Piala Dunia 2022 Qatar
Harapan Chile Tampil di Piala Dunia 2022 Qatar Kian Sulit, Ini Penyebabnya FIFA Tolak Banding Mereka
Timnas Chile akan mengajukan banding putusan FIFA ke CAS (Pengadilan Arbitrase Olahraga) di Lausanne, Swiss.
Penulis: Muhammad Naufal Falah | Editor: bodok
SRIPOKU.COM - Harapan Timnas Chile tampil di Piala Dunia 2022 Qatar makin sulit usai Komite Disiplin FIFA menolak lagi banding mereka.
Pasalnya Timnas Chile banding atas terkait status pemain Ekuador, Byron Castillo yang dituduh memalsukan identitas.
Timnas Chile akan mengajukan banding putusan FIFA ke CAS (Pengadilan Arbitrase Olahraga) di Lausanne, Swiss.
"Ini adalah periode tidak menyenangkan untuk sepak bola," kata Sekretaris Jenderal Federasi Sepak Bola Chile, Jorge Yunge, dilansir dari Kompas.com melalui ESPN, Sabtu (17/9/2022).
"Dunia sepak bola mendengar seorang pemain yang membantu Ekuador lolos ke Piala Dunia, FIFA mengakui bahwa dia lahir di Kolombia dan memperoleh paspor Ekuador menggunakan informasi palsu," kata dia.
Baca juga: Piala Dunia 2022 Qatar Timnas Chile Banding Putusan FIFA Tolak Dugaan Identitas Palsu Byron Castillo

"Tidak heran dia (Byron Castillo) menolak untuk hadir dalam sidang FIFA. Tentu saja kami akan membawa hal ini ke Pengadilan Arbitrase Olahraga karena buktinya jelas," ucapnya.
Ini terjadi setelah FIFA kembali menolak banding Chile yang makin memastikan mereka tidak dapat di Piala Dunia 2022 Qatar.
FIFA menyatakan bahwa Byron Castillo tidak melanggar peraturan FIFA. Berdasarkan dokumen yang tertera, Castillo memiliki kewarganegaraan Ekuador secara permanen.
"Setelah menganalisis pengajuan semua pihak dan setelah sidang dilakukan, Komite Banding menonfirmasi keputusan Komite Disiplin untuk menutup laporan terhadap FEF (Asosiasi Sepak Bola Ekuador)," tulis penyataan FIFA, dilansir dari Reuters.
"Berdasarkan dokumen yang disajikan, pemain dianggap memiliki kewarganegaraan Ekuador permanen sesuai dengan peraturan FIFA yang mengatur penerapan statuta," lanjut isi pernyataan itu.
Diketahui Chile mempermasalahkan identitas palsu yang diduga dimilik Castillo.
Chile mengklaim Ekuador diduga memalsukan identitas Castillo.
Tak ketinggalan, Chile menyodorkan bukti Castillo lahir di Tumaco, Kolombia, tahun 1995.
Ekuador pun membalas dengan membuktikan Castillo lahir di daerah Playas, Ekuador, pada 1998.
Polemik pemalsuan identitas ini masih bergulir.