Daftar Susunan Pemain Timnas Qatar pada Piala Dunia 2022, Mayoritas Andalkan Bakat Kompetisi Lokal

Pada tahun 1992, kemenangan besar pertama Qatar datang ketika tim berjuluk Maroons memenangkan Piala Teluk 1992.

Skuat muda timnas Qatar yang berpusat di sekitar tim berhasil mengesankan beberapa bulan sebelumnya di Olimpiade Musim Panas 1992.

Mereka mendominasi turnamen untuk memberi Qatar kesempatan untuk akhirnya memenangkan gelar daerah yang ditunggu-tunggu.

Pada tahun 2000-an, Piala Teluk sekali lagi memicu kebangkitan generasi baru pesepakbola muda Qatar.

Di balik masa transisi yang penuh keraguan, Qatar memanfaatkan peluang tersebut dan menjadi juara saat Doha menjadi tuan rumah turnamen tersebut pada 2004.

Pada 2014 tanpa diragukan lagi adalah salah satu tahun paling sukses untuk sepak bola di Qatar.

Selain menjadi juara Asia U-19 tahun itu, tim senior juga memenangkan kejuaraan Federasi Sepak Bola Asia Barat dan Piala Teluk.

Tahun 2019 membawa lebih banyak kesuksesan, Qatar memiliki kampanye yang sangat baik di Piala Asia 2019.

Di laga laga pembuka mereka mengalahkan Lebanon 2-0, kemudian menang 6-0 atas Korea Utara dan kemenangan 2-0 melawan juara tiga kali Arab Saudi, yang memastikan tim mendapatkan tempat pertama dalam grup.

Di Babak 16 besar, mereka menang 1-0 melawan Irak dan kemudian meraih kemenangan terlambat melawan runner-up bertahan Korea Selatan di perempat final.

Kemenangan mereka berlanjut dengan lolos ke semi-final untuk pertama kalinya, di mana mereka mengalahkan tuan rumah Uni Emirat Arab 4-0.

Di partai pamungkas, mereka melawan juara 4 kali Jepang. Qatar akhirnya memenangkan final 3-1 atas Jepang.

Ini menandai gelar turnamen besar pertama mereka dalam sejarah mereka, dan menutup salah satu putaran Piala Asia yang paling mustahil dalam sejarah turnamen, terutama karena mereka hanya kebobolan satu gol di semua pertandingan mereka.

Qatar lalu diundang ke Copa América 2019 dengan ditempatkan di Grup B bersama Kolombia, Argentina, dan Paraguay.

Pada pertandingan pertama mereka melawan Paraguay, mereka bangkit dari defisit 2-0 untuk mengikatnya 2-2, tetapi itu diikuti oleh kekalahan 0-1 dari Kolombia dan kekalahan 0-2 dari Argentina.