Tragedi Kanjuruhan

Asprov PSSI Sumsel Setuju Iwan Bule dan Anggota Exco PSSI Mundur, Sudah Sesuai tak Menabrak Statuta

Ketua Umum (Ketum) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan dan semua pengurus PSSI akan mengundurkan diri.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Odi Aria
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
Plt Sekretaris Asprov PSSI Sumsel Faisal Mursyid SH 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Plt Sekretaris Asprov PSSI Sumsel Faisal Mursyid SH menilai mundurnya Ketum dan anggota exco PSSI melalui KLB (Kongres Luar Biasa) pada 18 Maret 2023 mendatang sudah sesuai dan tidak menabrak statuta. 

 

"Bahwa mundurnya Ketum dan anggota exco PSSI sudah sesuai dan tidak menabrak statuta," ungkap Faisal Mursyid, Rabu (2/11/2022). 


Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengatakan, Ketua Umum (Ketum) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan dan semua pengurus PSSI akan mengundurkan diri.

 

Menurut Mahfud MD, Iriawan atau Iwan Bule akan mengundurkan diri melalui muktamar atau kongres luar biasa (KLB) PSSI.


"Lah kan mereka (Ketua Umum dan pengurus PSSI) sudah mau mundur melalui muktamar, melalui KLB," kata Mahfud. 


Sebagaimana diketahui, pemerintah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan. Salah satu rekomendasi TGIPF adalah mendesak Ketua Umum PSSI dan jajaran Exco mundur.


Lebih lanjut, Mahfud MD menegaskan bahwa rekomendasi tersebut menyatakan jika memang pengurus PSSI memiliki tanggung jawab moral maka mereka mengundurkan diri.


"Mundur itu caranya bisa saya menyatakan berhenti boleh, KLB boleh," ujar Mahfud MD.


Menurut Mahfud, semua rekomendasi TGIPF Tragedi Kanjuruhan telah dilaksanakan. Hal itu antara lain seperti perubahan peraturan, transformasi, pemidanaan, dan lainnya.


"Dan pidananya yang penting. Pidananya jalan. Sekarang terus pidananya," kata Mahfud.


Sebelumnya, sebanyak 135 orang meninggal dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada 1 Oktober lalu.


Banyak dari korban meninggal karena terinjak-injak. Mereka berhamburan dan berdesakan keluar dari stadion karena aparat keamanan menembakkan gas air mata ke arah tribune.


Hasil pemeriksaan TGIPF tragedi Kanjuruhan menyebutkan enam penyebab utama peristiwa maut itu. Salah satu di antaranya adalah PSSI selaku induk sepak bola Tanah Air tidak bekerja secara profesional.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved