

Sementara itu ditempat yang sama ibu kandung Anjas, Elly Hendrayani (47) turut kecewa dengan pernyataan Dona yang tersebar di media sosial hari ini.

Baginya yang telah mengalami kerugian hingga Rp 60 juta tentu sangat geram, dia menyayangkan apabila Dona harus muncul hanya saat dipanggil pihak kepolisian.

Sedangkan selama ini Dona justru lebih memilih menghindar dari Anjas dan dirinya.

"Kami sendiri sebelumnya sudah ikhlas soal uang Rp 35 juta bahkan kami juga tidak ada niatan untuk mengadukan kasus penipuan ini ke pihak polisi, tapi sekarang dia muncul dengan statmen batal nikah karena akal-akalan kami," katanya.

Uang Rp 35 juta itu sebetulnya disebut Elly sebelumnya memang sempat ditagih untuk dikembalikan, tapi karena mereka tidak bisa memberikannya dengan alasan uang sudah habis dibelikan Ayam maka akhirnya dia terpaksa mengatakan ikhlas.

Selain itu fakta lain dari pengakuan Elly yang membuatnya cukup nelangsa adalah saat datang ke lokasi pihak Dona sama sekali tidak menyiapkan tenda pernikahan.

Seolah-olah acara tersebut tidak dianggap penting dan hanya main-main dan yang mengejutkan pula, Elly sempat mendengar pembicaraan tetangga sekitar tempat tinggal Dona bahwa tenda tersebut didirikan untuk acara kematian saja.

"Untuk tenda memang ada, itu 2 unit tenda terpal yang dibuat seperti tenda kematian karena tetangga sekitar awalnya mengira disana ada acara kematian bukan pernikahan," ungkapnya.

Kalau di rumahnya sendiri, terusnya tidak ada tenda apapun, hal itu memang awalnya tidak begitu membuat kami curiga. Karena yang jelas kami datang kesana hanya untuk tujuan menikahkan Anjas karena memang dia mau.

Hingga saat ini hanya ada beberapa pemberian yang telah dikembalikan Dona dan keluarga kepada Anjas dan Elly yang berupa Kain Songket, emas 2 suku dan uang senilai Rp 6.700.000.

"Bahkan saat kami minta dia sempatnya bilang kenapa ini diminta lagi songket, emas dan uang katanya sudah ikhlas," pungkasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved