Berita Palembang
Central Billiard Hadir di Jalan Naskah Palembang, Gratis Khusus Latihan Biliar
Uniknya rumah biliar yang memiliki 15 meja biliar ini melakukan Grand Opening tidak dengan menggelar turnamen
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Odi Aria
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Di tengah pertumbuhan arena rumah biliar sebagai sarana hiburan, kali ini hadir Central Billiard di Jalan Naskah KM 8 Palembang yang baru menggelar sunatan massal wujud syukuran pada pembukaan rumah biliar yang membawa stigma baru jauh dari hal negatif, Minggu (18/12/2022).
Uniknya rumah biliar yang memiliki 15 meja biliar ini melakukan Grand Opening tidak dengan menggelar turnamen, melainkan menggelar bakti sosial berupa sunatan massal terhadap 40 anak.
Endy Wisuda selaku pengelolanya mengaku sengaja menggelar sunatan massal ini sengaja menunjukkan terutama ke lingkungan sekitar pihaknya membawa stigma baru biliar bukan identik judi.
"Saya ini dulunya pemain biliar. Sekarang aktif di Gerakan Biliar Tanpa Judi. Kebetulan Biliar Tanpa Judi itu jargon yang saya buat sekarang sudah nasional tingkatnya dan memang dengan harapan biliar ini bisa diterima positif sama masyarakat awam karena biliar dianggap negatif berhubungan dengan minuman keras, perjudian, dan kegiatan negatif lainnya," ungkap Endy Wisuda.
Makanya pihaknya berangkat membuka Central Billiard ini dan selalu mengedukasi bahwa biliar ini benar-benar olahraga positif yang berhubungan dengan konsentrasi, fokus dan lain-lain.
"Maka dari itu kita bukan mengadakan Open Tournament, malahan mengadakan sunatan massal biar ada sejenis menjadi barometer tempat biliar di Indonesia bahwa Central Billiard ini lho tempat biliar sesungguhnya memang benar-benar ada untuk pembinaan atlet kemudian untuk membawa biliar ini bisa diterima masyarakat awam," terangnya.
Endy yang juga Ketua Komunitas pebiliar Palembang BBC (Biliar Buster Community) menjelaskan di sini ada membuka kelas khusus atlet pemula.
"Kebetulan saya pelatih biliar Kota Palembang. Atlet biliar kita kemarin mendapatkan medali emas dan itu pecah rekor di Indonesia usia 9 tahun mendapatkan medali emas. Namanya Rafa tampil pada Porprov XIII Sumsel di OKU Raya," paparnya.
Sekarang pihaknya masih fokus untuk membina dan membimbing atlet usia dini dan brandingnya Central Billiard ini adalah untuk wadah sebagai pemain pemula yang belajar.
"Jadi brandingnya di luar. Kalau mau belajar, di situ lho di Central Billiard Palembang tempat pemula. Dan sekarang untuk pembinaan atlet usia dini ada dua orang di Palembang, usianya 14 tahun," ujarnya.
Di sini ada 15 meja biliar berstandar internasional buka setiap hari dari pukul 10.00-24.00 untuk reguler. Per jamnya tiket main sebesar Rp 35 ribu. Tapi untuk yang latihan fokusnya pukul 10.00 pagi.
"Sama seperti dengan tempat biliar yang lainnya, di sini menerima konsumen umum. Tapi khusus konsumen yang ingin latihan sendiri, kita sediakan fasilitas gratis tanpa bayar. Tapi memang goalnya latihan, bukan bermain sama teman. Karena konteks latihan itu bermain sendiri," paparnya.
Di sini juga di Palembang ia sudah membuktikan bahkan di Indonesia, brandingnya sudah se-Indonesia bahwa Central Billiard ini memang support pembinaan atlet di Indonesia.
Masih belum memuaskannya pembinaan prestasi biliar di Bumi Sriwijaya saat ini menurutnya kurangnya regenerasi atlet. Lantaran selalu berharap dengan atlet-atlet yang lama. Jadi seiring berjalannya waktu atlet ini terkikis lama kelamaan habis, tinggal satu orang yang berangkat.
Untuk itulah konsep hadirnya Central Billiard ini fokus membentuk atlet usia dini yang ke depannya support untuk kemajuan Kota Palembang dan kita hadiahkan suatu saat mungkin dari Central Billiard Palembang atlet ini akan membela Sumsel.
