Mahasiswa di Palembang Dianiaya Senior
Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Dikeroyok Senior Saat Diksar, 10 Orang Diperiksa Tim Investigasi
Para terduga pelaku mulai memasuki Gedung Rektorat UIN Raden Fatah Palembang guna melakukan pemeriksaan mengenai dugaan pelanggaran kode etik
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sebanyak 10 orang yang diduga pelaku pengeroyokan dalam kegiatan diksar UKMK Litbang Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang yang mengakibatkan korban ALP (19) mengalami luka fisik dan trauma, akhirnya memenuhi panggilan tim investigasi UIN Raden Fatah Palembang, Selasa (4/10/2022).
Berdasarkan pantauan Sripoku.com sejak pukul 10.23 WIB para terduga pelaku mulai memasuki Gedung Rektorat UIN Raden Fatah Palembang guna melakukan pemeriksaan mengenai dugaan pelanggaran kode etik mahasiswa yang terjadi.
Kedatangan para terduga pelaku molor dari jadwal seharusnya yakni pukul 09.00 WIB yang dikeluarkan melalui surat pemanggilan rektor No.B-180/Un.09/R.III/Kp.03/10/2022 yang ditandatangani langsung oleh Wakil Rektor III Dr Hamidah M.Ag.
Baca juga: Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Dianiaya Senior saat Diksar, DPRD Sumsel Minta Diusut Tuntas
Mereka diperiksa secara bergantian oleh tim pemeriksa sehingga hingga siang ini mereka belum bisa memberikan keterangan apa pun lebih lanjut.
"Mereka masih diperiksa satu-satu di atas," kata salah satu satpam yang bertugas di Gedung Rektorat UIN Raden Fatah Palembang yang berlokasi di Jalan Prof Zainal Abidin Fikri, Km 3,5 Palembang.
Diketahui 10 terduga pelaku yang saat ini menghadap di antaranya N (Prodi Jurnalistik), D (Prodi Ekonomi Syariah), F (Prodi KPI), S (Prodi Perbandingan Mazulhab), AK (Prodi Perbandingan Mazulhab), RK (Fakultas Tarbiyah), SO (Fisip), P (UKMK PBM), A (ketua pelaksana diksar Litbang) dan OR (ketua umum UKMK Litbang).
Disamping itu, sejumlah anggota UKMK Litbang lainnya turut menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan kepada 10 terduga pelaku tersebut.
TONTON SIARAN LANGSUNG DARI LOKASI PEMERIKSAAN DI BAWAH INI:
Masih Dirawat di RS Hermina
Sementara itu korban ALP (19) hingga saat ini masih menjalani perawatan di RS Hermina Jakabaring Palembang.
"Iya masih di rumah sakit sekarang ditunggu ayahnya," ujar Mai yang merupakan ibu korban ketika dihubungi Sripoku.com via telepon.
Dia juga turut memberi klarifikasi bahwa hingga saat ini foto yang beredar di media sosial dan menyebutkan korban beserta ayahnya telah melakukan mediasi merupakan dokumentasi lama yang diambil saat korban dijemput keluarga setelah mendengar kabar bahwa korban dikeroyok seniornya.
"Foto yang di medsos itu foto lama. Itu waktu di Polsek Gandus waktu ayahnya buat laporan pertama kali," ujarnya.